Wilayah Mediterania terkenal dengan iklimnya yang unik dan bentang alam vegetasi yang beragam. Keragaman vegetasi ini tidak hanya berasal dari lingkungan geografisnya yang unik, tetapi juga dari spesies tanaman yang beragam. Dalam artikel hari ini, kita akan membahas secara mendalam ekosistem hutan, lahan berhutan, dan semak belukar Mediterania dan mengungkap tanaman apa saja yang membuat ekosistem ini begitu unik.
Hutan, lahan berhutan, dan semak belukar Mediterania didefinisikan oleh WWF sebagai bioma yang biasanya dicirikan oleh musim panas yang kering dan musim dingin yang basah, meskipun curah hujan mungkin lebih merata di beberapa daerah.
Bioma hutan, lahan berhutan, dan semak belukar Mediterania terutama terdapat di zona iklim Mediterania, termasuk Cekungan Mediterania, Matorral di Chili, lahan semak belukar California, dan Western Cape di Afrika Selatan. Bioma ini tidak terbatas pada iklim Mediterania tetapi juga dapat terdapat di zona iklim lain seperti zona iklim laut semi-kering dan zona iklim subtropis lembap.
Selain itu, vegetasi di Lembah Nil Mesir, wilayah Eastern Cape Afrika Selatan, Kazakhstan selatan, dan tempat-tempat lain juga menunjukkan karakteristik Mediterania, yang memungkinkan kita untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang distribusi vegetasi Mediterania yang luas.
Wilayah Mediterania memiliki berbagai jenis vegetasi, dari hutan hingga semak belukar dan bahkan padang rumput, yang membentuk lanskap "habitat mosaik" yang kaya. Jalinan berbagai jenis vegetasi karena variasi tanah, topografi, cahaya, dan riwayat kebakaran menciptakan keanekaragaman ekologi yang unik.
Sebagian besar tanaman berkayu di iklim Mediterania adalah sklerofil, yaitu tanaman dengan daun kecil dan gelap yang ditutupi dengan zat lilin untuk mempertahankan kelembapan selama musim panas yang kering.
Komunitas tumbuhan utama di wilayah Mediterania meliputi:
Kebakaran, baik yang alami maupun yang disebabkan oleh manusia, telah memainkan peran penting dalam evolusi ekosistem Mediterania. Musim panas yang panas dan kering membuat wilayah tersebut rentan terhadap kebakaran, dan banyak tanaman dianggap menyukai api dan bahkan bergantung pada api untuk reproduksi dan daur ulang nutrisi.
Di Australia dan California, masyarakat Aborigin menggunakan api secara ekstensif untuk membersihkan semak belukar dan pepohonan, membuka jalan bagi tumbuhnya rumput dan herba, yang pada gilirannya mendukung hewan buruan dan tanaman yang bermanfaat.
Meskipun terdapat ekosistem yang kaya ini, ekoregion Mediterania juga merupakan salah satu yang paling rentan dan terancam. Mereka telah mengalami kehilangan habitat yang luas akibat penebangan, penggembalaan berlebihan, urbanisasi, dan masuknya spesies invasif.
Misalnya, di cekungan Mediterania dan California, banyak tanaman dan hewan asli terancam punah atau terancam punah karena aktivitas manusia.
Keanekaragaman vegetasi Mediterania bukan hanya hasil adaptasi berbagai tanaman terhadap lingkungan tertentu, tetapi juga merupakan cerminan dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem. Dengan perubahan iklim dan pembangunan manusia lebih lanjut, dapatkah kita melindungi keanekaragaman tanaman yang berharga ini di wilayah ekologi yang unik ini?