Tarikan emosi: Mengapa kita mencintai dan membenci seseorang pada saat yang sama?

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang akan mengalami konflik dan pergumulan batin, terutama saat menghadapi emosi terhadap objek tertentu. Saat kita merasakan ketertarikan dan penolakan yang kuat terhadap seseorang di saat yang bersamaan, kondisi emosional yang kompleks ini disebut "tarikan emosional". Tarikan emosional bukan hanya cerminan kondisi psikologis individu, tetapi juga fenomena yang tak terelakkan dalam hubungan interpersonal.

Baik itu teman dekat, kekasih tercinta, atau sekadar rekan kerja, akan ada momen cinta-benci dalam hubungan Anda dari waktu ke waktu.

Kontradiksi emosional ini berasal dari persepsi dan pengalaman kita yang berbeda terhadap satu sama lain di lubuk hati kita. Dalam beberapa kasus, perilaku atau sifat tertentu mungkin membuat kita disukai, sementara yang lain mungkin membuat kita merasa kecewa atau marah. Emosi seperti itu tidak hanya mengganggu kita secara psikologis, tetapi juga dapat memengaruhi sikap kita terhadap diri sendiri dan dunia di sekitar kita.

Dasar psikologis tarikan emosi

Penelitian menunjukkan bahwa tarikan emosi berkaitan erat dengan "konflik emosi". Kontradiksi ini biasanya terjadi antara "penilaian positif dan negatif" kita terhadap seseorang. Penilaian ini dapat didasarkan pada pengalaman masa lalu atau dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Psikolog menyebut jenis emosi ini sebagai "konflik emosi subjektif", yaitu konflik emosi yang terjadi dalam hati ketika menghadapi suatu objek tertentu.

Ketika kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus membuat keputusan, tarikan emosi akan menjadi sangat jelas, karena pada saat ini, konflik batin akan mencapai puncaknya.

Misalnya, untuk seorang bos di tempat kerja, kita mungkin tidak hanya menghargai sikapnya yang keras terhadap pekerjaan, yang membuat kita merasa bersemangat di tempat kerja, tetapi kita mungkin juga frustrasi dengan tuntutan dan kritiknya yang tinggi. Emosi yang kompleks ini berasal dari konflik kognisi kita, yaitu koeksistensi sikap positif dan penilaian negatif terhadap bos kita.

Faktor-faktor yang memengaruhi tarikan emosi

Tarikan emosi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis yang mendasarinya, tetapi juga oleh lingkungan eksternal. Aspek-aspek berikut adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi kondisi emosi ini:

  • Pengalaman Emosional: Pengalaman emosional kita di masa lalu dan kualitas interaksi kita dengan orang lain memengaruhi cara kita mengevaluasinya.

  • Sistem Dukungan Sosial: Pendapat teman dan keluarga dapat mengubah persepsi kita terhadap seseorang, yang memperburuk atau mengurangi tarikan emosi.

  • Persepsi diri: Persepsi dan harapan kita terhadap diri sendiri akan memengaruhi hubungan kita dengan orang lain, yang juga akan memengaruhi konflik emosional sampai batas tertentu.

Faktor-faktor internal dan eksternal ini saling terkait untuk membuat kondisi emosi cinta dan benci menjadi lebih kompleks.

Cara mengatasi tarikan emosi

Menghadapi kondisi emosional seperti itu, pertama-tama kita harus mengenali dan menerima rasa kontradiksi ini. Melarikan diri atau menekan emosi saja tidak sehat dan malah dapat memperburuk kebingungan dan kecemasan batin. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya:

  • Refleksi diri: Luangkan waktu untuk memikirkan emosi Anda, menganalisis hubungan Anda dengan orang lain, dan mencari sumber perasaan yang saling bertentangan.

  • Berkomunikasi dan mengekspresikan: Berkomunikasilah secara terbuka satu sama lain dan ungkapkan perasaan Anda, yang dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman dan memperjelas gagasan satu sama lain.

  • Cari dukungan: Bicarakan perasaan ini dengan teman atau psikolog untuk mendapatkan dukungan dan saran dari luar.

Tarik-tarikan emosional merupakan fenomena umum, dan memahami serta menghadapinya dapat membantu kita menjadi lebih dewasa secara emosional.

Pada akhirnya, ketika menghadapi emosi campur aduk antara cinta dan benci, kita mungkin juga bertanya pada diri sendiri, dapatkah tarik-tarikan emosional ini meningkatkan pertumbuhan dan pemahaman kita, serta memperdalam hubungan kita?

Trending Knowledge

Kekuatan Kontradiksi Potensial: Bagaimana Menilai Respons Emosional Anda?
Dalam kehidupan, kita sering menghadapi konflik dalam emosi dan sikap kita. Perasaan terhadap orang atau hal tertentu bukan sekadar suka dan tidak suka, tetapi mungkin ada secara bersamaan - inilah ya
Kegelisahan Kognitif: Mengapa Konflik Dapat Membuat Anda Tidak Mampu Membuat Keputusan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada saat-saat di mana kita perlu membuat pilihan, dan keputusan bisa tampak lebih sulit ketika dihadapkan dengan perasaan yang saling bertentangan.
Misteri Ambivalensi: Tahukah Anda Apa Itu Ambivalensi Emosional?
Ambivalensi afektif, atau ambivalensi, adalah keadaan yang memiliki reaksi, keyakinan, dan emosi yang saling bertentangan pada saat yang bersamaan. Fenomena psikologis yang kompleks ini dapat dilihat
nan
Peptida anti-mikroba (AMP), juga dikenal sebagai peptida pertahanan host (HDP), adalah bagian dari respons imun alami yang ada dalam semua bentuk kehidupan.Molekul -molekul ini menunjukkan kemampuan

Responses