'Trio perhatian' otak: Bagaimana kewaspadaan, orientasi, dan kontrol eksekutif bekerja bersama?

Kontrol perhatian, yang umumnya dikenal sebagai konsentrasi, merujuk pada kemampuan individu untuk memilih apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus diabaikan. Ini juga disebut perhatian endogen atau perhatian eksekutif. Sederhananya, kontrol perhatian dapat digambarkan sebagai kemampuan individu untuk fokus. Proses ini terutama diatur oleh daerah prefrontal otak, termasuk korteks cingulate anterior, dan kontrol perhatian terkait erat dengan fungsi eksekutif lainnya seperti memori kerja.

Gambaran Umum Penelitian

Otak menciptakan sistem tiga jaringan: kewaspadaan (mempertahankan kesadaran), orientasi (informasi dari masukan sensorik), dan kontrol eksekutif (resolusi konflik). Ketiga jaringan ini dipelajari menggunakan desain eksperimental yang melibatkan orang dewasa, anak-anak, dan monyet, termasuk individu dengan dan tanpa kelainan perhatian. Metode penelitian meliputi tugas Stroop dan tugas Flanker, yang merupakan teknik yang digunakan untuk mempelajari kontrol eksekutif, dan dianalisis melalui pencitraan resonansi magnetik fungsional terkait peristiwa (fMRI). Beberapa penelitian berfokus pada aspek perhatian tertentu (misalnya, kontrol eksekutif), sementara beberapa eksperimen berfokus pada beberapa wilayah untuk memeriksa interaksi antara jaringan kewaspadaan, orientasi, dan kontrol eksekutif.

Baru-baru ini, Uji Jaringan Perhatian (ANT) yang dirancang oleh Fan dan Posner digunakan untuk memperoleh ukuran efisiensi dari ketiga jaringan ini dan memungkinkan pemeriksaan hubungan di antara mereka. Uji ini mengharuskan peserta untuk merespons dengan cepat perintah yang ditampilkan di layar komputer sambil memfokuskan perhatian mereka pada target utama.

Perkembangan

Masa Bayi

Peneliti awal percaya bahwa korteks prefrontal secara fungsional tidak berfungsi selama tahun pertama kehidupan. Penelitian awal yang serupa menunjukkan bahwa bayi berusia satu tahun atau lebih muda sama sekali pasif dalam mengalokasikan perhatian mereka, tidak dapat memilih apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus diabaikan. Hal ini dapat dilihat dalam fenomena "tatapan tetap," di mana bayi tidak dapat melepaskan perhatian mereka dari target yang sangat menonjol. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa bahkan bayi yang sangat muda memiliki beberapa kemampuan untuk mengendalikan alokasi perhatian mereka, meskipun relatif terbatas.

Masa kanak-kanak

Seiring lobus prefrontal tumbuh dewasa, anak-anak menjadi lebih mampu menjalankan kontrol perhatian, meskipun kemampuan kontrol perhatian anak-anak masih jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Beberapa anak mengalami keterlambatan perkembangan dalam kontrol perhatian, yang diduga karena perkembangan daerah prefrontal yang relatif lambat, yang terkadang mengarah pada diagnosis gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD).

Usia lanjut

Beberapa penelitian tentang penuaan dan kognisi difokuskan pada penurunan proses memori kerja dan kontrol perhatian. Satu studi membandingkan aktivitas saraf dalam kontrol perhatian padasubjek muda (21-27 tahun) dan lebih tua (60-75 tahun) menggunakan pengukuran fMRI selama tugas Stroop. Hasilnya menunjukkan bahwa reaktivitas di daerah otak yang terkait dengan kontrol perhatian berkurang secara signifikan pada kelompok yang lebih tua, yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua memiliki kemampuan yang berkurang untuk memanfaatkan kontrol perhatian dalam kehidupan sehari-hari. Pengurangan kontrol perhatian yang berkaitan dengan usia terutama disebabkan oleh berkurangnya berat otak.

