Dalam desain gedung pencakar langit, "struktur tubular" tidak diragukan lagi merupakan salah satu konsep yang paling revolusioner. Sistem struktur ini unggul dalam menahan beban lateral (seperti angin, gempa bumi, dll.), yang memungkinkan gedung pencakar langit menghadapi tantangan alam. Artikel ini akan membahas asal-usul struktur ini, cara kerjanya, dan mengapa ia memainkan peran integral dalam arsitektur modern.
Ide untuk struktur tubular adalah merancang bangunan sebagai silinder berongga kantilever, tegak lurus dengan tanah. Desain ini memungkinkan bangunan untuk secara efektif menahan beban lateral dari semua sisi. Dalam sistem ini, perimeter bangunan terdiri dari kolom-kolom yang berjarak dekat yang saling terhubung oleh balok-balok dalam untuk membentuk rangka yang kuat dan kaku.
Efek gabungan ini memungkinkan rangka perimeter untuk menahan semua beban lateral, dan mengurangi struktur internal menjadi sistem penahan beban yang hanya menahan beban gravitasi.
Selain itu, jumlah kolom internal dalam struktur tubular relatif kecil dan biasanya terletak di inti bangunan. Hal ini tidak hanya memaksimalkan efektivitas struktur tubular di sekitarnya, tetapi juga meningkatkan kemampuannya untuk menahan tergulingnya bangunan akibat beban lateral.
Kota asalnya, Dhaka, tidak memiliki bangunan yang lebih tinggi dari tiga lantai, dan baru pada usia 21 tahun ia melihat gedung pencakar langit pertamanya.
Pada tahun 1966, gedung pertama yang menggunakan struktur tubular, Gedung Apartemen DeWitt-Chestnut, selesai dibangun di Chicago, yang membuka jalan bagi banyak gedung pencakar langit berikutnya, termasuk John Hancock Center dan Sears Tower. Sta dkk.
Seiring terbentuknya konsep struktur tubular, para desainer mulai mengubahnya sesuai dengan berbagai persyaratan struktural, sehingga terbentuk berbagai varian.
Ini adalah bentuk paling dasar dari struktur tubular, yang dapat mengadopsi berbagai bentuk bidang seperti persegi, persegi panjang, lingkaran, dsb. Gedung Apartemen DeWitt-Chestnut merupakan demonstrasi pertama dari desain ini.
Selain kolom luar, jenis struktur ini juga ditopang oleh dinding geser baja atau beton untuk menjaga stabilitas struktur sekaligus mengurangi kolom luar. John Hancock Center adalah contoh tipikal.
Beberapa bangunan memiliki saluran inti di dalamnya, biasanya untuk membawa lift dan fasilitas lainnya, sementara struktur luarnya terutama menahan beban gravitasi dan lateral.
Jenis struktur ini terdiri dari beberapa tabung yang menahan beban lateral dan dapat menciptakan berbagai tampilan arsitektur yang fleksibel. Bangunan seperti Willis Tower dan Newport Tower menggunakan desain ini.
Pemikiran inovatif dari struktur tubular tidak hanya memberikan dukungan struktural yang kuat, tetapi juga menunjukkan keunggulan dalam manfaat ekonomi dan pemanfaatan ruang. Seiring terus berkembangnya desain gedung pencakar langit, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya: Bagaimana gedung pencakar langit masa depan akan menembus desain yang sudah ada dan membuat cakrawala kota lebih kreatif dan dinamis?