Fraktur dasar tengkorak biasanya mengacu pada fraktur tulang di dasar tengkorak. Jenis cedera ini biasanya memerlukan benturan eksternal yang besar agar dapat terjadi. Diperkirakan sekitar 12% pasien yang mengalami trauma kepala parah akan mengalami fraktur dasar tengkorak. Benturan cedera ini mungkin tidak terbatas pada fraktur tulang, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam jiwa.
Gejala fraktur dasar tengkorak meliputi memar di belakang telinga, memar di sekitar mata, atau pendarahan di belakang gendang telinga, dan bahkan mungkin ada kebocoran cairan sumsum tulang.
Gejala fraktur dasar tengkorak
Tanda-tanda fraktur dasar tengkorak meliputi:
- Tanda Battle: Stasis darah di bagian mastoid tulang temporal.
- Mata rakun: Stasis darah di sekitar mata, juga dikenal sebagai "lingkaran hitam".
- Rinorea meduler.
- Kelumpuhan saraf kranial.
- Pendarahan dari telinga dan hidung, terkadang bahkan pendarahan tanpa henti.
- Pendarahan di telinga.
- Gejala seperti kehilangan pendengaran, nistagmus, dan muntah.
Dalam beberapa kasus, ruptur tengkorak dapat menyebabkan kompresi saraf optik, yang menyebabkan penglihatan abnormal, dan dalam kasus yang paling parah, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Patofisiologi
Ada tiga jenis utama fraktur dasar tengkorak: depresi anterior, depresi sentral, dan depresi posterior. Depresi anterior melibatkan tulang sphenoid dan ethmoid, dan bagian atas dapat memengaruhi saraf optik. Depresi sentral biasanya terjadi pada tulang temporal, dan jenis fraktur ini mencakup 75% dari semua fraktur dasar tengkorak. Berikut ini adalah beberapa jenis fraktur utama:
- Fraktur longitudinal: biasanya disebabkan oleh benturan dari depan atau samping.
- Fraktur transversal: Jenis fraktur ini terjadi akibat benturan dari samping, biasanya mengenai saraf pendengaran dan telinga bagian dalam.
- Fraktur melingkar: Jenis fraktur ini menggabungkan hubungan antara batang otak dan sumsum tulang belakang dan dapat merusak pembuluh darah dan saraf terkait.
Fraktur dasar tengkorak dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yang dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Penanganan dan prognosis
Penanganan fraktur dasar tengkorak sering kali disesuaikan dengan tingkat dan lokasi cedera. Jika terjadi kebocoran cairan sumsum tulang, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaikinya. Meskipun antibiotik profilaksis diberikan di banyak tempat perawatan kesehatan, masih ada perdebatan mengenai efektivitas pendekatan ini, khususnya dalam mencegah meningitis.
Pada beberapa fraktur yang tidak bergeser, intervensi biasanya tidak diperlukan. Namun, pasien ini menghadapi risiko meningitis yang relatif tinggi, dan prognosis sering kali bergantung pada keadaan spesifik cedera tersebut.
Fraktur tengkorak basilar pada kecelakaan balap
Fraktur dasar tengkorak juga merupakan penyebab umum kematian dalam kecelakaan balap, dengan banyak pembalap kehilangan nyawa akibat cedera ini. Secara historis, termasuk pembalap formula Roland Ratzenberger dan pembalap NASCAR terkenal Dale Earnhardt, mereka semua meninggal karena fraktur dasar tengkorak. Untuk mengurangi risiko, banyak organisasi balap mewajibkan penggunaan alat pelindung kepala dan leher, seperti alat HANS, yang telah menunjukkan efek penyelamatan nyawa dalam banyak kecelakaan.
Alat HANS telah berhasil menyelamatkan nyawa banyak pembalap dan mencegah tragedi serupa terjadi lagi.
Kesimpulan
Dampak buruk dari fraktur dasar tengkorak melampaui gejala dan cedera langsung dan dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang lebih serius dan berpotensi fatal. Pemahaman yang wajar tentang risiko dan tindakan pencegahan sangat penting. Jika insiden seperti itu terjadi, bagaimana kita harus menindaklanjuti dan mengevaluasi masa depan pasien?