Penelitian menunjukkan bahwa setelah usia enam puluh, otak kehilangan berat dengan cepat, dan proses ini disebabkan oleh pengurangan materi putih dan abu-abu di otak.

Perkembangan kontrol perhatian yang tidak normal

Gangguan dalam kontrol perhatian tidak hanya terlihat pada ADHD, tetapi juga pada autisme, kecemasan, dan kondisi lainnya. Banyak penelitian telah menemukan bahwa bayi yang lahir prematur, serta mereka yang memiliki kelainan genetik seperti sindrom Down dan sindrom Williams, juga memiliki defisit dalam kontrol perhatian. Anak-anak dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah juga melaporkan gangguan dalam kontrol perhatian selama tahap awal perkembangan.

Korelasi dengan penyakit mental

Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kontrol perhatian rendah sangat mungkin memiliki masalah kesehatan mental lainnya. Kontrol perhatian rendah umum terjadi pada pasien dengan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD), dan juga umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia, penyakit Alzheimer, gangguan kecemasan, depresi, dll. Pasien-pasien ini umumnya memiliki kontrol perhatian yang buruk dan mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi psikopatologis.

Peneliti menyarankan bahwa perhatian harus diberikan pada dampak kontrol perhatian dalam penelitian tentang penyakit mental lainnya untuk mengatasi masalah yang berkembang di bidang ini.

Aplikasi

Kinerja

Teori kontrol perhatian berfokus pada hubungan antara kecemasan dan kinerja kognitif. Teori ini menyatakan bahwa efek kecemasan pada kontrol perhatian sangat penting untuk memahami hubungan antara kecemasan dan kinerja.

Kesadaran Penuh

Penelitian menunjukkan bahwa bahkan hanya empat hari pelatihan meditasi kesadaran penuh dapat secara signifikan meningkatkan pemrosesan visuospasial, memori kerja, dan fungsi eksekutif. Namun, hasil penelitian tentang apakah kesadaran penuh dapat secara langsung memengaruhi kontrol perhatian masih beragam.

Pelajari

Para cendekiawan percaya bahwa kontrol perhatian merupakan faktor kunci dalam perkembangan kognitif dan dapat memengaruhi perolehan keterampilan lainnya. Misalnya, ada hubungan erat antara kemampuan kontrol perhatian bayi dan kinerja mereka dalam perolehan bahasa.

Kontrol perhatian visual

Otak memiliki sistem perhatian khusus, dan perhatian visual terutama didasarkan pada tiga representasi berbeda: lokasi, fitur, dan basis objek. Ini mencerminkan bagaimana otak telah berevolusi untuk menyesuaikan cara

Trending Knowledge

Mengapa sebagian orang selalu gagal berkonsentrasi? Mari kita lihat lima alasan mengapa konsentrasi gagal!
Di era ledakan informasi ini, banyak orang sering kali tidak dapat berkonsentrasi. Baik di tempat kerja, saat belajar, atau dalam kehidupan sehari-hari, kurangnya konsentrasi tampaknya telah menjadi f
Mengapa konsentrasi dapat menentukan kesuksesan Anda dalam hidup? Terungkaplah operasi otak yang misterius!
Dalam masyarakat yang serba cepat saat ini, konsentrasi bukan lagi sekadar alat untuk belajar atau bekerja, tetapi telah menjadi faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan hidup seseorang. Fokus, atau
Bagaimana cara memilih untuk fokus dalam satu detik? Kekuatan misterius di balik otak!
Di era ledakan informasi saat ini, semakin sulit untuk berkonsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa pengendalian perhatian, atau fokus, adalah kemampuan individu untuk memilih untuk fokus pada satu ha
nan
Di era stres dan kecemasan ini, kesehatan mental telah menjadi salah satu masalah yang paling peduli bagi banyak orang.Augusto Cury, seorang dokter Brasil yang terkenal, psikiater dan penulis, didedi

Responses