Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan global dan didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.499 gram (5 pon 8 ons). Bayi-bayi ini memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi saat lahir dan sering kali memerlukan penanganan ketat di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Selain itu, kesehatan jangka panjang bayi-bayi ini juga dapat terpengaruh dan memerlukan pemantauan dan tindak lanjut secara teratur.
Berdasarkan berat badan, berat badan lahir dapat dibagi ke dalam kategori berikut:
Penyebab berat badan lahir rendah terbagi menjadi dua kategori utama: kelahiran prematur dan bayi kecil untuk usia kehamilan. Kelahiran prematur biasanya terjadi sebelum 37 minggu kehamilan, dan janin kecil menunjukkan retardasi pertumbuhan selama kehamilan. Berbagai faktor maternal dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, termasuk:
Menurut penelitian, dengan mengambil contoh perilaku merokok ibu, merokok hampir dapat menggandakan risiko berat badan lahir rendah pada bayi.
Paparan ibu terhadap polutan udara dan racun selama kehamilan juga dapat memengaruhi berat badan bayi yang dilahirkan. Misalnya, polutan dari pembakaran bahan bakar padat dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya. Penelitian menunjukkan bahwa dua pertiga dari berat badan lahir rendah di lingkungan dapat dikaitkan dengan polutan ini. Meskipun partikel halus di paru-paru tidak terlihat oleh mata telanjang, partikel tersebut dapat membahayakan janin dengan menyebabkan peradangan dan kekurangan oksigen, yang dapat menyebabkan berat badan lahir rendah.
Di NICU, tim perawatan kesehatan menangani bayi dengan berat badan lahir rendah dengan cara:
Berat badan lahir rendah sangat erat kaitannya dengan kelahiran prematur dan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan bayi baru lahir. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa BBLR merupakan prediktor signifikan kelangsungan hidup neonatal setelah lahir, dan menurut berbagai penelitian, bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi selama masa bayi dan kanak-kanak.
Berat badan lahir rendah tidak hanya memengaruhi kesehatan anak, tetapi juga dikaitkan dengan risiko penyakit kronis tertentu di masa dewasa, terutama penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi insiden berat badan lahir rendah secara global hingga 30% pada tahun 2030 melalui intervensi kesehatan masyarakat, situasi aktual di banyak negara masih mengkhawatirkan. Menurut data, angka berat badan lahir rendah di negara-negara berkembang masih setinggi 28%. Apakah ini berarti bahwa di era teknologi medis yang sedang berkembang pesat ini, dapatkah kita benar-benar meningkatkan awal kehidupan setiap bayi yang baru lahir?