Dalam proses belajar aljabar, siswa sering kali menganggap operasi perkalian rumit dan sulit, tetapi munculnya metode FOIL membuat proses ini menjadi sederhana dan menarik. Ini adalah metode standar untuk mengalikan dua binomial, dan dengan teknik ini siswa dapat dengan mudah mengubah soal aljabar menjadi operasi penjumlahan sederhana.
Kata FOIL adalah akronim yang mewakili empat bagian dari suatu produk: first (pertama), outer (luar), inner (dalam), dan last (akhir).
Secara khusus, FOIL adalah singkatan dari:
Sederhananya, jika Anda ingin menghitung (a + b)(c + d), Anda hanya perlu mengalikannya dalam urutan FOIL, dan Anda akan mendapatkan hasil berikut:
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd
Metode ini tidak hanya cocok untuk operasi aljabar dasar, tetapi juga membantu siswa menguasai keterampilan operasi yang lebih maju. Misalnya, saat berhadapan dengan binomial yang melibatkan pengurangan, FOIL tetap dapat diterapkan secara efektif dan hanya item yang diperlukan yang perlu ditandatangani sebagaimana mestinya.
Misalnya, hasil perhitungan (2x - 3)(3x - 4) dapat dipecah menjadi empat bagian pertama, luar, dalam, dan terakhir, dan jawaban yang benar tetap dapat diperoleh.
Selain FOIL, hukum distributif yang lebih umum dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Melalui sifat distributif, suku-suku dari satu binomial pertama-tama ditetapkan ke binomial lain, dan kemudian suku-suku yang identik digabungkan. Namun, FOIL dirancang khusus untuk pemula untuk membantu mereka dengan mudah melakukan operasi perkalian antarbinomial.
Sebenarnya, metode ini awalnya dirancang untuk membantu siswa sekolah menengah menguasai konsep dasar aljabar, dan pertama kali disebutkan dalam buku teks "Algebra Today" karya William Betz tahun 1929. Sejak saat itu, FOIL secara bertahap telah menjadi bagian integral dari pendidikan matematika Amerika. Banyak siswa dan pendidik menggunakan kata "FOIL" sebagai kata kerja, yang berarti memperluas hasil perkalian dua binomial.
Metode FOIL tidak hanya mudah diingat, tetapi juga dapat secara efektif meningkatkan kecepatan dan akurasi komputasi siswa.
Jika Anda telah menguasai metode FOIL, ketika dihadapkan dengan operasi yang lebih kompleks di masa mendatang, seperti perkalian trinomial atau polinomial lainnya, akan relatif mudah untuk mempelajari cara memperluas metode FOIL ke situasi ini. Selain itu, menggunakan tabel untuk memvisualisasikan perkalian dapat membuat prosesnya lebih jelas. Anda dapat menuliskan suku-suku polinomial pertama di sebelah kiri, suku-suku polinomial kedua di atas, dan menggunakan tabel untuk mengisi semua kemungkinan hasil perkalian.
Dengan cara ini, Anda dapat dengan cepat melihat hasil perkalian setiap suku, lalu menjumlahkannya untuk mendapatkan hasil akhir.
Seiring meningkatnya kompleksitas operasi, skalabilitas metode FOIL juga tidak terbatas. Bahkan ketika berhadapan dengan polinomial dengan lebih dari dua suku, kita masih dapat melakukan perhitungan menggunakan prinsip FOIL yang konstan dengan menggabungkan dan menyusun ulang suku-suku tersebut. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk mempertahankan fleksibilitas dan menjadi lebih efisien secara komputasional saat melakukan perhitungan aljabar. Melalui latihan dan praktik yang berkelanjutan, keajaiban matematika yang disediakan oleh metode FOIL akan sepenuhnya mengubah pandangan Anda tentang perhitungan aljabar.
Ketika Anda memecahkan soal aljabar, pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana prinsip matematika di balik metode tradisional ini benar-benar dapat membantu Anda meningkatkan keterampilan komputasi?