Di bidang penelitian biomedis, cara menganalisis dan menginterpretasikan data berdimensi tinggi secara efektif merupakan tantangan utama. Dengan kemajuan genomik, para ilmuwan semakin mengandalkan alat WGCNA (weighted gene co-expression network analysis) untuk mengungkap hubungan kompleks antargen. Artikel ini akan membahas peran WGCNA, teknologi penting untuk meningkatkan akurasi analisis data biologis melalui jaringan koekspresi gen.
WGCNA banyak digunakan untuk menganalisis data ekspresi gen, terutama dalam aplikasi genomik seperti konstruksi modul, pemilihan gen hub, dan statistik retensi modul.
WGCNA dimulai dengan profesor genetika manusia UCLA Steve Horvath dan beberapa kolega di sekolah tersebut. Pendekatan ini awalnya terinspirasi oleh kolaborasi dengan peneliti kanker, khususnya diskusi dengan Paul Mischel, Stanley F. Nelson, dan ahli saraf Daniel H. Geschwind.
Dibandingkan dengan jaringan tidak tertimbang tradisional, jaringan tertimbang memiliki banyak keunggulan dalam berbagai aspek. WGCNA telah menarik perhatian para peneliti karena dapat menjaga kesinambungan informasi terkait yang mendasarinya saat jaringan dibangun. Ini berarti bahwa dengan tidak memerlukan ambang batas yang keras, jaringan tertimbang dapat mengurangi kehilangan informasi dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh jaringan tidak tertimbang.
Jaringan tertimbang lebih tangguh dan tidak peka terhadap berbagai pilihan ambang batas lunak, sedangkan hasil jaringan tidak tertimbang sering kali terlalu bergantung pada pilihan ambang batas.
Langkah pertama dalam melakukan analisis WGCNA adalah menentukan metrik kesamaan koekspresi gen untuk membangun jaringan. Menurut kesamaan data ekspresi gen, gen dapat dibagi menjadi beberapa modul. Setiap modul menggunakan modul eigengene sebagai ringkasan modul, yang merupakan hasil yang diperoleh melalui analisis komponen utama.
Gen fitur modul tidak hanya dapat berfungsi sebagai biomarker yang stabil, tetapi juga dapat digunakan sebagai fitur dalam model pembelajaran mesin yang kompleks untuk prediksi lebih lanjut.
WGCNA telah menunjukkan fleksibilitasnya dalam berbagai bidang penelitian, dan telah menarik perhatian khusus dalam penelitian ilmu saraf dan kanker. Misalnya, WGCNA dapat digunakan untuk mengungkap faktor transkripsi yang terkait dengan bahan kimia lingkungan seperti bisphenol A. Dalam analisis data genomik, WGCNA dapat digunakan untuk memproses berbagai jenis data dari mikroarray, sekuensing RNA sel tunggal, metilasi DNA, dll.
Berbagai fungsi WGCNA telah diintegrasikan ke dalam paket perangkat lunak WGCNA bahasa R. Peneliti dapat menggunakan paket ini untuk melakukan konstruksi modul, pemilihan gen sentral, statistik pelestarian modul, dan analisis jaringan lainnya. Hal ini tidak hanya memudahkan pemahaman mendalam peneliti terhadap data, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat penemuan ilmiah.
Seiring dengan terus berkembangnya genomik dan ilmu data, WGCNA tidak diragukan lagi akan menjadi alat yang sangat diperlukan untuk membantu kita mengungkap misteri mendalam data biologis.
Para ilmuwan telah membuat kemajuan signifikan dalam eksplorasi WGCNA, tetapi bagaimana hal itu akan memengaruhi pemahaman kita tentang biologi di masa mendatang?