Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komputer terus berubah setiap harinya, terutama desain dan implementasi prosesor yang mengalami perubahan besar. Munculnya arsitektur multiprosesor simetris (SMP) merupakan salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan kinerja komputasi untuk banyak sistem komputer modern. SMP memungkinkan beberapa prosesor identik untuk mengakses memori utama bersama secara bersamaan, sebuah inovasi yang tidak terbayangkan di masa lalu.
Sistem multiprosesor simetris memungkinkan setiap prosesor memiliki akses yang sama ke semua sumber daya, yang memungkinkan paralelisme dalam proses komputasi.
Sistem SMP dirancang untuk mengandalkan memori bersama pusat dan beberapa prosesor serupa yang berjalan di bawah satu sistem operasi. Setiap prosesor memiliki memori cache pribadinya sendiri untuk mempercepat akses data dan mengurangi lalu lintas bus sistem. Kunci dari arsitektur ini adalah bahwa setiap prosesor dapat mengakses sumber daya bersama saat menjalankan suatu tugas.
Secara historis, sistem pertama yang berhasil menerapkan teknologi SMP adalah Burroughs D825 pada tahun 1962. Selanjutnya, IBM dan perusahaan lain juga meluncurkan sistem multiprosesor berdasarkan teknologi ini, dan keberhasilan sistem ini menginspirasi desain banyak arsitektur komputer dalam beberapa dekade berikutnya.
Keunggulan utama sistem SMP meliputi peningkatan kinerja pemrosesan dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien. Baik itu sistem server atau sistem pembagian waktu, SMP dapat dengan mudah menangani beberapa aplikasi karena dapat mendistribusikan tugas yang berbeda ke prosesor yang berbeda.
Dalam banyak situasi komputasi paralel, kinerja sistem SMP jauh melampaui sistem prosesor tunggal.
Namun, sistem SMP juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal skalabilitas. Masalah koherensi cache dapat memengaruhi kinerja karena saat data dibagikan dalam lingkungan multiprosesor, status cache setiap prosesor perlu dikelola. Hal ini membuat perancangan sistem SMP yang efisien menjadi tantangan besar.
Dengan pengembangan prosesor multi-inti, industri juga mengeksplorasi arsitektur yang lebih kompleks daripada arsitektur SMP, seperti akses memori non-seragam (NUMA). Arsitektur ini memungkinkan prosesor mengakses memori lokal dengan cepat, tetapi mengakses memori jarak jauh menghabiskan lebih banyak sumber daya. Munculnya arsitektur baru ini dapat mengubah desain dan implementasi komputer masa depan.
Seiring dengan semakin populernya prosesor multi-inti, cara memilih arsitektur yang tepat untuk menyeimbangkan kinerja dan biaya tetap menjadi masalah penting.
Singkatnya, pengembangan arsitektur multi-pemrosesan simetris telah membawa perubahan revolusioner pada dunia komputasi. Kemampuan pemrosesan paralel yang disediakannya membuat komputasi lebih efisien dan fleksibel. Namun, seiring kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan, arsitektur komputer terus berkembang. Bagaimana sistem komputasi masa depan akan menembus hambatan kinerja komputasi terus menjadi hal yang menarik.
Dalam gelombang teknologi yang terus berubah, dapatkah arsitektur SMP terus mempertahankan daya saingnya, atau akan digantikan oleh arsitektur yang lebih canggih?