Dalam kedokteran gigi, teknologi restorasi gigi tidak hanya memengaruhi penampilan gigi, tetapi juga secara langsung memengaruhi kesehatan mulut dan kualitas hidup seseorang. Berbagai bahan tambalan tidak hanya memainkan peran yang beragam dalam proses perbaikan, tetapi juga memiliki sifat uniknya sendiri. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemilihan dan penerapan bahan-bahan ini semakin mendapat perhatian. Artikel ini akan membahas sifat-sifat berbagai bahan tambalan saat ini dan pentingnya bahan-bahan tersebut dalam merestorasi gigi.
Sejarah penanganan kerusakan gigi bermula sejak awal umat manusia. Sejak 13.000 SM, penemuan arkeologi di Italia menunjukkan bahwa orang-orang mulai menggunakan aspal untuk menambal gigi mereka. Dan 6.500 tahun yang lalu di Slovenia, lilin lebah digunakan untuk memperbaiki gigi yang rusak. Bukti sejarah ini menunjukkan bahwa teknik perawatan gigi manusia terus berkembang seiring waktu.
Teknik restorasi gigi dibagi menjadi dua kategori utama: restorasi langsung dan restorasi tidak langsung. Restorasi langsung melibatkan penempatan bahan tambalan lunak langsung ke gigi yang telah dipersiapkan, sedangkan restorasi tidak langsung melibatkan pembuatan bahan restorasi di laboratorium sebelum memasangnya ke gigi. Kedua metode tersebut memiliki situasi dan karakteristik yang dapat diterapkan.
Baik itu tambalan sederhana atau restorasi kompleks, pemilihan bahan yang tepat dapat memperpanjang umur gigi secara efektif.
Pada restorasi langsung, dokter gigi memilih bahan yang tepat dan bekerja langsung pada gigi pasien. Berikut ini adalah pilihan bahan tambalan yang umum:
Keuntungan utama restorasi langsung adalah cepat dan biasanya dapat diselesaikan dalam satu kali kunjungan. Selama prosedur dokter gigi, energi yang disalurkan dibatasi untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
Restorasi tidak langsung memerlukan proses yang lebih lama, sering kali dengan beberapa kunjungan ulang antara pembuatan dan pemasangan material. Material yang umum digunakan untuk jenis perbaikan ini meliputi:
Bentuk gigi ditentukan terlebih dahulu menggunakan gambar dan model digital, sehingga bahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien secara lebih akurat. Proses yang tepat ini tidak hanya meningkatkan efek restorasi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan pasien.
Dalam berbagai situasi, pemilihan bahan tambalan harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk daya tahan, tampilan, kekuatan, dll. Tentu saja, memilih bahan yang tepat sangat penting untuk kesehatan jangka panjang pasien Anda, dan ini mencakup kategori berikut:
Daya tahan dan ketahanan aus merupakan indikator penting untuk mengevaluasi bahan tambalan, karena akan memengaruhi kesehatan gigi di masa mendatang.
Penelitian terkini semakin difokuskan pada pencarian bahan yang memadukan keindahan dengan fungsionalitas. Pilihan untuk restorasi gigi juga telah berkembang dengan munculnya bahan komposit baru yang lebih sesuai dengan struktur dan warna gigi asli.
Pilihan bahan tambalan gigi secara langsung memengaruhi kesehatan dan fungsi gigi. Dari sudut pandang mana pun, pemilihan bahan harus dipertimbangkan secara menyeluruh. Saat Anda dihadapkan pada restorasi gigi, pernahkah Anda mempertimbangkan bahan tambalan apa yang terbaik untuk Anda?