Landsat 7 adalah satelit ketujuh dari program Landsat, yang diluncurkan pada tanggal 15 April 1999. Tujuan utamanya adalah untuk memperbarui arsip citra satelit global dan menyediakan citra terbaru yang bebas awan. Program ini dikelola dan dioperasikan oleh United States Geological Survey (USGS). Melalui proyek NASA WorldWind, pengguna dapat dengan bebas menavigasi dan melihat citra 3D dari Landsat 7 dan sumber lainnya. Satelit pendampingnya, Earth Observing-1, mengikuti orbit yang sama satu menit setelah peluncuran, tetapi pada tahun 2011 orbitnya mulai menurun karena kehabisan bahan bakar.
Landsat 7 dirancang untuk bertahan selama lima tahun, tetapi telah beroperasi selama lebih dari dua dekade, menunjukkan ketahanannya dan fungsionalitasnya yang berkelanjutan.
Landsat 7 dibangun oleh Lockheed Martin Space Systems dan memiliki kapasitas untuk mengumpulkan dan mengirimkan 532 citra per hari. Satelit ini beroperasi pada orbit kutub sinkron matahari sepanjang 705 km, memindai seluruh permukaan Bumi. Satelit ini berbobot 1.973 kg, panjang 4,04 meter, dan berdiameter 2,74 meter. Tidak seperti pendahulunya, Landsat 7 memiliki penyimpanan solid-state 378 Gbits, yang setara dengan sekitar 100 gambar. Instrumen utamanya adalah Enhanced Thematic Mapper (ETM+), pemindai cermin berosilasi untuk deteksi gambar.
Landsat 7 dilengkapi dengan berbagai instrumen, termasuk:
Pada tanggal 31 Mei 2003, Korektor Garis Pindai (SLC) instrumen ETM+ mengalami kegagalan. Fungsi SLC adalah untuk mengompensasi gerakan maju satelit guna memperoleh citra pemindaian paralel. Tanpa bantuan SLC, instrumen mengambil gambar secara zig-zag, yang berpotensi mengakibatkan beberapa area diambil gambarnya berulang kali dan beberapa area tidak diambil gambarnya sama sekali. Ini berarti bahwa sekitar 22% dari gambar Landsat 7 hilang ketika SLC tidak berfungsi dengan baik.
Meskipun ada kesenjangan data, penilaian yang dilakukan oleh USGS menunjukkan bahwa gambar tersebut masih dapat digunakan untuk banyak aplikasi ilmiah.
Pada bulan Agustus 1998, NASA menugaskan EarthSat untuk menghasilkan Landsat GeoCover, kumpulan data akurat dari gambar Landsat orthorektifikasi yang mencakup sebagian besar daratan Bumi. Kontrak tersebut merupakan bagian dari Program Akuisisi Data Sains NASA dan dikelola oleh Pusat Antariksa John C. Stingness NASA. Kumpulan data ini kemudian ditingkatkan ke EarthSat NaturalVue, citra turunan Landsat 7 yang disimulasikan dengan warna alami yang masih digunakan sebagai dasar bagi banyak layanan pemetaan web.
Landsat 7 memerlukan manuver orbit secara berkala untuk memastikan bahwa Waktu Landsat (LMT) untuk pengumpulan data dipertahankan dalam rentang yang diperlukan. Manuver orbit terakhir dilakukan pada tanggal 7 Februari 2017, setelah itu orbit satelit mulai menurun secara perlahan. Pada tahun 2021, waktu transit daratnya telah ditunda dari pukul 10:00 pagi menjadi sekitar pukul 9:15 pagi. Dengan peluncuran Landsat 9 pada tanggal 27 September 2021, Landsat 7 dijadwalkan untuk dihentikan.
KesimpulanNASA saat ini sedang menjajaki kemungkinan menggunakan misi servis robotik OSAM-1 untuk mengisi ulang Landsat 7 guna memastikan penonaktifannya yang berhasil dan mengubahnya menjadi instrumen terkalibrasi untuk memperluas kegunaan ilmiahnya.
Seiring dengan berakhirnya masa layanan Landsat 7, penting untuk melihat apakah satelit lain akan melanjutkan misi pencitraannya selama tiga dekade, dan yang lebih penting, bagaimana data tersebut akan membantu kita lebih memahami dan menanggapi perubahan iklim. Tantangan?