Konsep kecerdasan kolektif (CI) adalah bahwa kecerdasan bersama atau kelompok terbentuk melalui kerja sama, upaya bersama, dan persaingan banyak individu. Konsep ini tidak hanya muncul dalam sosiobiologi dan ilmu politik, tetapi juga dikaitkan dengan aplikasi tinjauan massal dan crowdsourcing. Kebijaksanaan tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti pengambilan keputusan konsensus, modal sosial, dan sistem pemungutan suara, dan secara bertahap telah menarik perhatian akademisi.
Kecerdasan kolektif adalah kebijaksanaan yang meluas yang terus-menerus ditingkatkan dan dikoordinasikan secara real time, yang pada akhirnya memfasilitasi mobilisasi keterampilan yang efektif.
Di Yunani kuno, Aristoteles mulai mengeksplorasi potensi kecerdasan kolektif. Ia percaya bahwa "perjamuan yang disediakan oleh banyak orang selalu lebih baik daripada perjamuan yang disiapkan oleh satu orang saja", dan pandangan ini telah tercermin secara mendalam dalam filsafat dan ilmu sosial selanjutnya. Seiring berjalannya waktu, banyak pemikir seperti Durkheim dan Wood telah memberikan interpretasi baru terhadap pemahaman kecerdasan kolektif, dengan mengusulkan bahwa masyarakat merupakan kecerdasan yang lebih tinggi yang dapat melampaui keterbatasan individu.
Di zaman modern, konsep kecerdasan kolektif juga telah diperkenalkan ke dalam bidang pembelajaran mesin, yang mengarah pada pertimbangan yang komprehensif tentang agen adaptif. Hal ini membuat kita memahami bahwa perilaku dan pemikiran kelompok masih cukup kompleks dan memerlukan eksplorasi dan eksperimen yang mendalam.
Semakin besar kelompok, semakin tinggi kemungkinan untuk membuat keputusan yang tepat, yang secara langsung terkait dengan probabilitas penilaian yang benar.
Menurut para psikolog, kecerdasan kolektif tidak serta merta meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok. Faktanya, metode komunikasi, kepekaan sosial anggota, dan keberagaman anggota merupakan faktor penting yang memengaruhi kecerdasan kolektif. Dalam praktiknya, interaksi sosial yang moderat dan mekanisme komunikasi yang efektif akan berdampak positif pada kinerja tim secara keseluruhan.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa anggota tim dengan tingkat kepekaan sosial yang lebih tinggi lebih mampu memahami emosi dan kebutuhan satu sama lain, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis. Hal ini tidak hanya menguji kemampuan individu, tetapi juga meningkatkan kearifan tim secara keseluruhan.
Dalam logika kearifan kolektif, ide dan kontribusi setiap anggota sangat penting, sehingga dapat mencapai hasil pengambilan keputusan yang lebih baik.
Pada saat yang sama, kita juga harus menyadari potensi jebakan kecerdasan kolektif. Misalnya, fenomena "pemikiran kelompok" dalam sebuah tim sering kali menyebabkan berkurangnya kemampuan berinovasi. Jika beberapa orang mendominasi tim, anggota lain dapat mengurangi kontribusinya karena kurangnya kesempatan berbicara.
Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, pembentukan kecerdasan kolektif menjadi semakin mudah, sehingga kolaborasi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, hal ini juga mengharuskan kita untuk mengkaji ulang cara merancang platform kolaborasi yang efektif dan mempromosikan diskusi dan komunikasi kolektif guna melepaskan potensi kolektif terbaik.
Kecerdasan kolektif bukan hanya fenomena sosial, tetapi juga mencerminkan fakta bahwa pusat gravitasi pengetahuan dan kekuasaan di dunia saat ini sedang bergeser.
Di masa mendatang, penelitian tentang kecerdasan kolektif akan terus diperdalam, terutama dalam penerapannya di bidang-bidang seperti manajemen perkotaan dan inovasi perusahaan. Menariknya, tujuan akhir dari kecerdasan kolektif adalah untuk meningkatkan tingkat kecerdasan masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Hal ini mengharuskan kita untuk bekerja sama dalam semangat kerja sama yang tulus untuk membangun lingkungan sosial yang mendukung inovasi.
Kekuatan kecerdasan kolektif terletak pada stimulasi perspektif yang beragam, itulah sebabnya konsep ini sangat penting dalam masyarakat multikultural saat ini. Tidak hanya dapat mempromosikan demokratisasi, tetapi juga dapat membantu kita menemukan solusi yang lebih kreatif untuk masalah sosial yang kompleks. Jadi, menurut Anda, ke mana kebijaksanaan kolektif akan membawa kita?