Seiring dengan terus meningkatnya permintaan dunia akan energi terbarukan, kemajuan teknologi surya Amerika menjadi model di seluruh dunia. Sebagai pelopor dalam mempromosikan penggunaan energi berkelanjutan, pasar energi surya AS terus tumbuh dan memainkan peran yang semakin penting dalam mengurangi emisi karbon, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pembangunan ekonomi.
Menurut Badan Informasi Energi AS, energi terbarukan menyumbang 8,4% dari total produksi energi AS pada tahun 2022 dan 21% dari total pembangkitan listrik jaringan.
Di Amerika Serikat, energi surya menyumbang 3,4% dari total pasokan listrik, dibandingkan dengan hanya 2,8% pada tahun 2019. Pertumbuhan tersebut menunjukkan pesatnya perkembangan teknologi surya, terutama pada pembangkit listrik tenaga surya skala utilitas besar, dengan banyaknya proyek besar seperti Mount Signal Solar dan Solar Star yang terus berjalan.
Perkembangan industri energi surya tidak hanya meningkatkan keragaman energi, tetapi juga memberikan dukungan kuat bagi perekonomian AS. Menurut data tahun 2020, lebih dari 260.000 orang bekerja di bidang yang berhubungan dengan tenaga surya, jumlah yang terus meningkat seiring dengan perluasan industri, yang menunjukkan potensi ekonomi dari teknologi surya.
Barack Obama mengatakan bahwa pengembangan energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi menandai "era baru eksplorasi energi" di Amerika Serikat.
Dengan latar belakang teknologi energi terbarukan yang semakin matang, munculnya energi angin dan surya telah membawa perubahan signifikan pada pasar energi. Tenaga angin menjadi sumber listrik terbarukan terbesar di Amerika Serikat pada tahun 2019, dengan pembangkitan tenaga angin mencapai 434 terawatt-jam pada tahun 2022, yang mencakup 10% listrik negara tersebut. Di masa mendatang, dengan kemajuan teknologi dan dukungan kebijakan, momentum pengembangan energi surya diperkirakan akan terus tumbuh.
Dukungan kebijakan yang efektif merupakan kunci untuk mendorong pengembangan energi terbarukan. Pemerintah di semua tingkatan di Amerika Serikat secara bertahap telah memperkenalkan serangkaian langkah, seperti kebijakan pengukuran bersih dan insentif pajak, untuk mendorong rumah tangga dan bisnis memasang sistem energi surya. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan tingkat pemasangan energi surya, tetapi juga membuat semakin banyak organisasi komersial menyadari ekonomi dan kepraktisan energi terbarukan.
Menurut penelitian oleh Laboratorium Energi Terbarukan Nasional, keseluruhan kapasitas terpasang energi surya di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat menjadi 277,77 GW pada tahun 2024. Dengan kemajuan teknologi penyimpanan energi, pembangkitan tenaga surya tidak lagi dibatasi oleh jam sinar matahari, tetapi dapat menyediakan pasokan energi yang stabil, yang merupakan kunci lain untuk meningkatkan penggunaan energi surya.
Inovasi berkelanjutan dalam teknologi surya menekan biaya. Menurut data, biaya tenaga angin, tenaga surya, dan gas alam telah turun secara signifikan antara tahun 2010 dan 2020, menjadikan energi terbarukan semakin kompetitif di pasar. Khususnya untuk pembangkit listrik fotovoltaik, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan ada lebih banyak terobosan teknologi dalam beberapa tahun ke depan, yang akan semakin mendorong komersialisasinya.
“Misalnya, meningkatnya daya saing ekonomi energi angin dan surya dibandingkan dengan bahan bakar fosil mengubah lanskap pasar energi.”
Pesatnya perkembangan industri energi surya tidak hanya tercermin dalam kemajuan teknologi dan pengurangan biaya, tetapi juga dalam dorongannya terhadap ekonomi lokal. Banyak masyarakat pedesaan telah memperoleh sumber pendapatan yang stabil dengan memasang proyek tenaga angin dan surya, yang sangat merevitalisasi ekonomi lokal.
Dengan meningkatnya kesadaran akan perlindungan lingkungan, semakin banyak orang menyadari potensi energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon dioksida. Pengembangan energi terbarukan tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tradisional, tetapi juga secara efektif mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Menurut perkiraan, jika energi terbarukan diterapkan sepenuhnya, emisi karbon akan berkurang di banyak bidang seperti transportasi, pemanas, dan listrik.
Didorong oleh kebijakan dan pasar, masa depan energi surya di Amerika Serikat penuh dengan harapan, tetapi juga menghadapi banyak tantangan, seperti peningkatan teknologi dan pembangunan infrastruktur. Hal ini membutuhkan tidak hanya permintaan pasar yang lebih besar, tetapi juga dukungan jangka panjang dari pemerintah dan perumusan kebijakan yang sesuai. Amerika Serikat kemungkinan akan terus memimpin dalam teknologi energi terbarukan di masa depan, tetapi apakah kita dapat mempertahankan kepemimpinan ini juga akan bergantung pada bagaimana kita menanggapi tantangan ini.
Di era perubahan seperti ini, bagaimana menemukan keseimbangan terbaik dalam teknologi energi terbarukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan akan menjadi topik yang penuh tantangan sekaligus peluang di masa depan?