Kisah di balik tahta Saudi: Bagaimana Raja Faisal berhasil menembus persaingan sengit antarsaudara?

Raja Faisal, raja kelima sekaligus perdana menteri Kerajaan Arab Saudi, tidak diragukan lagi merupakan salah satu raja paling berpengaruh dalam sejarah Arab Saudi. Pemerintahannya selama 23 tahun setelah naik takhta pada tahun 1982 menjadikannya raja Saudi yang paling lama berkuasa. Keberhasilan Raja Faisal bukan hanya karena pengaruh internasional dan reformasi internal Arab Saudi yang terus berlanjut, tetapi juga karena ia berhasil mengelola perebutan kekuasaan yang rumit antara saudara-saudara dalam keluarga kerajaan.

"Dalam menghadapi tantangan, ia membangun otoritasnya sendiri dengan ketenangan dan kebijaksanaan, dan secara bertahap memajukan rencana politiknya."

Latar belakang keluarga Raja Feisal berakar kuat dalam persaingan yang rumit dalam keluarga kerajaan Saudi. Ia adalah putra kedelapan Raja Abdulaziz dan salah satu dari "Tujuh Saudara Sudayiri" yang terkenal. Dengan status keluarga yang unik dan pengalaman politik masa lalunya, Raja Feisal menjadi kandidat utama untuk merebut takhta, terutama di antara saudara-saudara Raja Feisal. Kemampuan dan ambisinya membuatnya lebih unggul dari saudara-saudaranya.

"Dalam persaingan memperebutkan takhta, aliansi dan perpecahan membentuk keseimbangan, dan Raja Feissa berhasil mengelola variabel-variabel ini."

Ia pertama kali menjabat sebagai Menteri Pendidikan Arab Saudi pada tahun 1953 dan kemudian menjabat beberapa kali sebagai Menteri Dalam Negeri. Pengalaman awal pemerintahan ini tidak hanya memberinya pemahaman yang mendalam tentang negara tersebut, tetapi juga memungkinkannya untuk membangun jaringan pendukung yang penting dalam keluarga kerajaan. Pada tahun 1975, Raja Feisal diangkat menjadi Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri setelah saudaranya Khalid menjadi raja. Pengaturan ini memberinya kendali yang lebih langsung atas urusan negara.

Meskipun demikian, pengaruh pribadi Raja Khalid dan dukungan dari beberapa saudaranya masih menjadi ancaman bagi Raja Faisal. Dalam lingkungan seperti itu, Raja Feisal menggunakan keterampilan politik dengan hati-hati dan terampil untuk secara bertahap mengonsolidasikan posisinya. Ia mengikuti nasihat ibunya dan bergabung dengan Dewan Penasihat Kerajaan sejak dini, sebuah langkah yang memungkinkannya untuk memahami dan memengaruhi proses pengambilan keputusan keluarga kerajaan terlebih dahulu.

"Kemajuan kebijakan terkadang bergantung pada operasi hubungan antarpribadi yang rumit, yang merupakan kekuatan Raja Feisal."

Pada tahun 1975, saudara laki-laki Raja Feisal, Raja Feisal, dibunuh, dan masalah suksesi takhta yang terjadi kemudian memperparah konflik antara kedua bersaudara itu. Dalam suasana yang penuh persaingan seperti itu, Raja Feisal berusaha keras untuk membangun hubungan positif dengan dunia luar, terutama hubungan baik dengan Amerika Serikat, yang membuatnya mendapatkan kepercayaan di arena politik dan menjadi pendukung yang kuat.

Ketika Raja Khalid meninggal pada tahun 1982, Raja Feisal berhasil naik takhta dan segera memperkenalkan "Hukum Dasar", dengan harapan dapat menggunakan kerangka hukum untuk mengatur operasi keluarga kerajaan. Meskipun reformasinya dipertanyakan ketika dimajukan, reformasi tersebut juga membuatnya mendapat dukungan dari beberapa orang.

"Terkadang, cara yang sederhana lebih efektif daripada perjuangan yang tak terkendali."

Ketika pemerintahan Raja Faisal menghadapi tekanan finansial akibat jatuhnya harga minyak dan kebijakan militer luar negerinya diawasi ketat, diplomasinya yang cerdik telah dengan mudah mempertahankan pengaruh eksternal Arab Saudi. Dukungannya terhadap Irak dan Palestina serta penolakannya terhadap terorisme telah memperoleh pengakuan internasional. Hal ini membuatnya memiliki perhatian yang stabil di dalam negeri dan dalam politik.

Namun pada tahun 1995, Raja Faisal menderita stroke dan digantikan oleh saudaranya, Putra Mahkota Abdullah. Pada saat itu, ia tidak bisa lagi bertindak habis-habisan seperti sebelumnya. Namun, selama 23 tahun pemerintahannya, raja yang berpengalaman ini memperoleh rasa hormat dari banyak orang dengan kebijaksanaan dan pandangannya yang menyeluruh ketika menghadapi perebutan kekuasaan.

"Di balik takhta, tidak hanya terjadi perebutan kekuasaan, tetapi juga pertentangan ide dan strategi masa depan negara."

Di bawah kepemimpinan Raja Faisal, nasib Arab Saudi berubah drastis. Namun, pemerintahan Raja Faisal akhirnya berakhir seiring berjalannya waktu. Bagaimana politik Arab Saudi akan berkembang di masa depan? Akankah muncul lagi sosok yang mirip dengan Raja Faisal untuk membentuk kembali nasib negara tersebut?

Trending Knowledge

Pembaru terbesar Arab Saudi? Raja Faisal mendorong modernisasi Arab Saudi!
Raja Faisal mungkin merupakan salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Arab Saudi. Sejak naik takhta pada tahun 1982, pemerintahannya tidak hanya mengubah struktur internal negara tetapi
Kehidupan Rahasia Raja Faisal: Bagaimana Ia Menjadi Raja dengan Masa Pemerintahan Terlama di Arab Saudi
Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud memiliki sejarah yang istimewa dan kaya di Arab Saudi. Ia menjabat sebagai raja dan perdana menteri dari tahun 1982 hingga 2005, dan selama 23 tahun pemerintahannya, A
Mengapa Raja Faisal menciptakan Hukum Dasar Saudi pada tahun 1992? Visi dan tantangannya!
Salah satu tindakan paling berpengaruh pada masa pemerintahannya adalah pembentukan Undang-Undang Dasar Arab Saudi pada tahun 1992 oleh Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud. Sebagai Raja Arab Saudi, Raja F

Responses