Arteritis Sel Raksasa (GCA), yang umumnya dikenal sebagai arteritis temporal, adalah penyakit radang autoimun yang memengaruhi pembuluh darah besar. Gejala penyakit ini bervariasi dan meliputi sakit kepala, nyeri temporal, gejala mirip flu, penglihatan ganda, dan kesulitan membuka mulut. Yang menjadi perhatian khusus adalah bahwa GCA dapat menyebabkan penyumbatan arteri oftalmik, yang dapat menyebabkan kebutaan, atau bahkan menyebabkan diseksi aorta atau aneurisma, yang merupakan komplikasi yang sangat berbahaya. GCA sering kali dikaitkan erat dengan polimialgia reumatik (PMR), yang penyebab dasarnya masih belum jelas.
"Patologi GCA melibatkan peradangan pada pembuluh darah kecil yang memasok arteri besar, terutama yang memengaruhi arteri di sekitar kepala dan leher, tetapi juga di dada."
Diagnosis GCA relatif rumit dan biasanya didasarkan pada gejala, tes darah, dan teknik pencitraan medis. Pada akhirnya, hal ini dapat dikonfirmasi dengan biopsi arteri temporal. Namun, pada sekitar 10% kasus, hasil biopsi arteri temporal normal. Pengobatan biasanya dengan steroid dosis tinggi (misalnya, fluclomethalin), yang dikurangi secara bertahap saat gejala membaik. Perlu dicatat bahwa selain steroid, bifosfonat dapat digunakan untuk mencegah keropos tulang atau penghambat pompa proton untuk mengurangi risiko masalah gastrointestinal.
Gejala umum arteritis sel raksasa meliputi: distensi kranial, demam, sakit kepala, sensitivitas kulit kepala, kram rahang saat mengunyah, nyeri lidah, penglihatan kabur atau kebutaan tiba-tiba, dan bahkan nyeri pada anggota badan. Menurut statistik, pada 76% kasus yang melibatkan mata, arteri oftalmik terlibat, yang menyebabkan neuropati iskemik optik anterior arteri. Pengenalan dini gejala-gejala ini sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan iskemik. Oleh karena itu, GCA dianggap sebagai keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera.
"Diagnosis dini dan akurat GCA sangat penting karena penanganan yang cepat dapat mencegah hilangnya penglihatan yang tidak dapat dipulihkan."
Penelitian terkini menunjukkan bahwa antigen virus varicella-zoster (VZV) terdeteksi pada 74% biopsi arteri temporalis positif, yang menunjukkan bahwa infeksi VZV dapat memicu respons inflamasi. Lebih jauh, koeksistensi GCA dan polimialgia terjadi pada sekitar 50% kasus. Meskipun kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang jelas di permukaan, keduanya dapat dianggap sebagai manifestasi berbeda dari proses yang sama dalam hal patogenesis. Perlu disebutkan bahwa GCA dapat memengaruhi aorta, yang menyebabkan aneurisma dan diseksi aorta, dan insidensi komplikasi ini cukup tinggi.
Diagnosis GCA biasanya memerlukan pemeriksaan fisik kepala, di mana arteri temporal akan ditemukan terjepit.menonjol dan mungkin tidak berdenyut. Manifestasi uji laboratorium yang umum meliputi: peningkatan laju sedimentasi eritrosit, protein C-reaktif, dan indikator lainnya, sementara uji biokimia menunjukkan fungsi hati yang abnormal, peningkatan jumlah trombosit, dll. Biopsi arteri temporal adalah standar emas untuk diagnosis; namun, hasil negatif tidak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan penyakit tersebut.
"Tanda halo sering terlihat selama pemeriksaan ultrasonografi arteri temporal."
Karena potensi konsekuensi GCA, penting untuk segera mengambil tindakan. Steroid oral biasanya merupakan pilihan pengobatan pertama, dengan dosis tinggi yang diperlukan pada awalnya dan secara bertahap dikurangi selama 12 hingga 18 bulan berikutnya. Orang-orang sering khawatir tentang efek samping steroid. Kemungkinan efek samping jangka pendek meliputi perubahan suasana hati, penyakit tulang nekrosis, dan peningkatan risiko infeksi, sementara penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penambahan berat badan, diabetes, dan osteoporosis. Baru-baru ini, ditemukan bahwa suntikan tocilizumab dapat secara efektif mengendalikan kekambuhan dan timbulnya GCA.
Arteritis sel raksasa sebagian besar terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun, terutama mereka yang berusia 70-an. Penyakit ini menyerang sekitar 1 dari 15.000 orang setiap tahun dan dua kali lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Orang-orang keturunan Eropa utara lebih mungkin terkena dampaknya.
GCA dan pengobatannya memiliki dampak tertentu pada kualitas hidup pasien. Pasien umumnya sangat terganggu oleh kehilangan penglihatan, nyeri hebat, dan kelelahan. Skala penilaian kesehatan tradisional mungkin tidak sepenuhnya menangkap dampak unik GCA saat mengevaluasinya, sehingga indikator kualitas terkait kesehatan khusus untuk GCA (GCA-PRO) telah dikembangkan baru-baru ini untuk membantu memahami dampak mendalam penyakit tersebut pada kehidupan.
Arteritis sel raksasa bukan hanya tantangan fisik bagi orang lanjut usia, tetapi juga ujian psikologis dan sosial. Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana penyakit langka seperti ini dapat diam-diam bersembunyi dalam kehidupan kita sehari-hari namun menyebabkan dampak besar dalam sekejap?