Seiring dengan semakin meningkatnya tantangan pembangunan pertanian global, Tithonia diversifolia (dikenal luas sebagai bunga matahari Meksiko atau marigold pohon) telah mendapat perhatian luas karena potensinya dalam memperbaiki tanah. Tanaman ini, yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, kini telah menjadi resep bagi para petani di seluruh dunia, terutama di lingkungan pertanian Afrika yang dilanda krisis, yang selanjutnya menunjukkan nilainya sebagai "tambang emas hijau".
Tithonia diversifolia biasanya tingginya antara 2 dan 3 meter, dengan batang tegak dan tampilan seperti semak berkayu. Daunnya memiliki tepi bergerigi yang khas dan sedikit berwarna abu-abu. Bunga tanaman ini memiliki warna mulai dari kuning hingga jingga, memiliki aroma madu yang kuat, dan dapat mencapai diameter 15 cm. Bunga ini biasanya mekar di musim semi dan musim gugur.
Bunga Tithonia diversifolia tersebar di alam dengan bantuan angin, hujan, dan hewan, yang memungkinkannya untuk dengan cepat menempati beberapa relung ekologi.
Ketika Tithonia diversifolia diperkenalkan ke Afrika dan Asia sebagai tanaman hias, tanaman ini tidak hanya berhasil "berakar" tetapi juga berevolusi menjadi gulma invasif yang tersebar luas. Tanaman ini paling cocok untuk daerah dataran tinggi dan toleransi kekeringannya memungkinkannya tumbuh dalam berbagai kondisi iklim, yang sangat penting untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Meskipun Tithonia diversifolia tidak memerlukan sejumlah besar nutrisi untuk tumbuh, potensinya sebagai pupuk organik merupakan salah satu alasan mengapa tanaman ini mendapat perhatian luas. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan tanaman ini sebagai pupuk tidak hanya dapat meningkatkan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium dalam tanah, tetapi juga meningkatkan hasil panen secara signifikan. Berikut ini beberapa data ekonomi dan kebutuhan tenaga kerja untuk tanaman ini sebagai pupuk:
Satu penelitian menunjukkan bahwa ketika ladang dipupuk dengan Tithonia diversifolia, hasil panen rata-rata $494 per hektar, dibandingkan dengan $50 per hektar dengan pupuk fosfat saja.
Biomassa Tithonia diversifolia digunakan sebagai pupuk organik, dan daun serta batang tanaman bertindak sebagai mulsa untuk tanah, menyediakan pelepasan nutrisi yang berkelanjutan. Ini berharga dalam menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi tanah, sekaligus meningkatkan keanekaragaman ekosistem.
Selain menjadi pupuk, Tithonia diversifolia juga membawa banyak makna budaya, menjadi bunga resmi kota Dalat di Vietnam dan tanaman yang diperkenalkan di Jepang selama akhir periode Meiji. Manfaat tanaman ini dalam memperbaiki tanah telah menarik perhatian dunia, dan penggunaannya dalam pembangunan berkelanjutan terus dieksplorasi.
Banyak petani menggunakan Tithonia diversifolia sebagai pakan ayam, kayu bakar, dan bahan bangunan, yang menunjukkan pentingnya tanaman ini dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Seiring meningkatnya masalah lingkungan, kita harus bertanya: Apakah ada tanaman terabaikan lainnya yang dapat merevolusi masa depan pertanian kita seperti Tithonia diversifolia?