Spektroskopi resonansi kuadrupol nuklir (NQR) adalah teknik analisis kimia yang terkait dengan resonansi magnetik nuklir (NMR). Tidak seperti NMR, teknik NQR dapat mendeteksi transisi nuklir tanpa adanya medan magnet eksternal, sehingga sering disebut "NMR medan nol". Terjadinya resonansi kuadrupol nuklir bergantung pada interaksi antara gradien medan listrik (EFG) dan momen kuadrupol dari distribusi muatan nuklir. Interaksi ini membuat NQR efektif untuk menganalisis bahan padat, tetapi tidak untuk cairan, di mana gradien medan listrik di dekat inti rata-rata menjadi nol.
"Spektroskopi resonansi kuadrupol nuklir sangat sensitif untuk menganalisis perubahan struktur kimia dan transisi fase dalam materi."
Dalam NMR, inti dengan spin rotasional sama dengan atau lebih besar dari 1/2 akan menghasilkan pemisahan energi karena medan magnet eksternal, yang mengakibatkan penyerapan resonansi. Dalam NQR, inti dengan spin rotasional sama dengan atau lebih besar dari 1 (seperti 14N, 17O, dll.) memiliki momen kuadrupol listrik, yang keberadaannya disebabkan oleh bentuk distribusi muatan inti yang tidak bulat. Oleh karena itu, teknologi NQR, jika dilakukan dengan benar, dapat memberikan sidik jari kimia suatu zat.
“Spektrum NQR adalah sidik jari kimia unik yang mengungkap perbedaan kecil antar material.”
NQR dapat mengeksplorasi secara mendalam interaksi antara momen kuadrupol nuklir dan gradien medan listrik di sekitar nukleus. Oleh karena itu, NQR menunjukkan potensi aplikasi yang sangat baik dalam studi karakteristik struktural, ikatan kimia, dan transisi fase senyawa padat. Misalnya, di bidang farmasi, 14N-NQR telah berhasil diterapkan untuk membedakan enantiomer dalam campuran rasemat, seperti D-serin dan L-serin. D-serin dianggap sebagai biomarker potensial untuk penyakit Alzheimer, sementara L-serin telah menunjukkan potensi dalam mengobati sklerosis lateral.
Namun, tantangan teknis untuk NQR tetap ada. Keterbatasan utamanya meliputi volume sampel besar yang diperlukan dan intensitas sinyal rendah. Lebih jauh, teknik NQR mengharuskan inti atom memiliki momen kuadrupol bukan nol, yang terbatas pada inti atom dengan nomor spin lebih besar atau sama dengan 1. Intensitas sinyal NQR yang rendah mengharuskan penggunaan sampel dalam jumlah besar dalam penelitian ini.
Saat ini, tim peneliti di seluruh dunia tengah berupaya menemukan aplikasi NQR dalam deteksi bahan peledak. Sistem deteksi NQR terdiri dari sumber daya frekuensi radio (RF), kumparan yang menghasilkan medan magnet, dan rangkaian deteksi yang dapat mendeteksi reaksi NQR dari komponen bahan peledak dari objek yang diuji. Meskipun beberapa perangkat palsu mengklaim menggunakan teknologi NQR, perangkat tersebut masih banyak dikhawatirkan karena tidak dapat benar-benar mencapai fungsi yang diklaimnya.
“NQR juga menunjukkan potensi besar dalam aplikasi ladang minyak, memungkinkan perhitungan kapasitas sumur minyak yang tersisa dan rasio air, gas, dan minyak secara real-time selama proses ekstraksi.”
Dengan kemajuan teknologi dan pengembangan berbagai proyek penelitian, skenario aplikasi NQR akan terus berkembang. Teknologi ini tidak hanya menunjukkan nilainya dalam penelitian ilmiah, tetapi juga dapat berdampak besar pada lingkungan dan kesehatan kita dalam kehidupan sehari-hari. Dapatkah orang memanfaatkan teknologi ini dengan lebih baik untuk membuka babak baru dalam resonansi kuadrupol nuklir?