Sorgum manis, atau kaoliang, adalah varietas rumput sorgum yang batangnya mengandung banyak gula. Sorgum manis tumbuh subur dalam kondisi kering dan suhu yang lebih hangat, lingkungan yang lebih cocok untuknya dibandingkan banyak tanaman lainnya. Tanaman ini terutama digunakan untuk pakan ternak, silase, dan produksi sirup. Sirup sorgum manis disebut madu sorgum di beberapa bagian Amerika Serikat, tetapi di sebagian besar negara, madu biasanya mengacu pada sirup manis yang diekstrak dari tebu atau bit gula.
Latar Belakang SejarahSorgum manis telah dibudidayakan secara luas di Amerika Serikat sejak tahun 1850-an, terutama untuk digunakan sebagai pemanis, khususnya dalam bentuk sirup sorgum. Pada tahun 1857, James F. C. Hyde mencatat:
"Semua orang mungkin tahu betapa pentingnya masalah produksi gula bagi negara kita, karena penduduk AS mengonsumsi gula terbanyak di dunia."
Pada saat itu, Amerika Serikat mulai mencari tanaman gula yang dapat ditanam di negara bagian Utara karena harga gula melonjak akibat berkurangnya produksi di Hindia Barat Inggris dan meningkatnya permintaan akan makanan. Sorgum manis, yang dikenal sebagai "tebu Cina", dipandang sebagai tanaman dengan potensi besar.
Ketika Perang Saudara Amerika berlangsung, pasar domestik mengalami dampak yang signifikan dan pasokan tebu Selatan dan produk olahannya menjadi langka. Dalam konteks ini, pertanian di Selatan mulai menanam sorgum manis untuk membuat sirup sebagai pengganti gula tebu dan madu, yang secara bertahap mengintegrasikan sorgum manis ke dalam budaya makanan Selatan. Namun, beberapa keluarga antiperbudakan di Utara memilih menanam sorgum manis mereka sendiri untuk membuat sirup karena pemanis yang terbuat dari tebu dituduh "bernoda darah".
Pada awal tahun 1900-an, Amerika Serikat memproduksi 20 juta galon sirup sorgum manis setiap tahun. Membuat sirup sorgum merupakan pekerjaan yang padat karya. Namun, karena tenaga kerja pertanian menurun setelah Perang Dunia II, produksi sirup sorgum manis menurun drastis. Saat ini, Amerika Serikat memproduksi kurang dari 1 juta galon sirup sorgum manis setiap tahun. Sirup sorgum manis pertama kali diperkenalkan di India pada tahun 1970-an, yang dipromosikan oleh Institut Penelitian Pertanian Nimbkar, untuk digunakan dalam produksi etanol dan sirup.
Sirup sorgum manis menunjukkan sifat antioksidan yang baik dan memiliki berbagai macam kegunaan dalam industri makanan, minuman, dan farmasi. Saat ini, tanaman ini dibudidayakan terutama sebagai pakan ternak. Sebagian besar sorgum manis yang ditanam untuk produksi sirup ditanam di Alabama, Arkansas, Georgia, Iowa, Kentucky, Mississippi, North Carolina, Missouri, dan Tennessee.
Sirup sorgum manis dan biskuit panas merupakan kombinasi sarapan tradisional di Amerika Serikat bagian Selatan. Sirup sorgum manis juga umum digunakan dalam panekuk, polenta, tepung jagung, dan hidangan panas lainnya. Sirup ini dapat digunakan sebagai bahan kuliner dengan efek pemanis yang serupa, namun dalam banyak hal madu blackstrap masih lebih bergizi. Di India, sirup sorgum manis dipromosikan sebagai makanan kesehatan.
Sejak tahun 1950-an, budidaya sorgum difokuskan terutama pada produksi hijauan dan silase, khususnya di Great Plains Amerika Serikat (Texas, Kansas, dan Nebraska adalah negara bagian penghasil utama). Saat ini, sorgum biji-bijian juga banyak digunakan oleh industri etanol karena menghasilkan hasil etanol per bushel yang sebanding dengan jagung. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan teknologi etanol baru, peran sorgum manis dalam produksi etanol kemungkinan akan terus berkembang.
Misalnya, Universitas Texas A&M sedang melakukan eksperimen untuk menentukan potensi produksi etanol optimal dari daun dan batang berbagai galur sorgum manis di Amerika Serikat. Di India dan tempat lain, batang sorgum manis digunakan untuk menghasilkan biofuel dengan memeras sarinya dan memfermentasinya menjadi etanol. Tanaman ini sangat cocok untuk tumbuh dalam kondisi kekeringan karena hanya membutuhkan sepertujuh air tebu. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa mendorong petani untuk beralih dari sorgum manis ke sorgum biji-bijian dapat meningkatkan pendapatan mereka hingga $40 per hektar per tanaman karena menyediakan makanan, pakan, dan bahan bakar. Dengan lebih dari 11 juta hektar di Asia dan 23,4 juta hektar di Afrika yang ditanami sorgum biji-bijian, peralihan ke sorgum manis dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi petani.
Sorgum manis secara bertahap mulai dikenal dalam kehidupan masyarakat karena rasa manisnya yang unik dan beragam kegunaannya. Menghadapi tantangan pertanian di masa depan, dapatkah tanaman ini menjadi kunci untuk memecahkan masalah ketahanan pangan dan energi berkelanjutan kita?