Katarak adalah area keruh pada lensa mata, yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Menurut laporan, katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan (51%) dan gangguan penglihatan (33%) di seluruh dunia. Katarak biasanya berkembang secara perlahan dan dapat memengaruhi satu atau kedua mata. Gejalanya meliputi warna yang memudar, penglihatan kabur atau ganda, lingkaran cahaya di sekitar cahaya, kepekaan terhadap cahaya terang, dan kesulitan melihat di malam hari. Ini berarti bahwa orang yang terkena katarak dapat mengalami masalah dengan aktivitas sehari-hari seperti mengemudi, membaca atau mengenali wajah, sehingga meningkatkan risiko terjatuh dan depresi.
Katarak memengaruhi sekitar 200 juta orang di seluruh dunia, terutama orang lanjut usia, dengan 68% responden berusia di atas 80 tahun melaporkan menderita katarak.
Meskipun usia merupakan penyebab utama perkembangan katarak, banyak faktor lain, termasuk diabetes, juga berperan penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien diabetes lebih mungkin mengalami katarak daripada orang sehat. Kondisi gula darah tinggi pada diabetes dapat menyebabkan protein abnormal di dalam lensa, yang pada gilirannya menyebabkan terbentuknya katarak. Stres oksidatif pada populasi penderita diabetes juga dianggap sebagai faktor utama yang mendorong perubahan pada lensa.
"Risiko katarak meningkat pesat seiring bertambahnya usia dan penyakit, dan risikonya sangat signifikan pada penderita diabetes."
Efek diabetes pada penglihatan tidak terbatas pada katarak, tetapi juga mencakup komplikasi lain seperti retinopati dan neuropati optik. Kadar gula darah tinggi jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah mikro di mata, sehingga mengurangi penglihatan. Perubahan ini menyebabkan hilangnya penglihatan pada pasien diabetes terjadi lebih cepat daripada pada pasien non-diabetes.
Penelitian telah menunjukkan bahwa diabetes dapat mempercepat penumpukan air di lensa, dan kontrol gula darah yang buruk dapat menyebabkan respons peradangan, yang membuat masalah penglihatan menjadi lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk secara aktif mengelola kadar gula darah mereka dan melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
Faktor risiko lain untuk katarak"Diagnosis dan intervensi dini dapat secara signifikan mengurangi risiko timbulnya katarak pada pasien diabetes."
Selain diabetes, faktor risiko lain untuk katarak meliputi penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang, merokok, paparan sinar matahari, dan minum alkohol berlebihan. Kombinasi faktor-faktor ini dapat semakin meningkatkan risiko katarak pada pasien diabetes. Selain itu, kejadian katarak meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia, terutama di kalangan lansia di atas 80 tahun, 68% di antaranya didiagnosis menderita katarak.
"Menjalani gaya hidup sehat dan menjalani pemeriksaan mata secara teratur dapat secara efektif mencegah perkembangan katarak."
Meskipun belum ada cara yang terbukti untuk mencegah katarak, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi risiko Anda. Misalnya, mengenakan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, menjaga pola makan yang sehat, dan menjaga gaya hidup yang baik adalah cara yang efektif untuk mencegah katarak. Bagi pasien yang sudah menderita katarak, operasi adalah satu-satunya pengobatan yang efektif. Dengan mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan, penglihatan dapat ditingkatkan pada banyak pasien.
Namun, akses ke operasi masih menjadi masalah di beberapa negara berpenghasilan rendah, yang berarti banyak pasien masih belum menerima pengobatan yang mereka butuhkan.
RingkasanDi antara katarak dan diabetes, selain faktor penuaan yang umum, dampak penyakit kronis tidak dapat diabaikan. Seiring bertambahnya usia pasien, perhatian yang lebih besar harus diberikan pada kesehatan mata dan pengelolaan diabetes. Apakah mungkin untuk menemukan metode pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif di masa mendatang untuk mengubah situasi terkini penyakit ini yang secara signifikan memengaruhi penglihatan?