Di dunia hewan, kemampuan bertahan hidup ayam sering kali diremehkan. Namun, menurut laporan, ayam tertua di dunia hidup hingga usia 16 tahun yang mencengangkan! Hal ini tentu saja menarik perhatian orang-orang. Kondisi hidup dan kebiasaan seperti apa yang membuat ayam ini memecahkan rekor umur ayam biasa?
Ayam berasal dari Ayam Hutan Merah di Asia Tenggara. Setelah ribuan tahun dijinakkan, ayam berevolusi menjadi unggas yang kita kenal saat ini.
Ayam memiliki makna budaya yang mendalam dalam banyak budaya, dan sering muncul dalam legenda, agama, dan sastra. Selain itu, kemampuan reproduksi ayam juga menjadikannya sumber daging dan telur yang penting bagi manusia. Menurut statistik, ada lebih dari 26,5 miliar ayam di dunia, dengan produksi tahunan lebih dari 50 miliar. Jadi, bagaimana begitu banyak ayam dapat hidup begitu lama?
Umumnya, umur seekor ayam berkisar antara 5 hingga 10 tahun, yang sangat dipengaruhi oleh jenisnya. Namun, ayam tertua, Mi Shiyi, menunjukkan bahwa ayam dapat hidup relatif lama bahkan dalam kondisi yang kurang ideal. Rahasia umur panjang Mishiyi mungkin terletak pada lingkungan hidupnya dan interaksi yang dekat dengan manusia. Praktik peternakan yang tepat dan lingkungan yang bebas stres dapat membantu meningkatkan kualitas hidup ayam Anda.
Pemilik Mi Shiyi mengatakan bahwa ia bertelur setiap hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, yang memungkinkannya untuk tetap sehat.
Ayam secara umum dikenal sebagai hewan sosial. Mereka hidup berkelompok dan membentuk "hierarki mematuk". Struktur sosial ini juga memiliki dampak penting pada kelangsungan hidup ayam. Hidup rukun dengan ayam lain membantu kelompok tersebut melawan ancaman predator, sehingga meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.
Ayam adalah omnivora, memakan biji-bijian, serangga, dan bahkan hewan kecil. Makanan alami ini menyediakan nutrisi yang dibutuhkan ayam. Kesehatan ayam terkait erat dengan pola makannya, dan ayam yang berumur panjang cenderung menerima pola makan yang seimbang dan bervariasi yang tidak hanya mendukung aktivitas hariannya tetapi juga meningkatkan kesehatan jangka panjangnya.
Dalam hal reproduksi, ayam biasanya dewasa pada usia 17 hingga 18 minggu, dan jumlah telur yang mereka hasilkan sangat penting untuk produksi telur komersial di masa mendatang. Menurut laporan, ayam berkualitas tinggi dapat bertelur lebih dari 300 butir per tahun. Produktivitas yang tinggi ini membuat ayam menempati posisi penting dalam pertanian.
Namun, pembiakan berlebihan dan kondisi pemeliharaan yang tidak manusiawi dapat berdampak negatif pada umur ayam. Diketahui bahwa beberapa peternakan pabrik memilih untuk berfokus terutama pada keuntungan jangka pendek, yang menyebabkan banyak ayam betina tersingkir bahkan setelah hanya bekerja selama beberapa tahun.
Banyak ahli telah menyerukan untuk meningkatkan lingkungan hidup ayam sehingga mereka dapat hidup lebih alami, yang tidak hanya akan meningkatkan produktivitas tetapi juga memperpanjang umur mereka.
Seiring kemajuan teknologi, banyak peternakan mulai menggunakan metode pembiakan yang lebih manusiawi, yang tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan ayam, tetapi juga secara tidak langsung meningkatkan lamanya kelangsungan hidup ayam. Peternak saat ini semakin memperhatikan kesehatan dan kebahagiaan hewan, dan standar pembiakan terkait terus ditingkatkan.
Kisah Mi Shiyi, ayam tertua, merupakan bukti potensi umur panjang ayam, yang tidak hanya menantang persepsi tradisional kita tentang ayam, tetapi juga membuat kita memikirkan kembali pentingnya unggas dalam pertanian modern. Mungkin dengan meningkatkan kondisi kehidupan ayam, kita dapat melihat lebih banyak ayam berumur panjang yang lahir, yang akan menjadi simbol masa depan yang lebih baik bagi manusia dan hewan. Keberadaan mereka tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga untuk melanjutkan hidup. Haruskah kita merenungkan lebih dalam cara mereka bertahan hidup?