Eukariota merupakan kategori penting dalam biologi, yang mencakup berbagai kelompok organisme termasuk hewan, tumbuhan, jamur, dan banyak organisme bersel tunggal. Sel-sel organisme ini memiliki nukleus yang terbungkus membran, suatu fitur yang membedakannya dari prokariota, seperti bakteri dan arkea. Meskipun eukariota jumlahnya relatif kecil, biomassa global mereka jauh melebihi prokariota karena ukuran tubuh mereka yang umumnya lebih besar. Proses evolusi di balik ini penuh misteri, apa asal usulnya yang sebenarnya?
Eukariota tampaknya berasal dari sekelompok mikroorganisme yang disebut Asgard Archaea, yang berkerabat dekat dengan Heimdallarchaeia.
Menurut teori evolusi saat ini, eukariota muncul di lingkungan Bumi purba, dan diperkirakan pertama kali muncul selama Era Paleoproterozoikum. Teori yang paling populer adalah bahwa eukariota muncul melalui suatu proses yang disebut simbiogenesis. Archaea Asgard anaerobik digabungkan dengan proteobacteria aerobik untuk membentuk sel dengan mitokondria. Selanjutnya, sel ini memasuki simbiosis kedua dengan cyanobacteria, yang memungkinkan tanaman untuk membentuk dan memperoleh kromatin yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Sel eukariotik dicirikan tidak hanya oleh keberadaan ribosom dan struktur membran bagian dalam, tetapi juga oleh serangkaian jalur biokimia yang kaya dan sitoskeleton yang kompleks.
Struktur sel eukariotik cukup kompleks, termasuk organel yang tertutup membran seperti nukleus, retikulum endoplasma, dan badan matriks yang lebih tinggi, dan dilengkapi dengan sitoskeleton biologis untuk mempertahankan bentuk dan organisasi sel. Fungsi organel ini melibatkan proses penting seperti metabolisme sel, produksi energi, dan transmisi informasi. Mitokondria khususnya sering disebut sebagai "pembangkit tenaga sel" dan tugasnya adalah menyediakan energi yang dibutuhkan oleh sel dengan mengoksidasi gula atau lemak.
Keragaman eukariota, dari organisme bersel tunggal mikroskopis hingga paus biru raksasa yang beratnya puluhan ton, menunjukkan posisi penting mereka dalam sejarah evolusi kehidupan.
Organisme eukariotik sangat bervariasi ukurannya, dengan beberapa organisme bersel tunggal hanya berukuran beberapa mikrometer, sementara beberapa organisme multiseluler, seperti pohon redwood, dapat mencapai panjang 120 meter. Keragaman ini memungkinkan eukariota untuk bertahan hidup dan bereproduksi di lingkungan ekologi yang berbeda. Banyak organisme eukariotik mampu bereproduksi secara seksual dan aseksual. Siklus reproduksi seksual melibatkan pergantian fase haploid dan diploid, yang tidak hanya meningkatkan variasi genetik tetapi juga meningkatkan kemampuan beradaptasi spesies.
Asal usul eukariota merupakan tonggak utama dalam evolusi sel, yang mengungkap keragaman dan kompleksitas kehidupan.
Sejarah evolusi eukariota sudah ada sejak miliaran tahun lalu, dan para arkeolog telah mulai merekonstruksi proses evolusi ini melalui bukti fosil. Penemuan fosil terkini, seperti Qingshania magnificia dari Tiongkok dan Tappania plana yang lebih awal, membantu kita menggambarkan seperti apa rupa eukariota awal. Temuan tersebut memberikan kerangka waktu penting yang menunjukkan asal usul eukariota dan evolusi bertahap mereka menuju kompleksitas.
Singkatnya, evolusi eukariota mengungkap kemungkinan tak terbatas dalam proses kehidupan, dan bentuk kehidupan yang disajikan oleh prokariota lebih kompleks dan beragam. Para ilmuwan masih aktif mengeksplorasi evolusi dan asal usul eukariota. Kekuatan pendorong di balik ini mendorong kita untuk terus memperdalam pemahaman kita tentang asal usul kehidupan. Kita harus bertanya pada diri sendiri, misteri apa yang belum terungkap yang masih disembunyikan oleh evolusi kehidupan?