Kehidupan tersembunyi di lingkungan super asin: Tahukah Anda betapa menakjubkan "The Tenacious Dunaliella salina"?

Di lingkungan ekstrem, vitalitas makhluk hidup hampir mencengangkan. Hari ini, kita akan menjelajahi mikroorganisme menarik yang disebut "Tough Dunaliella salina", yang merupakan ganggang hijau bersel tunggal yang tumbuh di lingkungan hipersalin dan umumnya ditemukan di danau garam dan kolam penguapan garam. Organisme kecil ini tidak hanya mendominasi produksi primer di lingkungan ekstrem, tetapi juga populer dalam nutraceutical dan kosmetik karena sifat antioksidannya.

Sejarah

Dunaliella salina diberi nama oleh Emanoil C. Teodoresco dari Rumania dan berasal dari tahun 1838, ketika Michel Felix Dunal dari Prancis pertama kali menemukan organisme ini.

Awalnya, Dunal menamakannya Haematococcus salinus dan Protococcus, dan kemudian pada tahun 1905, Teodoresco dan Clara Hamburger dari Jerman mendeskripsikan dan mengklasifikasikannya secara lengkap sebagai genus yang sama sekali baru pada saat yang sama. Meskipun keduanya menerbitkan penelitian pada saat yang sama, Teodoresco biasanya dianggap sebagai pendiri klasifikasi ini karena ia menerbitkannya lebih awal.

Habitat

Lingkungan hidup Duna cyanobacteria sangat keras, dan konsentrasi garam yang sangat tinggi membuat banyak organisme tidak mungkin bertahan hidup. Rahasia kelangsungan hidup D. salina terletak pada konsentrasi beta-karoten yang tinggi dalam tubuhnya untuk menahan cahaya yang kuat, dan gliserin untuk menahan efek tekanan osmotik. Hal ini menjadikannya pilihan yang unggul untuk produksi beta-karoten komersial.

Air danau berwarna merah muda cerah telah lama dianggap disebabkan oleh alga ini. Namun, sebuah studi tahun 2015 tentang Danau Chulia di Australia menemukan bahwa warna danau ini berasal dari keberadaan beberapa jenis bakteri halofit dan archaea. .

Bentuk dan Karakteristik

Spesies dari genus Dunaliella secara morfologis mirip dengan Chlamydomonas reinhardtii, perbedaan terbesarnya adalah mereka tidak memiliki dinding sel dan vakuola kontraktil. D. salina memiliki dua flagela dengan panjang yang sama dan kloroplas berbentuk cangkir. Kloroplas sering kali mengandung badan pasta sentral yang dapat menyimpan sejumlah besar β-karoten, sehingga warnanya menjadi jingga-merah.

Keberadaan beta-karoten tidak hanya memberikan D. salina perlindungan terhadap sinar UV jangka panjang tetapi juga memungkinkannya untuk bertahan hidup di lingkungan dengan tekanan osmotik yang sangat tinggi.

Bentuk dan simetri D. salina berubah seiring dengan kondisi lingkungan. Spesies ini tidak memiliki dinding sel yang kaku dan karenanya relatif rentan terhadap stres osmotik. Dalam lingkungan salin tempat ia berada, gliserol merupakan komponen utama dalam menjaga keseimbangan osmotik dan aktivitas enzim.

Reproduksi dan Siklus Hidup

D. salina dapat bereproduksi secara aseksual melalui sel vegetatif motil atau secara seksual melalui peleburan dua sel yang sama besargamet ke-n untuk membentuk zigot yang kuat. Menurut penelitian, reproduksi seksual D. salina menurun secara signifikan ketika konsentrasi garam melebihi 10%, tetapi diinduksi pada konsentrasi garam yang lebih rendah. Reproduksi seksual dimulai ketika dua flagela bersentuhan, dan zigot kemudian berkecambah dan melepaskan hingga 32 sel anak haploid.

Pemanfaatan komersial

D. salina adalah pendorong utama di balik produksi primer di lingkungan hipersalin di seluruh dunia, dan produknya digunakan dalam berbagai industri.

β-karoten

Sejak didirikannya kultur D. salina pertama di Uni Soviet pada tahun 1966, yang menghasilkan produksi β-karoten, budidaya komersial global alga ini telah menjadi kisah sukses halobioteknologi. Berbagai teknologi telah muncul, mulai dari budidaya massal berteknologi rendah hingga budidaya halus berdensitas tinggi.

Suplemen antioksidan dan nutrisi

Karena kandungan beta-karotennya yang tinggi, D. salina merupakan suplemen makanan pro-vitamin A dan bahan tambahan kosmetik yang populer. Kemungkinan besar merupakan sumber vitamin B12.

Gliserin

Saat ini juga ada upaya untuk mengembangkan gliserol konsentrasi tinggi yang disimpan dalam D. salina untuk produksi komersial. Namun, hasilnya secara teknis layak, tetapi mengingat efisiensi ekonomi yang rendah, saat ini tidak ada operasi bioteknologi untuk produksi gliserol dari alga.

Kesimpulan

Dunaliella salina yang ulet tidak diragukan lagi merupakan makhluk yang tumbuh subur dalam kondisi ekstrem, dan cara bertahan hidup serta bereproduksinya penuh dengan kehidupan, menjadikannya sumber daya potensial untuk penggunaan komersial. Dalam lingkungan yang penuh tantangan seperti ini, D. salina telah memberi kita banyak inspirasi. Dalam kondisi ekstrem ini, apakah evolusi kehidupan yang berkelanjutan bukan hanya keterampilan bertahan hidup, tetapi juga pemahaman mendalam tentang hakikat kehidupan?

Trending Knowledge

ari Prancis ke dunia: Bagaimana Dunaliella salina mengubah pemahaman kita tentang antioksidan
Dunaliella salina adalah alga hijau bersel tunggal yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Organisme ini dikenal karena produksi karotenoid dalam jumlah besar, yang diyakini memiliki aktiv
Warna misterius Dunaliella salina: Bagaimana alga ini memberi warna pada danau garam?
Dunaliella salina adalah alga hijau bersel tunggal yang secara khusus beradaptasi untuk hidup di lingkungan yang sangat asin seperti danau garam dan kolam penguapan garam. Alga ini dikenal karena kema

Responses