Keselamatan selalu memainkan peran penting dalam proses desain transportasi modern. Uji tabrak adalah teknologi utama yang memungkinkan para desainer untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa berbagai kendaraan dapat melindungi nyawa penumpang jika terjadi kecelakaan. Uji ini tidak hanya untuk lulus standar, tetapi juga merupakan tantangan hidup dan mati.
Uji benturan dapat dibagi menjadi banyak jenis menurut situasi yang berbeda, masing-masing dengan metode dan tujuan yang unik.
Uji ini meliputi uji benturan frontal, uji benturan samping, uji tumpang tindih kecil, dll. Setiap uji dirancang untuk skenario kecelakaan yang berbeda.
Uji benturan frontal adalah jenis uji yang paling terkenal dan biasanya mensimulasikan mobil yang menabrak dinding beton padat pada kecepatan tertentu. Fokus jenis pengujian ini adalah untuk memahami bagaimana seluruh kendaraan berperilaku saat menghadapi benturan langsung.
Uji benturan samping merupakan uji berisiko tinggi karena tidak ada cukup ruang penyerap energi di sisi mobil, sehingga menimbulkan risiko besar cedera pada penumpang. Realitas brutal kecelakaan dalam uji semacam itu berarti bahwa semua gaya disalurkan ke penumpang hampir seketika.
Metode uji benturan Polandia merupakan cara umum untuk mengatasi jenis uji ini.
Setiap uji benturan harus mengikuti standar ilmiah yang ketat, terutama dengan harapan memperoleh data sebanyak-banyaknya dari setiap pengujian. Ini berarti menggunakan peralatan seperti peralatan akuisisi data berkecepatan tinggi, akselerometer tiga sumbu, dan boneka untuk melakukan pengujian.
Catatan keselamatan kendaraan memiliki dampak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Misalnya, pada tahun 1998, Rover 100 hanya menerima satu bintang dalam uji tabrak EuroNCAP, yang menyebabkan penjualan anjlok dan produksi akhirnya harus dihentikan. Pada tahun 2005, peringkat dua bintang Daewoo Kalos membuatnya tidak kompetitif di pasar.
Hal ini membuktikan bahwa dampak kinerja keselamatan kendaraan terhadap keberhasilan pasar produk tidak dapat diremehkan.
Ada berbagai prosedur uji tabrak di seluruh dunia, dan prosedur ini terus diperbarui untuk memberikan informasi perbandingan kepada konsumen tentang kinerja keselamatan kendaraan. Program-program ini mencakup Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA), Lembaga Asuransi (IIHS), dll. Setiap program menganalisis berbagai jenis kecelakaan.
Dengan kemajuan teknologi, seperti pengembangan teknologi simulasi komputer, pengujian keselamatan berkendara secara bertahap telah terbebas dari batasan waktu dan ruang. Dengan menggunakan teknologi simulasi, para insinyur dapat melakukan beberapa simulasi sebelum pengujian fisik untuk mengurangi biaya dan meningkatkan akurasi desain.
Pada akhirnya, semua uji tabrak bermuara pada satu tujuan akhir - melindungi kehidupan manusia. Dalam keadaan seperti itu, penting bagi kita untuk merenungkan kemajuan apa yang akan dicapai dalam keselamatan mobil di masa depan?