Orogeni adalah proses kompleks pembentukan gunung yang terjadi pada batas konvergen tempat lempeng bertemu. Proses ini mengarah pada pembentukan gunung karena kompresi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng. Selama proses ini, kerak bumi mengalami serangkaian deformasi struktural dan pembentukan kerak baru, yang secara bertahap membentuk satu atau lebih jajaran gunung. Artikel ini akan membahas proses orogeni secara mendalam, termasuk definisinya, proses pembentukannya, berbagai jenis orogeni, dan konteks historisnya.
Pembentukan gunung melibatkan serangkaian proses geologi yang secara kolektif dikenal sebagai orogeni.
Orogeni mengacu pada serangkaian aktivitas geologi yang terjadi selama deformasi kerak bumi dan pembentukan gunung. Ketika dua lempeng bertabrakan, mereka membentuk orogen, yang merupakan area panjang dan terdeformasi di tepi kraton benua yang stabil. Proses ini tidak hanya melibatkan deformasi struktural kerak benua yang ada, tetapi juga pembentukan kerak benua baru melalui aktivitas vulkanik.
Pembentukan pegunungan biasanya terjadi di tepi konvergen benua. Konvergensi ini dapat terwujud sebagai subduksi atau tumbukan benua. Ketika subduksi terjadi, lempeng benua akan menutupi lempeng samudra dengan kuat, dan proses ini tidak akan membentuk orogeni tumbukan. Tumbukan benua adalah tumbukan dua benua atau lebih menjadi gerakan orogenik tumbukan.
Sabuk orogenik muda, daerah yang masih mengalami subduksi, dicirikan oleh aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang sering terjadi.
Gerakan orogenik biasanya menghasilkan sabuk orogenik yang panjang. Sabuk orogenik yang lebih muda dicirikan oleh aktivitas gunung berapi yang aktif dan gempa bumi yang sering terjadi, sedangkan sabuk orogenik yang lebih tua telah mengalami erosi yang dalam dari waktu ke waktu, memperlihatkan formasi batuan yang mengalami deformasi yang sering kali mengalami metamorfosis tinggi dan mengandung sejumlah besar batuan beku intrusif. Proses dinamis di zona subduksi menghabiskan kerak samudra, menebalkan litosfer, dan menghasilkan gempa bumi dan gunung berapi.
Orogeni secara kasar dapat dibagi menjadi tipe tumbukan dan non-tumbukan. Orogeni tipe tumbukan mencakup tumbukan dengan benua lain atau tumbukan antara benua dan busur pulau, sedangkan orogeni tipe non-tumbukan terutama mengacu pada orogeni tipe Andes.
Di banyak sabuk orogenik, ahli geologi telah menemukan siklus sedimentasi, deformasi, penebalan kerak, dan pembentukan gunung yang berulang, yang dikenal sebagai siklus orogenik.
Siklus orogenik menggambarkan serangkaian proses geologi yang menyertai pembentukan gunung, seperti sedimentasi, deformasi, dan pembentukan cekungan sedimen baru. Siklus ini dapat berlanjut selama puluhan juta tahun, menciptakan jajaran gunung megah yang kita lihat saat ini.
KesimpulanOrogeni bukan hanya tentang pembentukan gunung; ia juga mengungkap dinamika interior Bumi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman geolog tentang proses ini terus bertambah dalam. Keragaman dan kompleksitas proses ini membuat kita bertanya-tanya: Akankah kita dapat memprediksi dan menjelaskan fenomena pembentukan gunung di Bumi dengan lebih baik di masa mendatang?