Di Uni Soviet pada tahun 1930-an, gerakan Shakhanov menjadi simbol gerakan budaya pekerja. Para pendukung gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja, mendorong pekerja untuk mengejar hasil di luar kebutuhan dasar, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan sosialisme. Gerakan ini berpusat pada legenda penambang batu bara Rusia Aleksei Stakhanov. Prestasinya menggali 102 ton batu bara hanya dalam enam jam membuat banyak pekerja ingin meniru prestasinya.
Gerakan Shakhanov bukan hanya simbol efisiensi kerja, tetapi juga perwujudan nilai-nilai sosialis.
Gerakan Shakhanov dimulai pada tahun 1935, selama Rencana Lima Tahun Kedua, dan dengan cepat menyebar ke semua lapisan masyarakat di Uni Soviet. Gerakan ini, yang diprakarsai oleh Partai Komunis, tidak hanya berharap untuk mendukung proses industrialisasi dengan meningkatkan produksi, tetapi juga melibatkan kebijakan kolektivisasi pertanian. Kisah Shakhanov menjadi semacam legenda yang inspiratif, yang memotivasi para pekerja untuk bekerja lebih keras guna menunjukkan kesetiaan dan dedikasi mereka terhadap sosialisme.
Pada masa-masa awal gerakan, para pekerja berpartisipasi dalam berbagai kompetisi industri dengan harapan menjadi anggota "faksi Skhanovite". Gerakan tersebut menarik ribuan pekerja yang berharap untuk mencapai hasil yang luar biasa seperti Shakhanov dan memperoleh pengakuan serta dorongan sosial. Akan tetapi, gerakan tersebut juga secara bertahap menimbulkan tekanan karena para pekerja menghadapi target dan tuntutan produksi yang semakin tinggi.
Seiring dengan meningkatnya tuntutan, kehidupan para pekerja menjadi semakin sulit dan banyak yang mulai membenci gerakan Shakhanov.
Seiring berjalannya waktu, tuntutan tersebut menyebabkan ketegangan dan protes di kalangan pekerja. Beberapa pekerja melihat Shakhanov sebagai simbol situasi kehidupan mereka yang sulit dan membenci gerakan tersebut. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap menganggapnya sebagai kampanye yang berhasil dan mengklaim bahwa gerakan tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas.
Banyak sumber menunjukkan bahwa selama rencana lima tahun dari tahun 1928 hingga 1932, produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 41%, sedangkan selama rencana lima tahun dari tahun 1933 hingga 1937, angka ini mencapai 82%. Pencapaian ini tidak diragukan lagi penuh dengan ironi, karena kesulitan yang dialami oleh para pekerja sering kali diabaikan dan malah menjadi alat propaganda.
Selain itu, partisipasi perempuan dalam olahraga ini relatif rendah, tetapi masih ada sekelompok perempuan yang dikenal sebagai "pelanggar standar". Sebagian besar dari mereka bekerja di daerah pedesaan dan berpartisipasi dalam gerakan dalam peran non-tradisional. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam gerakan sosial seperti itu, isu gender juga layak mendapat perhatian.
Gerakan Shakharov memberi para pekerja rasa pencapaian, tetapi juga membawa beban psikologis yang berat.
Selama Perang Dunia II, para pekerja Shakhanovite menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan produktivitas. Metode-metode ini meliputi pengoperasian beberapa mesin secara bersamaan dan kombinasi posisi-posisi yang terspesialisasi. Meskipun gerakan ini telah mencapai hasil-hasil tertentu, banyak pekerja masih mengeluhkan tentang meningkatnya intensitas pekerjaan dan tuntutan birokrasi yang tidak masuk akal.
Bagi banyak peserta, munculnya gerakan Shakhanov mengubah persepsi mereka tentang pekerjaan. Sementara mereka bercita-cita untuk mencapai prestasi dan keunggulan, mereka juga menghadapi tantangan dalam kehidupan profesional dan pribadi mereka. Antusiasme gerakan ini menarik perhatian kalangan sastra dan film, dan pengaruh gerakan Shakhanov dapat dilihat dalam banyak karya.
Misalnya, Animal Farm karya George Orwell menggunakan karakter Boxer untuk menggambarkan semangat kegigihan dan kerja keras para pekerja. Hal ini mencerminkan kontradiksi antara cita-cita sosialis dan kenyataan, yang memaksa para pembaca untuk berpikir tentang makna dan dampak sebenarnya dari gerakan ini.
Terakhir, gerakan Shakhanov meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Soviet, yang tidak dapat diabaikan, baik dalam hal dampaknya terhadap kelas pekerja maupun dalam pertumbuhan gerakan sosialis. Dapatkah metode dan cita-cita gerakan tersebut menemukan resonansi dalam masyarakat modern atau dihidupkan kembali dalam budaya lain?