Dalam proses penyimpanan dan pengangkutan gandum global, ada musuh tak kasat mata yang membuat petani dan pengusaha cemas, yaitu penggerek biji-bijian kecil, yang memiliki nama ilmiah Rhyzopertha dominica
. Kumbang kecil ini dikenal karena kerusakan yang ditimbulkannya pada biji-bijian yang disimpan dan dikenal sebagai "parasit" yang mengeksploitasi sistem penyimpanan makanan manusia. Kemunculannya tidak hanya memengaruhi kualitas gandum, tetapi juga berdampak besar pada ketahanan pangan global.
"Siklus hidup Rhyzopertha dominica mencakup empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Kumbang ini biasanya bertelur di dalam biji-bijian, dan larva kemudian melakukan makan yang merusak."
Serangga ini memiliki panjang rata-rata sekitar 2,1 hingga 3,0 milimeter, warna tubuh berkisar antara cokelat kemerahan hingga cokelat tua, dan bentuk tubuh silinder. R. dominica dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang tepat, terutama pada biji-bijian kering, sehingga menjadi hama pada biji-bijian yang disimpan. Menurut penelitian, suhu ideal untuk berkembang biak adalah 28°C dan kelembapan relatif 50%.
Meskipun asal usul Rhyzopertha dominica
masih belum jelas, para ilmuwan secara umum meyakini bahwa kumbang ini mungkin berasal dari anak benua India. Saat ini, kumbang ini memiliki penyebaran global, terutama di daerah beriklim hangat. Fenomena ini sebagian didorong oleh aktivitas komersial manusia, seperti pengangkutan biji-bijian, yang menyebabkan penyebarannya yang cepat.
Dalam hal perilaku kawin, betina tidak secara aktif menarik perhatian jantan. Sebaliknya, mereka melepaskan feromon untuk mendorong perkawinan setelah jantan bersentuhan dengan mereka. Yang mengesankan, spesies ini membutuhkan banyak perkawinan untuk membuahi telurnya secara efektif.
“Begitu menyerang biji-bijian, R. dominica dengan cepat menyebabkan kerusakan yang luas, meninggalkan bau yang harum dan kotoran yang melimpah, yang selanjutnya mengurangi kualitas biji-bijian.”
Dampak hama ini tidak terbatas pada gandum tetapi meluas ke berbagai sereal dan kacang-kacangan, bahkan menjadi ancaman bagi kacang tanah. Keberadaannya menantang metode penyimpanan tradisional, dan bagaimana cara mencegah dan mengendalikannya secara efektif menjadi masalah yang mendesak.
Metode pengendalian saat ini untuk Rhyzopertha dominica
mencakup berbagai strategi pengendalian fisik, kimia, dan biologis. Pengendalian fisik meliputi pengaturan lingkungan penyimpanan, pembersihan peralatan penyimpanan, dan penggunaan ventilasi suhu rendah untuk menghambat pertumbuhan hama; Pengendalian kimia bergantung pada penggunaan pestisida kimia, seperti fosfin, tetapi karena meningkatnya masalah resistensi pestisida, efeknya sangat berkurang.
Meskipun banyak strategi telah diusulkan untuk memerangi hama ini sebagai ancaman utama dalam penyimpanan gandum, masih belum ada metode yang dapat sepenuhnya menghilangkan hama ini. Hal ini membuat ketahanan pangan terus menghadapi tantangan.
Ketika menghadapi musuh yang tak terlihat ini, bagaimana kita harus menggunakan sumber daya dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang ada untuk memastikan ketahanan pangan?