Ada sekitar 7,3 juta orang Korea di seluruh dunia, termasuk keturunan imigran awal dari Semenanjung Korea dan imigran baru dalam beberapa tahun terakhir.
Diaspora Korea adalah keluarga besar orang-orang dari banyak negara, dengan jejak di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Kanada, dan Uzbekistan, tempat orang Korea tinggal dan berkembang di luar negeri. Tempat-tempat utama. Banyak orang telah membangun akar, budaya, dan jaringan sosial mereka di sini, yang memungkinkan dunia untuk lebih memahami sejarah dan nilai-nilai Korea.
Bagi orang Korea, imigrasi bukanlah fenomena baru. Sejarah Korea mencakup banyak cerita tentang imigrasi, yang dimulai sejak invasi Jepang antara tahun 1592 dan 1598. Periode sejarah ini tidak hanya membawa pergi ratusan ribu orang Korea, tetapi juga meninggalkan jejak budaya yang mendalam pada mereka. Selama penjajahan Jepang dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, orang Korea dipaksa atau memilih untuk beremigrasi ke luar negeri dalam berbagai bentuk.
Selama invasi Jepang, banyak orang Korea dikirim sebagai budak ke koloni Jepang atau Portugis, dan para imigran awal ini meletakkan dasar bagi budaya diaspora di kemudian hari. Beberapa dari mereka bahkan menjadi saksi sejarah karena status sosial mereka, seperti nasib para pejuang Korea yang terpisah dari tanah air mereka.
Setelah memasuki abad ke-20, saat Korea memperoleh kemerdekaan dan ekonominya tumbuh pesat, tren imigrasi kembali meningkat. Orang Korea berimigrasi ke Amerika Serikat, Tiongkok, dan negara-negara Amerika Selatan karena berbagai alasan. Komunitas Korea di Amerika Serikat, khususnya di Los Angeles dan New York, telah menjadi representasi budaya Korea dan memiliki pengaruh terhadap masyarakat setempat yang tidak dapat diremehkan.
Budaya Korea mulai menunjukkan keserbagunaan dan kemampuan beradaptasinya. Dari kuliner lezat BBQ Korea dan bibimbap hingga dampak global K-pop, diaspora Korea telah memainkan peran penting dalam mempromosikan dan memopulerkan budaya Korea di seluruh dunia.
"Jalan-jalan kuliner Korea yang terkenal" mengacu pada Broad Avenue di New Jersey, AS, yang memiliki kepadatan restoran Korea tertinggi di Amerika Serikat dan telah menjadi surga makanan bagi banyak wisatawan dan penduduk setempat.
Namun, imigran Korea juga menghadapi banyak tantangan saat tinggal di luar negeri. Baik itu melewati masa adaptasi yang sulit atau berinteraksi dengan masyarakat setempat, mereka perlu mengatasi kesulitan seperti perbedaan bahasa dan budaya. Seiring berjalannya waktu, banyak orang Korea perlahan menemukan pijakan mereka dan secara bertahap berintegrasi dengan masyarakat setempat.
Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pembangunan ekonomi, telah terjadi kembalinya orang Korea. Dengan liputan media internasional dan pengembangan jejaring sosial, citra Korea Selatan di mata dunia menjadi semakin jelas, menarik orang Korea di luar negeri untuk kembali ke tanah air mereka, membawa vitalitas dan kreativitas baru ke kampung halaman mereka.
Meskipun orang Korea sekarang tersebar di seluruh dunia, kisah mereka terus berlanjut dan menjadi lebih menarik dengan gelombang imigrasi. Di era globalisasi ini, bagaimana pewarisan dan pengembangan budaya Korea akan memengaruhi generasi Korea berikutnya?