Dalam penelitian genomik saat ini, mengungkap hubungan rumit antara gen telah menjadi topik penting dalam upaya mencapai kemajuan biomedis. Di antara semuanya, Weighted Gene Co-expression Network Analysis (WGCNA), sebagai alat penambangan data yang ampuh, secara bertahap telah menarik perhatian dan aplikasi yang luas. WGCNA bukan hanya metode untuk menganalisis data ekspresi gen, tetapi juga perspektif baru untuk menafsirkan hubungan antara gen.
WGCNA dapat membantu peneliti mendefinisikan modul, mengidentifikasi gen sentral dalam modul, dan mengeksplorasi interaksi antara modul-modul ini.
WGCNA awalnya dikembangkan oleh Steve Horvath, profesor genetika manusia di UCLA, dan rekan-rekannya. Inti dari metode ini adalah menggunakan konsep jaringan korelasi tertimbang untuk mengintegrasikan dan menganalisis informasi secara efektif, dan melampaui cakupan teknik eksplorasi data umum. Analisis jaringan korelasi tradisional sering kali bergantung pada pengaturan ambang batas yang keras, yang mungkin tidak cukup sensitif terhadap kinerja gen tertentu. Metode WGCNA yang tertimbang dapat menyimpan informasi yang lebih berkelanjutan, sehingga menghindari hilangnya informasi.
Keunikan pendekatan ini terletak pada kemampuannya untuk membangun jaringan ko-ekspresi gen dengan mendefinisikan kesamaan antargen. Peneliti dapat menggunakan kesamaan ini untuk membentuk jaringan yang terhubung erat, di mana gen hub berfungsi sebagai simpul informasi utama dalam struktur modular, dan gen daun diklasifikasikan berdasarkan kekuatan koneksi gennya.
Statistik retensi modul dapat mengukur kesamaan dengan kondisi lain, sehingga mengungkap variasi ekspresi gen dalam kondisi biologis yang berbeda.
Struktur jaringan yang dibangun oleh WGCNA memberi peneliti platform visual untuk membantu mereka mengeksplorasi dan menganalisis interaksi antara gen yang berbeda. Misalnya, dalam satu studi, peneliti menggunakan WGCNA untuk mengungkap modul gen yang terkait dengan faktor transkripsi yang muncul dalam respons dosis bisphenol A (BPA), yang memiliki implikasi penting dalam toksikologi lingkungan dan penelitian biomedis.
Selain itu, WGCNA juga dapat dikaitkan secara bermakna dengan data tentang karakteristik klinis, yang memberikan dukungan kuat untuk model prediksi klinis. Identifikasi gen karakteristik modul yang benar tidak hanya membantu menjelaskan karakteristik dinamis jaringan pengatur gen, tetapi juga memberikan panduan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit sejak dini.
Seiring berjalannya waktu, WGCNA telah menunjukkan potensi aplikasinya yang kuat dalam banyak studi biomedis dan genomik. WGCNA tidak hanya digunakan secara luas dalam analisis data ekspresi gen, tetapi juga diperluas ke berbagai bentuk analisis data genomik seperti data mikroarray, data sekuensing RNA sel tunggal, dan data metilasi DNA.
Di bidang ilmu saraf, WGCNA digunakan untuk menganalisis sistem informasi yang kompleks seperti data pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI). Aplikasi ini menunjukkan bahwa WGCNA tidak terbatas pada genomik tetapi juga memiliki dampak penting dalam bidang penelitian biologi dan medis lainnya.
Untuk memfasilitasi penelitian dan meningkatkan efisiensi analisis data, paket R WGCNA menyediakan fungsi komprehensif yang mencakup berbagai aspek seperti konstruksi modul, pemilihan gen sentral, statistik retensi modul, dan analisis jaringan diferensial. Paket ini tersedia dalam repositori standar CRAN agar mudah digunakan oleh para peneliti.
WGCNA bukan hanya perangkat analisis data, tetapi juga jembatan untuk memperoleh wawasan tentang struktur mendalam jaringan biologis.
Seiring dengan terus berkembangnya permintaan peneliti akan analisis data biologis, cakupan aplikasi WGCNA menunjukkan potensi besar untuk penelitian ilmu hayati di masa mendatang. Ketika kita memperhitungkan kekuatan modular WGCNA, dapatkah ia benar-benar membantu kita memahami hubungan yang lebih dalam antara gen?