Bagaimana likuiditas memengaruhi pasar keuangan? Kebenaran yang pasti ingin Anda ketahui!

Dalam ekonomi makro dan pasar keuangan, likuiditas merupakan indikator utama apakah aset dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai. Namun, krisis likuiditas merupakan fenomena akut di pasar keuangan, yang sering kali disertai dengan penurunan tajam harga aset, yang menyebabkan atau memperburuk resesi ekonomi secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas bagaimana likuiditas memengaruhi pasar keuangan dan mengungkap kebenaran mendasar di balik krisis likuiditas.

Pengertian Kesenjangan Likuiditas

Likuiditas dapat didefinisikan dari berbagai perspektif, termasuk likuiditas pasar, likuiditas pendanaan, dan likuiditas akuntansi. Likuiditas pasar mengacu pada kemudahan aset untuk dikonversi menjadi uang tunai; likuiditas pendanaan melibatkan kemampuan peminjam untuk memperoleh dana eksternal, sementara likuiditas akuntansi merupakan kriteria untuk menilai kesehatan neraca lembaga keuangan.

Kesenjangan likuiditas biasanya mencerminkan penurunan harga aset, yang berpotensi mendorongnya di bawah fundamental jangka panjangnya.

Tinjauan historis krisis likuiditas

Pada tahun 1983, ekonom Diamond dan Dybvig mengusulkan model krisis likuiditas dan penarikan dana secara besar-besaran yang menyoroti bagaimana bank berisiko mengalami krisis likuiditas dengan menerima aset yang secara inheren tidak likuid. Kontrak semacam itu dapat dengan mudah menyebabkan deposan mengalami kepanikan yang "terpenuhi sendiri" karena kurangnya kepercayaan mereka terhadap masa depan bank.

Bahkan bank yang 'sehat' pun dapat gagal karena kepanikan deposan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis likuiditas dalam perekonomian secara keseluruhan.

Mekanisme Penguatan

Jika terjadi guncangan negatif kecil pada perekonomian, dua mekanisme krisis likuiditas yang saling memperkuat adalah mekanisme neraca dan saluran pinjaman. Secara khusus, jatuhnya harga aset menggerogoti modal lembaga keuangan, memaksa mereka menjual aset selama periode harga rendah, yang selanjutnya mendorong harga aset turun.

Dalam kasus ini, peminjam dipaksa untuk terlibat dalam "obral kilat", yang tidak hanya menurunkan harga aset tetapi juga memperburuk kondisi pembiayaan eksternal.

Hubungan antara harga aset dan krisis likuiditas

Ketika krisis likuiditas terjadi, harga aset biasanya turun secara signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika investor menanggung risiko likuiditas, mereka secara alami menuntut pengembalian yang diharapkan lebih tinggi sebagai kompensasi. Oleh karena itu, model penetapan harga aset modal yang disesuaikan dengan likuiditas (CAPM) menyatakan bahwa semakin tinggi risiko likuiditas suatu aset, semakin tinggi pengembalian yang diperlukan.

Peran kebijakan

Dalam krisis likuiditas, peran kebijakan pemerintah tidak dapat diremehkan. Kebijakan dapat meringankan krisis likuiditas pasar dengan menyerap aset yang kurang likuid dan menggantinya dengan aset likuid yang dijamin pemerintah. Kebijakan ini dapat mencakup intervensi eks ante dan eks post secara terarah. Memberikan asuransi terhadap kerugian bagi pemegang aset atau mendirikan asuransi simpanan akan membantu mengurangi kepanikan tentang orang yang menarik uang mereka.

Jika kebijakan dapat memperkuat struktur modal lembaga keuangan secara pre-emptif, hal ini dapat membuat mereka lebih tangguh dalam menghadapi guncangan ekonomi.

Krisis likuiditas di pasar berkembang

Untuk pasar berkembang, liberalisasi keuangan dan masuknya modal asing jangka pendek dapat memperburuk krisis likuiditas bank. Terutama dalam konteks arus keluar modal, pasar berkembang sering kali lebih rentan terhadap penarikan dana eksternal, yang membuat mereka sangat rentan.

Kesimpulan

Krisis likuiditas menyoroti kerapuhan sistem keuangan dalam menghadapi tekanan internal dan eksternal, yang mendorong kita untuk berpikir tentang cara meningkatkan likuiditas pasar dan lebih melindungi ekonomi. Ketika likuiditas tidak mencukupi, dapatkah kita menemukan respons yang berkelanjutan dan efektif untuk menjaga stabilitas dan kesehatan ekonomi?

Trending Knowledge

Rahasia Krisis Likuiditas: Mengapa Harga Aset Turun Tajam?
Dalam ekonomi keuangan, krisis likuiditas merupakan kondisi kekurangan likuiditas yang akut. Likuiditas dapat merujuk pada likuiditas pasar (seberapa mudahnya mengubah aset menjadi uang tunai), likuid
nan
Dalam Life is Strange: Eksposur ganda, kemampuan supernatural baru diperkenalkan, yang tidak hanya mengubah nasib Max Caulfield, tetapi juga membawa pemain petualangan spiritual baru.Peluncuran game
Psikologi di balik penarikan uang secara besar-besaran di bank: Apa yang membuat para penabung menarik uang mereka?
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah mengalami beberapa krisis keuangan, termasuk penarikan dana secara besar-besaran dari bank. Jika dianalisis dari perspektif psikologis, perilaku penabung tida

Responses