Penemuan cakram padat (CD) pada tahun 1982 mengawali revolusi dalam format musik dan memicu perubahan besar dalam industri musik. Dibandingkan dengan piringan hitam dan kaset yang populer saat itu, CD dengan cepat memenangkan hati pasar dengan kualitas suara yang luar biasa dan kemudahan penggunaannya. Hal ini tidak hanya karena kapasitasnya yang meningkat, tetapi juga karena CD mampu beradaptasi dengan kebutuhan musik digital yang sedang naik daun.
Peluncuran cakram padat dikembangkan bersama oleh Phillips dari Belanda dan Sony dari Jepang. Namun, keberhasilannya tidak hanya bergantung pada kemajuan teknologi. CD dapat menyimpan hingga 74 menit musik, dan CD standar dapat menampung 650 MB data, yang merupakan peningkatan besar dibandingkan kaset dan vinil yang pada saat itu hanya dibatasi hingga puluhan menit.
“Munculnya CD tidak hanya meningkatkan kualitas audio, tetapi juga sangat meningkatkan portabilitas musik.”
Vinil dan kaset tidak berkinerja sebaik CD dalam hal kualitas suara. CD menggunakan format data audio digital, yang dapat memberikan kejernihan suara yang lebih jernih dan lebih realistis. Laju pengambilan sampel yang digunakan pada CD adalah 44,1 kHz, yang memungkinkannya untuk merepresentasikan detail karya musik dengan lebih akurat. Dibandingkan dengan kualitas suara vinil yang tidak merata dan distorsi yang disebabkan oleh keausan kaset, CD tidak diragukan lagi memberikan kinerja kualitas suara yang lebih stabil.
Kemudahan menggunakan CD untuk memutar musik juga merupakan alasan penting di balik popularitasnya. Pemutar CD ringkas dan mudah dibawa ke mana-mana, dan Anda tidak perlu khawatir kaset akan rusak karena ditarik. Selain itu, para pencinta musik dapat dengan mudah menemukan lagu tanpa harus mempercepat atau memundurkan lagu, cukup dengan menekan sebuah tombol.
Dengan diluncurkannya CD, pasar berubah seketika. Menurut data pasar, penjualan CD melampaui semua format musik lainnya pada tahun 1991, dan bahkan pada tahun 2000, CD menyumbang 92,3% dari penjualan musik di AS, angka yang sepenuhnya menunjukkan popularitas CD. Selama dekade ini, penjualan CD semakin meminggirkan penjualan vinil dan kaset.
“Munculnya CD telah mengubah cara musik didistribusikan dan mendorong musik digital ke era baru.”
Dengan kemajuan teknologi, format CD secara bertahap telah diperluas, dan varian seperti CD-R, CD-RW dan bahkan CD audio-visual (seperti VCD dan SVCD) telah diperkenalkan. Varian-varian ini tidak hanya kompatibel dengan berbagai penggunaan, tetapi juga memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Misalnya, CD-R memungkinkan pengguna untuk merekam musik mereka sendiri, sementara CD-RW memungkinkan pengguna untuk menulis dan menghapus beberapa kali.
Meskipun cakram padat mencapai puncaknya pada tahun 2000-an, posisi pasarnya mulai tertantang dengan munculnya MP3 dan unduhan musik digital. Munculnya CD tidak hanya merevolusi format musik, tetapi juga meletakkan dasar bagi musik digital masa depan. Menurut Anda, apakah akan ada terobosan baru dalam musik digital di masa depan, dan apakah itu akan menggantikan status CD?