Di Buenos Aires, Argentina, terdapat sebuah hotel yang dikenal sebagai "istana kaum miskin", yang disebut Hotel de Inmigrantes. Kompleks ini dibangun antara tahun 1905 dan 1911 khusus untuk menampung masuknya imigran dalam jumlah besar. Hotel ini tidak hanya menjadi tempat persinggahan pertama bagi orang-orang yang tiba di Dunia Baru, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah Argentina, yang menjadi saksi kisah transformasi lebih dari satu juta imigran. Di hotel ini, keinginan dan tantangan para imigran saling terkait, menjadi gambaran kecil dari era tertentu.
Hotel Emigrant berdiri sejak akhir abad ke-19. Sebagai tanggapan terhadap penyakit dari kapal-kapal migran, terutama wabah kolera, pemerintah Argentina menyadari perlunya menyediakan tempat yang aman untuk mengelola migrasi dan menjaga kesehatan masyarakat.
“Pembangunan hotel ini menandai perubahan besar dalam kebijakan imigrasi Argentina, yang mencerminkan ketakutan terhadap penyakit dari luar dan penerimaan terhadap orang luar.”
Setelah 20 tahun mengalami penundaan dan hambatan birokrasi, proyek ini akhirnya dimulai pada tahun 1905. Dirancang oleh arsitek Hungaria Juan Kronfuss, hotel ini dikenal karena konsep konstruksi modernnya yang mencolok. Hotel ini terletak di dekat pelabuhan, mudah diakses, dan dikenal karena strukturnya yang mudah dibersihkan serta koridor yang lebar.
"Banyak imigran yang tertarik dengan tampilan bangunan ini saat mereka tiba, dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik di hati mereka."
Hotel Imigrasi dirancang menyerupai benteng, dibangun di sekitar alun-alun pusat dan berisi aula kedatangan, kantor ketenagakerjaan, kantor administrasi, rumah sakit, dan fasilitas akomodasi. Semua layanan di sini disediakan gratis bagi penduduk. Menurut peraturan, rata-rata masa tinggal penduduk adalah lima hari, tetapi beberapa orang tinggal selama beberapa bulan atau bahkan lebih lama karena berbagai alasan.
"Misi kami adalah membantu para imigran ini mendapatkan pekerjaan dan beradaptasi dengan masyarakat baru mereka, dan hotel itu sendiri merupakan titik temu antara harapan dan keputusasaan mereka."
Saat masuk, petugas imigrasi akan memeriksa dokumen dan dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan di atas kapal, dan hanya mereka yang memenuhi persyaratan yang dapat turun. Rumah sakit tersebut menyediakan perawatan medis yang dianggap mutakhir bagi penumpang yang sakit karena faktor-faktor seperti kemiskinan dan kepadatan penghuni.
Seiring berjalannya waktu, kebijakan imigrasi menjadi semakin ketat selama Perang Dunia I, dengan memberlakukan pembatasan pada mereka yang dianggap "tidak dapat diterima." Hotel tersebut kemudian dialihfungsikan pada tahun 1950-an untuk menampung para tunawisma.
"Seiring berjalannya waktu, hotel tersebut telah berubah dari tempat berlindung bagi para migran menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang paling rentan."
Saat ini, bagian dalam Hotel Imigrasi telah diubah menjadi Museum Imigrasi Nasional, yang terbuka untuk umum, dan pameran di dalamnya menampilkan kisah hidup para imigran di sini. Museum tersebut mendigitalkan lebih dari 5 juta catatan imigrasi untuk memfasilitasi penelitian sejarah dan penelitian silsilah.
Tempat ini bukan hanya saksi sejarah imigrasi, tetapi juga tempat penting bagi orang-orang masa kini untuk berpikir tentang identitas dan integrasi budaya. Pameran museum memberikan wawasan tentang kehidupan orang Italia dan Spanyol di Argentina, yang menyoroti keberagaman negeri ini.
Sebagai pusat budaya dan sejarah, hotel ini merupakan kelanjutan dari kisah imigran, yang menjadi saksi mimpi dan perjuangan yang tak terhitung jumlahnya dari seluruh dunia. Keberadaannya mendorong pemikiran dan refleksi orang-orang tentang masa depan. Dapatkah Anda menemukan makna dan inspirasi Anda sendiri darinya?