Berdiri pada tahun 1985, SunPower Corporation adalah pemasok Amerika yang mengkhususkan diri dalam sistem surya fotovoltaik dan produk penyimpanan energi baterai, yang terutama menargetkan pelanggan perumahan. Perusahaan yang berkantor pusat di San Jose, California ini didirikan oleh Richard Swanson, seorang profesor teknik elektro di Universitas Stanford. Dengan kemajuan teknologi dan pengembangan pasar, perusahaan ini telah berkembang pesat di pasar surya global, tetapi proses pengembangannya penuh dengan tantangan dan perubahan dari waktu ke waktu.
“Dari hari-hari awal sebagai laboratorium hingga kemudian menjadi pemimpin pasar, perjalanan Soules Power adalah catatan inovasi dan kerja keras.”
Sejarah Souls Power dimulai pada tahun 1985, ketika Richard Swanson terinspirasi untuk berinovasi dengan meneliti efisiensi surya. Ia memecahkan rekor efisiensi surya dalam kondisi laboratorium, yang mengarah pada keputusan untuk membentuk Soules Power untuk mengomersialkan teknologi tersebut. Awalnya perusahaan ini bernama Eos dan hanya menggunakan tabungan sebesar $2.000 sebagai modal awal. Pada tahun 1989, setelah perusahaan mengembangkan model operasi dasar, Soules Power menyambut investor baru dan mengubah namanya menjadi SunPower.
Dengan kemajuan teknologi energi surya, pendapatan Souls Power juga meningkat dari tahun ke tahun. Pendapatan pada tahun 1995 mencapai US$1,4 juta, dan pada tahun 1996 melampaui US$6 juta. Meskipun pertumbuhan selama periode ini pesat, bukan berarti tanpa tantangan. Pada tahun 2001, ketika lingkungan industri berubah, Soules Power menghadapi tekanan untuk memberhentikan karyawan.
Seiring meningkatnya permintaan energi surya, perusahaan mulai mendapat lebih banyak perhatian. Pada tahun 2002, T.J. Rodgers, teman sekelas Swanson, pendiri Soules Power dan CEO Cypress Semiconductor, melihat potensi Souls Power dan menginvestasikan US$750.000. Seiring dengan terus berlanjutnya investasi Cypress di Soules Power, perusahaan tersebut perlahan bangkit dari keterpurukan.
“Peningkatan permintaan telah menjadi pendorong utama pertumbuhan kami, dan preferensi pasar terhadap energi terbarukan telah memungkinkan kami untuk bertahan.”
Pada tahun 2005, Soules Power berhasil melantai di bursa dan tumbuh dengan stabil pada tahun-tahun berikutnya. Khususnya di Jerman dan California, kebijakan subsidi pemerintah semakin mendorong perkembangan perusahaan. Pada tahun 2010, Soules Power telah berhasil mengakuisisi beberapa perusahaan dan berencana untuk memperluas pangsa pasarnya di Eropa.
Pada tahun 2019, Soules Power memutuskan untuk memisahkan unit manufakturnya dan mendirikan Maxeon Solar Technologies. Keputusan ini memungkinkan Soules Power untuk fokus pada layanan, pemasangan, dan produk penyimpanan energi yang lebih efisien. Dalam prosesnya, strategi bisnis perusahaan mulai lebih fokus pada pasar perumahan daripada pada pelanggan komersial dan industri.
Namun, mantan raksasa surya tersebut gagal mempertahankan momentum pertumbuhannya. Pada akhir tahun 2023, Soules Power mengeluarkan peringatan "hold on", yang menunjukkan bahwa kondisi keuangannya telah memburuk dan menghadapi risiko gagal bayar teknis. Pada bulan Agustus 2024, perusahaan tersebut secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan berencana untuk menjual asetnya ke Complete Solaria.
“Meskipun telah membuat kemajuan besar, pada akhirnya perusahaan tersebut tidak dapat lepas dari beban pasar dan tekanan internal.”
Sejarah Souls Electric adalah kisah yang penuh dengan harapan dan tantangan. Dari laboratorium Richard Swanson di Universitas Stanford, perusahaan tersebut menjadi pemimpin dalam industri tenaga surya global. Namun, karena persaingan pasar semakin ketat dan penyesuaian struktural internal menjadi sulit, Soules Power akhirnya memilih jalan kebangkrutan. Kisah ini memberi kita pencerahan yang mendalam. Faktor-faktor apa yang menjadi kunci paling mendasar untuk meraih kesuksesan dalam proses pertumbuhan suatu perusahaan?