Sendi akromioklavikular (sendi AC) terletak di bagian atas bahu dan merupakan persimpangan antara akromion tulang belikat dan klavikula. Sendi sinovial planar ini penting untuk pergerakan lengan, terutama saat kita mengangkat lengan tinggi-tinggi atau melakukan gerakan rumit lainnya. Namun, banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan tentang kesehatan sendi ini, yang dapat mencegah mereka untuk segera merespons setelah cedera. Artikel ini akan membahas cara mengenali tanda-tanda halus cedera sendi AC dan menjelaskan dampak cedera ini terhadap aktivitas harian Anda.
Stabilitas sendi AC terutama bergantung pada dukungan tiga ligamen, yaitu ligamen akromioklavikular, ligamen akromial koronoideus, dan ligamen klavikula koronoideus. Bersama-sama, ligamen ini membentuk struktur pelindung yang membantu menjaga sendi bahu tetap stabil dan mendukung pergerakan lengan.
Sendi AC berfungsi sebagai poros dalam gerakan bahu, yang memungkinkan peningkatan mobilitas skapula, sehingga meningkatkan rentang rotasi lengan.
Cedera pada sendi AC sangat umum terjadi selama berolahraga. Banyak atlet menderita cedera ini setelah tabrakan atau jatuh, suatu kondisi yang dikenal sebagai pemisahan AC. Tingkat pemisahan dinilai dari I hingga VI tergantung pada tingkat latihan. Pemisahan ringan mungkin tidak memerlukan pembedahan, tetapi seiring meningkatnya keparahan cedera, pilihan pengobatan mungkin menjadi lebih rumit.
Sebagian besar pemisahan AC tingkat I dan II sembuh secara spontan; namun, cedera tingkat III dapat mengakibatkan deformitas bahu yang signifikan.
Selain pemisahan AC, perubahan degeneratif pada sendi AC (seperti osteoartritis) juga cukup umum. Hal ini mungkin disebabkan oleh trauma masa lalu atau mungkin karena keausan jangka panjang dan penuaan. Menyadari situasi umum ini dapat membantu kita merespons lebih cepat saat merasa tidak nyaman.
Sering kali, cedera sendi AC mungkin tidak langsung menunjukkan gejala yang jelas. Pasien mungkin mengalami nyeri ringan atau ketidaknyamanan, yang mungkin disalahartikan sebagai kelelahan otot. Berikut adalah beberapa tanda-tanda halus untuk membantu Anda mengenali apakah Anda mengalami cedera sendi AC:
Jika Anda melihat gejala-gejala di atas, penting untuk mencari bantuan medis profesional. Dokter biasanya menggunakan sinar-X atau MRI untuk mendiagnosis tingkat keparahan cedera. Untuk cedera tingkat I dan II, perawatan konservatif biasanya efektif, termasuk terapi fisik dan waktu untuk pemulihan.
Namun, untuk cedera Tingkat III yang lebih parah, perawatan bedah khusus mungkin diperlukan.
Saat berpartisipasi dalam olahraga, perhatikan pemanasan dan peregangan yang tepat untuk mengurangi risiko cedera. Selain itu, memperkuat otot bahu memberikan dukungan yang lebih besar bagi sendi, yang mengurangi kemungkinan cedera. Latihan yang tepat sama pentingnya dengan istirahat yang cukup, karena penggunaan berlebihan juga dapat menyebabkan potensi cedera.
Berbekal informasi ini, apakah Anda siap untuk meninjau kesehatan gerakan dan bahu Anda guna mengidentifikasi potensi masalah?