Setiap pengukuran dalam penelitian ilmiah dan analisis data berdampak pada keandalan hasil. Dalam pengukuran ini, "presisi" dan "akurasi" merupakan dua konsep penting. Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki arti yang berbeda. Memahami perbedaan di antara keduanya sangat penting untuk memastikan validitas penelitian.
Akurasi mengacu pada seberapa dekat serangkaian pengukuran dengan nilai sebenarnya. Ini berarti bahwa ketika kita mengatakan suatu pengukuran akurat, biasanya berarti bahwa hasilnya sangat dekat dengan nilai sebenarnya yang diharapkan. Organisasi ISO selanjutnya mendefinisikan konsep ini sebagai "kebenaran", yang merupakan tingkat di mana rata-rata aritmatika dari serangkaian hasil pengukuran mendekati nilai sebenarnya.
Akurasi sering dikaitkan dengan kesalahan sistematis, yang merupakan kesalahan karena bias bawaan dalam instrumen atau metode pengukuran.
Sebaliknya, presisi adalah tingkat kesesuaian antara pengukuran. Bahkan jika sekumpulan data sangat konsisten, data tersebut mungkin tetap tidak akurat jika rata-ratanya menyimpang dari nilai sebenarnya. Oleh karena itu, ketika mengevaluasi sistem pengukuran, akurasi menekankan pada pengulangan dan stabilitas hasil pengukuran itu sendiri.
Presisi sering dikaitkan dengan kesalahan acak, yang mencerminkan variabilitas antara titik data.
Idealnya, kita ingin pengukuran kita presisi dan akurat. Namun, hubungan antara keduanya tidak selalu positif. Misalnya, jika suatu eksperimen memiliki kesalahan sistematis, melakukan beberapa kali replikasi mungkin tidak meningkatkan akurasi, meskipun presisi dapat meningkat. Hal ini karena meningkatkan ukuran sampel dapat mengurangi kesalahan acak tetapi tidak dapat menghilangkan kesalahan sistematis.
Akurasi dan presisi dinyatakan secara berbeda dalam instrumen industri dan eksperimen ilmiah. Dalam analisis data dan statistik, akurasi sering digunakan untuk menyatakan validitas metode pengukuran, sementara presisi mencegah ketergantungan berlebihan pada perbandingan satu titik data. Dalam militer, akurasi biasanya digunakan untuk merujuk pada kemungkinan tembakan mengenai sasaran, sementara presisi menggambarkan seberapa rapat titik-titik tumbukan dikelompokkan.
Dalam sistem pencarian informasi, akurasi dan presisi merupakan indikator penting untuk mengevaluasi kinerja mesin pencari.
Saat melakukan penelitian ilmiah atau menganalisis data, peneliti perlu mempertimbangkan tujuan utama mereka dengan saksama. Jika tujuannya adalah untuk mencapai tingkat kesesuaian yang tinggi dengan nilai sebenarnya, akurasi tidak diragukan lagi lebih penting; tetapi jika tujuannya adalah untuk menjaga konsistensi dan pengulangan hasil, penekanan yang lebih besar harus diberikan pada presisi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar:
Menurut Anda, mana yang lebih penting dalam penelitian Anda, presisi atau akurasi, untuk mencapai hasil penelitian terbaik?