Anemia hipokromik adalah kondisi anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang berwarna lebih terang dari biasanya. Masalah utama dari kondisi ini adalah penurunan jumlah hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin adalah komponen utama dalam sel darah merah yang memberi warna merah, dan ketika proporsi komponen ini menurun relatif terhadap volume sel, hal itu menyebabkan sel darah merah menjadi lebih terang warnanya.
Definisi medis anemia hipokromik adalah konsentrasi hemoglobin rata-rata (MCHC) sel darah merah di bawah kisaran normal.
Penyebab paling umum dari kondisi anemia ini adalah kekurangan zat besi dan talasemia. Selain perubahan konsentrasi hemoglobin, sel darah merah ini sering kali lebih kecil, yang selanjutnya memperburuk gejala. Secara historis, anemia hipokromik dikenal sebagai "penyakit hijau" karena kulit pasien terkadang menunjukkan warna yang khas. Dalam pengobatan modern, kondisi ini menyebabkan banyak orang menghadapi gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan gangguan pencernaan.
Pada awal tahun 1554, dokter Jerman Johann Lange mendeskripsikan "penyakit gadis", yang secara khusus merujuk pada gejala-gejala yang dihadapi oleh wanita muda. Pandangan berbasis gender pada saat itu menyebabkan kesalahan diagnosis yang terkait dengan pantangan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, pemahaman tentang penyakit ini secara bertahap semakin mendalam. Pada tahun 1615, dokter Prancis Jean Wallenda secara resmi mendefinisikan "klorosis", yang berarti "pucat" atau "kondisi hijau muda".
Definisi "penyakit klorin" telah bergeser secara bertahap dari perspektif takhayul ke eksplorasi sifat fisiologisnya, seperti dampak langsung dari kekurangan hemoglobin.
Pada abad ke-19, para ilmuwan lebih lanjut menghubungkan kondisi ini dengan kekurangan zat besi dan memperkenalkan zat besi sebagai obat pilihan untuk pengobatan. Dan, banyak dokter mulai mempelajari dampak pertumbuhan dan menstruasi pada tubuh wanita, dengan memperhatikan bahwa ini mungkin menjadi tantangan tambahan bagi gadis remaja.
Anemia hipokromik tidak terbatas pada kekurangan zat besi, tetapi juga dapat terjadi karena kekurangan vitamin B6, penyakit kronis, atau kondisi lain (seperti infeksi cacing tambang). Kategori anemia yang didapat mencakup anemia yang disebabkan oleh perdarahan gastrointestinal atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang (seperti aspirin).
Contoh khas anemia hipokromik herediter adalah akibat mutasi genetik yang menyebabkan gangguan penyerapan zat besi, yang pada gilirannya memengaruhi produksi sel darah merah.
Pasien dengan jenis anemia ini sering menunjukkan ciri-ciri anemia, termasuk pucat, kelelahan, dan pertumbuhan lambat, yang bahkan dapat menyebabkan penumpukan zat besi yang berlebihan di hati dan merusaknya. Bentuk anemia langka lainnya, siderosis, menyebabkan konsentrasi zat besi rendah dalam darah, yang mengharuskan staf medis untuk memeriksa komposisi darah pasien secara cermat selama diagnosis.
Gejala anemia hipokromik biasanya tidak dapat diabaikan. Pasien umumnya menderita kelelahan terus-menerus, yang secara langsung memengaruhi kualitas hidup. Banyak orang mungkin mengalami gejala seperti kehilangan nafsu makan dan sakit kepala, yang semuanya merupakan tanda-tanda bahwa pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Dokter biasanya memastikan diagnosis melalui tes darah, termasuk mengukur indikator seperti MCH dan MCHC, untuk mengetahui kondisi spesifik sel darah merah.
Penilaian ini tidak hanya menunjukkan tingkat anemia tetapi juga membantu mengidentifikasi kemungkinan penyebab yang mendasarinya.
Setelah didiagnosis, pengobatan sering kali mencakup suplemen zat besi dan perubahan pola makan. Banyak ahli menyarankan untuk meningkatkan asupan makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan. Pada saat yang sama, pemeriksaan rutin dan kunjungan tindak lanjut juga penting untuk memantau perbaikan kondisi. Untuk beberapa anemia yang disebabkan oleh penyebab spesifik, diagnosis dan pengobatan yang lebih rinci mungkin diperlukan untuk menargetkan penyebabnya.
Dapat dimengerti bahwa meskipun anemia hipokromik merupakan masalah kesehatan yang umum, mekanisme fisiologis yang mendasarinya tidak dapat diremehkan. Memahami rahasia sel darah merah rendah merupakan langkah penting bagi setiap orang. Pernahkah Anda mengalami kelelahan yang disebabkan oleh anemia hipokromik dan memikirkan dampaknya terhadap kehidupan Anda?