Periode Hadean merupakan salah satu periode geologi tertua dalam sejarah Bumi, dimulai sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan berakhir sekitar 4,031 miliar tahun lalu. Periode ini tidak hanya menjadi saksi pembentukan awal Bumi, tetapi juga membuka eksplorasi kita terhadap lingkungan permukaan Bumi awal dan asal usul kehidupan. Jika melihat latar belakang alam semesta yang luas, perubahan apa yang dialami Bumi selama periode ini yang akhirnya menjadikannya planet biru yang kita kenal sekarang?
Periode Hadean dinamai menurut Hades, dewa dunia bawah dalam mitologi Yunani, yang merujuk pada kondisi seperti neraka selama periode ini.
Lingkungan Bumi awal pada Periode Hadean sangat keras, dengan permukaan Bumi hampir seluruhnya tertutup oleh magma cair. Salah satu ciri utama periode geologi ini adalah peristiwa tumbukan besar yang terkait dengan pembentukan Bulan. Permukaan Bumi dipenuhi dengan unsur-unsur radioaktif dan sering kali terkena benturan dari benda-benda tata surya lainnya, yang membuat permukaannya tetap bersuhu tinggi.
Seiring mendinginnya Bumi, komposisi atmosfernya berubah drastis. Atmosfer awal yang kaya hidrida didominasi oleh uap air, metana, dan amonia. Selama ratusan juta tahun, uap ini mengembun menjadi air cair, yang akhirnya membentuk supersamudra yang menutupi seluruh planet.
Keberadaan air cair menjadikan Bumi purba sebagai "planet samudra" dan juga menyediakan lingkungan yang diperlukan untuk asal usul kehidupan.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa sejak Periode Hadean sekitar 4 miliar tahun yang lalu, kerak Bumi mungkin telah mulai bergerak. Meskipun beberapa ahli geologi menolak hal ini, karena yakin bahwa sumber material ini mungkin adalah dampak meteorit, pandangan ini tetap memicu diskusi hangat tentang pergerakan geologi awal Bumi.
Sampel batuan tertua dari Periode Hadean terutama berasal dari Jack Hills di Australia Barat. Kristal zirkon di sini diperkirakan berusia sekitar 4,404 miliar tahun, menjadikannya salah satu material padat tertua yang diketahui. Komposisi kimia batuan ini mengungkapkan kondisi geologi dan lingkungan saat itu.
Batuan purba ini memberi tahu kita bahwa Bumi tidak terbentuk dalam semalam, melainkan melalui evolusi yang panjang dan rumit.
Studi menunjukkan bahwa lautan air cair selama periode Hadean mungkin telah ada antara 4,6 miliar dan 4 miliar tahun yang lalu. Akumulasi air laut tidak hanya mengubah morfologi permukaan bumi, tetapi juga menyediakan kondisi bagi asal usul kehidupan di kemudian hari. Meskipun tekanan udara sangat tinggi, air dapat tetap cair pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sebuah fenomena yang sangat penting bagi munculnya kehidupan awal.
Meskipun Periode Hadean dianggap sebagai periode ketika kehidupan belum sepenuhnya berkembang, para ilmuwan berspekulasi bahwa lingkungan laut awal mungkin telah menyediakan kondisi khusus untuk sintesis RNA dan evolusi bentuk kehidupan sederhana. Spekulasi ini memberikan perspektif baru untuk studi tentang asal usul kehidupan, yang memungkinkan kita untuk memeriksa kembali kemungkinan kehidupan lahir di lingkungan yang ekstrem ini.
KesimpulanDengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian tentang Periode Hadean akan terus mengungkap misteri Bumi awal. Kita tidak dapat tidak bertanya, selama periode sejarah yang penuh gejolak ini, apakah ada percikan kehidupan yang menyala diam-diam di kedalaman laut yang tersembunyi?