Seiring dengan semakin banyaknya perhatian orang terhadap kesehatan mental, bidang baru psikologi positif secara bertahap memasuki bidang visi kita. Sejak Martin Seligman pertama kali mengusulkan psikologi positif pada tahun 1998 selama masa jabatannya sebagai presiden American Psychological Association, bidang ini telah mengeksplorasi bagaimana manusia berfungsi dengan baik dan mencoba menjelaskan mengapa beberapa orang lebih bahagia daripada yang lain.
Studi psikologi positif tidak terbatas pada pembahasan emosi negatif, tetapi lebih berfokus pada cara meningkatkan kualitas hidup individu.
Pentingnya psikologi positif adalah untuk mendefinisikan ulang kebahagiaan. Seligman percaya bahwa psikologi telah lama terlalu berfokus pada penyakit mental dan masalah di antara pasien, mengabaikan rasa bahagia dan kekayaan dalam hidup yang seharusnya dimiliki setiap orang. Psikologi positif yang ia advokasi bersifat akademis dan praktis, dan didedikasikan untuk meningkatkan kesehatan mental orang dan memungkinkan mereka untuk memiliki lebih banyak pengalaman positif dalam hidup.
Fondasi psikologi positif berakar dalam sejarah. Sejak zaman Yunani kuno, Aristoteles telah mengusulkan konsep "kebahagiaan" dan mengaitkannya dengan "kehidupan yang baik". Gagasan ini telah memengaruhi pemikiran mendalam orang-orang tentang kebahagiaan dan telah memunculkan kerangka kerja psikologi positif modern.
Psikologi positif telah ada sejak beberapa dekade lalu, tetapi kemunculannya sebagai disiplin ilmu yang independen relatif baru. Bidang ini pertama kali dipengaruhi oleh psikologi humanistik. Misalnya, Abraham Maslow percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk mencapai realisasi diri, yang merupakan bagian terpenting dari teori psikologinya.
Teori hierarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa hanya ketika kebutuhan dasar terpenuhi, orang dapat mengejar kebutuhan tingkat tinggi, yaitu aktualisasi diri.
Lebih jauh, psikologi positif berfokus pada kekuatan dan potensi individu. Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan sosial, olahraga, meditasi, dll. memiliki dampak yang signifikan terhadap rasa bahagia seseorang. Tak hanya itu, keyakinan agama dan praktik spiritual juga dianggap sebagai salah satu sumber penting untuk meningkatkan kesehatan mental.
Konsep inti psikologi positif meliputi emosi positif, sifat individu, dan institusi positif. Elemen-elemen ini menjadi landasan untuk meningkatkan kualitas hidup. Model PERMA yang dikemukakan oleh Seligman, yaitu: Emosi Positif, Keterlibatan, Hubungan, Makna, Prestasi, memberi kita cara multidimensi untuk memahami kebahagiaan. .
Kelima elemen ini bersama-sama menjadi landasan penting bagi orang untuk memperoleh rasa bahagia dalam hidup.
Selain itu, psikologi positif juga menekankan konsep "flow", yaitu kondisi psikologis dengan konsentrasi tinggi dan keterlibatan yang kuat. Ketika orang mengabdikan diri sepenuhnya pada suatu aktivitas, tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka dapat menghadirkan rasa kepuasan yang mendalam, yang berperan penting dalam meningkatkan kebahagiaan.
Keadaan mengalir tidak hanya membuat orang merasa bahagia, tetapi juga membantu mencapai pertumbuhan diri dan meningkatkan kualitas hidup.
Psikologi positif bukan hanya teori, tetapi juga metode praktis. Psikologi ini dapat diterapkan di banyak bidang seperti pendidikan, tempat kerja, pengembangan masyarakat, dan kesehatan mental. Beberapa sekolah di sektor pendidikan telah mulai memperkenalkan kursus psikologi positif untuk membantu siswa meningkatkan kebahagiaan dan prestasi akademik mereka.
Di tempat kerja, mendorong kebahagiaan dan kepuasan karyawan membantu meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Konsep-konsep ini secara bertahap telah memengaruhi budaya organisasi dan metode manajemen, membuat perusahaan semakin memperhatikan psikologi positif karyawan mereka.
Dengan berkembangnya psikologi positif, semakin banyak orang mulai merenungkan pemahaman mereka tentang kebahagiaan. Intinya, ini bukan lagi tentang mengejar kebahagiaan, tetapi tentang bagaimana menumbuhkan kehidupan yang bermakna dan bagaimana membangun ketahanan mental untuk mengatasi tantangan dalam hidup.
Dalam proses ini, kita masing-masing dapat menemukan potensi dan kebahagiaan kita sendiri. Menurut Anda, bagaimana Anda dapat benar-benar mencapai kedamaian dan kebahagiaan batin?