Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami berbagai tingkat kelemahan dan ketidaknyamanan otot. Miositis badan inklusi terisolasi (IBM) adalah penyakit radang otot yang paling umum pada orang tua, dengan gejala biasanya mulai muncul pada usia empat puluhan. Penyakit ini ditandai dengan kelemahan dan atrofi otot progresif dan sering kali disalahartikan dengan miopati badan inklusi herediter (hIBM). Meskipun nama keduanya mirip, terdapat perbedaan mendasar dalam mekanisme patologis dan manifestasi klinis.
Perbedaan utama antara IBM dan hIBM adalah arti dari "M": "M" pada IBM berarti "miositis", sedangkan "M" pada hIBM berarti "miopati."
Meskipun kedua penyakit ini memiliki karakteristik yang sama, yaitu atrofi otot dan melemahnya kekuatan, penyebab dan perkembangannya sama sekali berbeda.
Perkembangan IBM biasanya lambat dan asimetris, dengan pasien secara bertahap menjadi terbatas dalam fungsi motorik mereka. Gejala awal mungkin termasuk sering tersandung dan kesulitan menaiki tangga, dan dalam banyak kasus pasien mengalami jatuh, sering kali karena keterlibatan quadriceps prematur. Pasien mungkin juga memiliki ketangkasan jari yang terbatas. Misalnya, kemampuan untuk memutar gagang pintu atau memegang kunci mungkin berkurang secara signifikan.
Seiring perkembangan penyakit, pasien mungkin perlu bergantung pada alat bantu jalan, seperti kruk atau kursi roda, untuk mengatasi peningkatan kelemahan dan hilangnya mobilitas.
Mengenai penyebab IBM, saat ini belum ada kesimpulan. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh interaksi gen tertentu dan faktor lingkungan. Penelitian terhadap penyakit ini telah menghasilkan dua hipotesis utama: satu menunjukkan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan respons abnormal sistem imun, sementara yang lain menunjukkan penuaan jaringan otot dan akumulasi protein abnormal yang terkait dengan penyakit tersebut.
Menurut penelitian, IBM mungkin terlibat dalam infeksi virus, mirip dengan situasi dengan virus HTLV-1, tetapi belum ada konfirmasi. Meski begitu, ada kemungkinan respons sistem imun dapat menyebabkan kerusakan otot lebih lanjut.
Diagnosis IBM sering kali bergantung pada biopsi otot, dan beberapa pasien mungkin memiliki kadar kreatin kinase (CK) yang meningkat secara signifikan. Pengujian elektrofisiologis dapat mengungkapkan berbagai macam kelainan. Selama proses diagnosis, kesalahan diagnosis yang umum termasuk salah mendiagnosis IBM sebagai polimiositis. Dibandingkan dengan polimiositis, perkembangan IBM lambat dan efek pengobatannya terbatas.
Hingga tahun 2019, belum ada pilihan pengobatan yang efektif untuk IBM. Para ahli sering menganjurkan perawatan suportif yang berfokus pada pencegahan jatuh. Terapi fisik merupakan sarana yang diperlukan untuk membantu pasien beradaptasi dengan kehidupan dan aktivitas, tetapi kurangnya konsensus tentang panduan latihan masih memerlukan eksplorasi lebih lanjut.
Dalam budaya sosial, ada juga beberapa tokoh terkenal seperti musisi Peter Frampton, yang didiagnosis menderita IBM pada tahun 2019, yang menyoroti dampak penyakit ini pada kehidupan pribadi. Selain itu, tokoh utama dalam film "Father Stu" juga menderita penyakit serupa, membuat lebih banyak orang menghadapi penyakit yang belum sepenuhnya dipahami ini.
Dengan penelitian mendalam tentang IBM dan hIBM, dapatkah kita menemukan pilihan pengobatan yang lebih efektif dalam waktu dekat, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien?