Dengan pesatnya perkembangan teknologi medis, radiologi digital secara bertahap telah menjadi teknologi utama untuk pemeriksaan pencitraan, menggantikan film sinar-X tradisional. Perubahan revolusioner ini memungkinkan perolehan citra medis yang lebih cepat dan lebih efisien serta menyediakan lingkungan diagnostik yang aman. Artikel ini akan membahas secara mendalam cara kerja radiologi digital, kelebihannya, dan penerapannya di berbagai industri.
Radiologi digital menggunakan pelat peka sinar-X untuk langsung menangkap data pemeriksaan, yang dapat segera ditransfer ke sistem komputer tanpa memerlukan pemrosesan film perantara. Salah satu keuntungan utama dari pendekatan ini adalah efisiensi waktu, karena menghilangkan langkah-langkah pemrosesan kimia dan memungkinkan penyesuaian dan peningkatan citra secara instan.
Selain itu, radiologi digital memerlukan radiasi yang jauh lebih sedikit daripada radiologi tradisional, namun menghasilkan citra dengan kontras yang sama.
Dalam radiologi digital, terdapat berbagai jenis detektor, yang paling umum adalah detektor planar (FPD). Detektor ini dapat dibagi menjadi jenis tidak langsung dan langsung. FPD tidak langsung terutama menggunakan silikon amorf (a-Si) yang dikombinasikan dengan bahan fluoresen, seperti magnesium iodida (CsI) atau tantalum oksida (Gd2O2S), untuk mengubah sinar-X menjadi cahaya dan kemudian menjadi sinyal digital.
FPD langsung menggunakan selenium amorf (a-Se), yang dapat secara langsung mengubah foton sinar-X menjadi muatan, sehingga proses penangkapan gambar menjadi lebih cepat dan efisien.
Selain detektor planar, detektor berbasis CMOS dan perangkat berpasangan muatan (CCD) telah dikembangkan. Meskipun sistem ini relatif murah, sistem ini belum banyak digunakan karena desainnya yang besar dan kualitas gambarnya yang buruk. Detektor solid-state berdensitas tinggi menggunakan bubuk natrium fluorida atau kalium-natrium fosfor yang distimulasi cahaya untuk memperoleh dan mendigitalkan energi sinar-X. Proses ini cukup rumit.
Radiologi pelat fosfor mirip dengan sistem analog lama, tetapi menggunakan pelat gambar yang dapat mentransfer gambar ke sistem PACS setelah pembacaan, sehingga pemrosesan gambar menjadi lebih mudah.
Radiologi digital juga semakin banyak digunakan dalam inspeksi keamanan. Karena memberikan kualitas gambar yang sangat baik dan tingkat deteksi yang tinggi, karakteristik ini memungkinkan radiologi digital secara bertahap menggantikan inspeksi film tradisional dan menjadi alat penting untuk inspeksi keselamatan dan pengujian non-destruktif (NDT).
Dalam bidang seperti kedirgantaraan dan elektronik, kemampuan hasil langsung dari teknologi radiografi digital dianggap penting untuk pengujian integritas material.
Radiologi digital telah mengalami perkembangan selama beberapa dekade, dan terobosan dalam teknologi utama telah memungkinkan kemajuan yang berkelanjutan. Di masa depan, seiring dengan terus berkembangnya teknologi, kita dapat mengharapkan radiologi digital untuk memainkan peran yang lebih penting dalam perawatan kesehatan global dan pengujian industri. Seiring dengan penurunan biaya dan peningkatan standar teknis, radiologi digital tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan keakuratan diagnosis medis, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pasien.
Dalam konteks teknologi yang berubah dengan cepat ini, menurut Anda bagaimana radiologi digital akan lebih jauh mengubah kehidupan kita dan sistem medis?