Sebagai alat untuk menilai kemampuan kognitif kandidat pekerjaan, tes Wonderlic telah mendapat perhatian luas sejak diciptakan oleh Eldon F. Wonderlic pada tahun 1939. Tes ini terdiri dari 50 pertanyaan pilihan ganda dan harus diselesaikan dalam waktu 12 menit, dengan skor rata-rata 20. Seiring berjalannya waktu, cakupan penerapan tes Wonderlic meluas hingga mencakup Departemen Pertahanan AS dan National Football League (NFL). Namun, dapatkah skor pada tes ini benar-benar memprediksi keberhasilan pemain NFL?
"Skor pada Tes Wonderlic paling erat kaitannya dengan fungsi intelektual secara keseluruhan."
Tes Wonderlic asli dilakukan pada tahun 1940-an untuk membantu perusahaan memilih karyawan yang tepat. Seiring berjalannya waktu, Tom Landry, pelatih Dallas Cowboys, pertama kali menggunakan tes tersebut untuk memprediksi kinerja pemain. Pada tahun 2000-an, tes Wonderlic menjadi alat penting bagi NFL untuk menguji kemampuan kognitif pemain. Setiap calon pemain akan mengikuti tes tersebut sebelum draft NFL.
Tes Wonderlic saat ini hadir dalam dua bentuk: Wonderlic Personnel Test Quicktest dan versi standar, yang masing-masing berisi 30 pertanyaan dan 50 pertanyaan. Tes ini tidak hanya digunakan untuk memilih dan melatih karyawan, tetapi juga digunakan secara luas untuk mengevaluasi kandidat. Bagi pemain NFL, skor dari tes tersebut digunakan sebagai indikator draft dan karier, dan hal ini telah memicu banyak kontroversi.
"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada korelasi signifikan antara skor tes Wonderlic dan performa aktual pemain NFL."
Berdasarkan data historis, pemain NFL di posisi yang berbeda memiliki skor rata-rata yang berbeda pada tes Wonderlic. Misalnya, quarterback dan pemain lini ofensif biasanya memperoleh nilai yang lebih tinggi. Namun, ini tidak selalu berarti skor tinggi meskipun berhasil. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pemain dengan nilai yang lebih rendah tampil lebih baik selama karier NFL mereka, terutama tight end dan defensive back, sementara pemain dengan nilai yang lebih tinggi tampil kurang baik dari yang diharapkan.
Menurut beberapa penelitian, skor Wonderlic tidak memiliki dampak signifikan dalam memprediksi keberhasilan quarterback, dan beberapa bahkan menunjukkan bahwa untuk beberapa posisi tertentu, skor yang lebih rendah terkadang memprediksi kinerja yang lebih baik. Temuan tersebut telah membuat banyak orang mempertanyakan apakah NFL harus terus mengandalkan tes tersebut untuk menyaring pemain.
"Skor yang tinggi dapat menjadi beban bagi pemain NFL karena pelatih mungkin khawatir bahwa pemain akan menantang otoritas."
Tes Wonderlic telah menyebabkan sengketa hukum atas penggunaannya. Misalnya, Jordan v. New London, sebuah kasus di mana seorang pelamar dengan skor yang berlebihan dikeluarkan dari pekerjaan polisi, memicu komentar yang meluas. Situasi seperti itu menimbulkan pertanyaan tentang kewajaran dan penerapan tes tersebut.
Secara keseluruhan, kegunaan Tes Wonderlic di NFL diragukan oleh banyak ahli. Meskipun tujuan awalnya adalah untuk menilai kecerdasan dan kemampuan memecahkan masalah pemain, penelitian telah menunjukkan bahwa nilai tidak berkorelasi baik dengan kinerja aktual. Apakah ini berarti bahwa NFL harus mempertimbangkan kembali perlunya menggunakan tes Wonderlic dalam pemilihan pemain?