Dengan perubahan gaya hidup, pola makan Barat secara bertahap semakin populer di seluruh dunia. Pola makan ini ditandai dengan makanan yang diproses dan dimurnikan secara berlebihan, seperti daging merah, daging olahan, minuman manis, dan makanan yang digoreng, dengan asupan buah, sayur, dan biji-bijian utuh yang minimal. Banyak penelitian menunjukkan hubungan yang jelas antara kebiasaan makan tersebut dan peningkatan penyakit kardiovaskular dan obesitas.
Elemen utama pola makan Barat meliputi kebiasaan makan tinggi lemak dan gula yang berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan kardiovaskular.
Pola makan Barat ditandai dengan asupan daging merah dan produk susu yang tinggi serta asupan buah, sayur, ikan, dan biji-bijian utuh yang minimal. Kebiasaan makan ini telah menyebabkan banyak masalah kesehatan, yang paling dikritik adalah peningkatan risiko penyakit jantung secara signifikan.
Sebuah sintesis dari beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan pola makan sehat, pola makan Barat berhubungan positif dengan risiko obesitas, penyakit jantung, kanker tertentu (terutama kanker usus besar), dan sindrom metabolik. Perubahan gaya hidup dan struktur pola makan masyarakat secara bertahap menjadikan penyakit kardiovaskular sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Banyak ahli percaya bahwa sifat tinggi lemak dan tinggi gula dari pola makan Barat secara langsung memengaruhi kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pola makan Barat secara langsung terkait dengan peningkatan obesitas dan diabetes. Konsumsi karbohidrat dan gula olahan yang berlebihan menyebabkan kadar insulin dalam tubuh melonjak, yang menyebabkan masalah seperti hiperglikemia dan obesitas.
Selain itu, kebiasaan makan orang Barat juga diyakini berkorelasi positif dengan kejadian kanker usus besar. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan orang Barat memiliki risiko kanker yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Sifat rendah serat dari pola makan orang Barat menimbulkan ancaman bagi kesehatan sistem pencernaan dan dapat meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang.
Selain risiko kesehatan, pola makan orang Barat juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Karena dengan peningkatan standar hidup, permintaan akan makanan olahan impor meningkat tajam, yang selanjutnya mendorong produksi pertanian skala besar dan perluasan rantai pasokan global, yang mengarah pada emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi.
Banyak negara berkembang, seperti India dan Brasil, juga dengan cepat beralih ke pola makan Barat, yang telah menyebabkan peningkatan angka obesitas dan penyakit kardiovaskular di wilayah tersebut dari tahun ke tahun. Dengan integrasi budaya, kebiasaan makan ini menjadi semakin umum, dan bahkan secara bertahap telah digantikan dalam beberapa pola makan tradisional.
Singkatnya, pertumbuhan pola makan Barat tidak hanya dalam hal struktur pola makan, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan jantung kita. Selain kesehatan yang menurun, lingkungan juga menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi, haruskah Anda memeriksa kembali pilihan pola makan Anda untuk meningkatkan kesehatan Anda sendiri dan masa depan lingkungan?