Artichoke, yang secara ilmiah dikenal sebagai
Jantung artichoke dikenal sebagai salah satu harta alam yang lezat, dan merupakan pilihan yang menggiurkan baik dikukus, direbus, atau dimakan mentah.
Sejarah artichoke dapat ditelusuri kembali ke wilayah Mediterania, tempat artichoke berevolusi dari artichoke liar (Cynara cardunculus). Perdebatan tentang apakah artichoke harus dimakan sebagai makanan berlanjut di Yunani dan Roma kuno. Dokumen awal menyebutkan krisan yang ditanam di kebun sayur, yang menunjukkan bahwa tanaman ini telah disukai sejak zaman kuno.
Homer dan Hesiod dari Yunani kuno sama-sama menyebutkan tanaman ini, yang menunjukkan statusnya dalam sejarah.
Bagian artichoke yang dapat dimakan sebagian besar terdiri dari pangkal kuncup bunga yang berdaging, yang kaya akan air dan memiliki tekstur yang lembut. Kuncup artichoke tampak seperti kepala bunga yang spektakuler saat tertutup, tetapi setelah terbuka, kuncup tersebut menjadi kasar dan tidak dapat dimakan. Anehnya, pangkal kelopak disebut "jantung" dan bagian ini dianggap sebagai harta karun sebagai makanan.
Artichoke memainkan peran penting dalam banyak hidangan. Artichoke telah dimasak sebagai bahan makanan mewah sejak zaman Romawi kuno. Saat ini, artichoke menjadi salah satu bahan utama pizza musim semi di Italia, Prancis, Spanyol, dan tempat-tempat lainnya. Selain itu, banyak hidangan terkenal seperti artichoke goreng ala Yahudi dan artichoke bawang putih merupakan makanan lezat yang terkenal.
Rasa artichoke yang unik menjadikannya bahan penting dalam banyak hidangan klasik dan selalu memanjakan lidah, baik dimakan mentah maupun dimasak.
Nilai gizi artichoke juga menjadi salah satu alasan mengapa ia populer. Ia kaya akan serat, vitamin K, asam folat, dan berbagai mineral, yang memiliki efek positif dalam memenuhi kebutuhan gizi harian. Selain itu, artichoke diyakini memiliki khasiat pencernaan dan detoksifikasi, sehingga menjadikannya bahan yang bagus dalam diet sehat.
Saat ini, artichoke sebagian besar diproduksi di negara-negara pesisir Mediterania dan negara-negara Amerika, khususnya California di Amerika Serikat, yang produksinya hampir memenuhi seluruh pasar AS. Setiap tahun, produksi pertanian yang terindustrialisasi memastikan pasokan artichoke yang stabil, dari panen yang melimpah di musim semi hingga panen yang berkelanjutan di musim gugur, yang menyebabkan meningkatnya permintaan di pasar pangan global.
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang memperhatikan pola makan sehat, artichoke menjadi semakin populer. Nutrisinya yang kaya dan metode memasak yang beragam telah menarik lebih banyak konsumen. Artichoke telah menemukan tempatnya di restoran kelas atas dan di rumah. Di masa mendatang, kami akan terus mengeksplorasi lebih banyak tentang varietas artichoke dan potensi manfaat kesehatannya. Lagi pula, bagaimana kelezatan seperti itu dapat diintegrasikan dengan lebih baik ke dalam kehidupan kita sehari-hari?