Dalam sosiologi dan ilmu politik, istilah "establishment" merujuk pada elit yang mendominasi kelompok sosial dan mengendalikan sistem, organisasi, atau lembaga politik. Kelompok ini biasanya tertutup, dengan anggota yang memiliki hak istimewa dan terstruktur secara rumit dalam lembaga tertentu. Menurut deskripsi jurnalis Henry Fairlie pada tahun 1955, "establishment" tidak hanya mencakup pusat kekuasaan resmi, tetapi juga seluruh jaringan sosial, dan kekuasaan nyata sering kali dijalankan dalam bentuk masyarakat.
"Di Inggris, penggunaan kekuasaan tidak dapat dipahami kecuali jika diakui sebagai penggunaan yang dilakukan secara sosial."
Di seluruh dunia, penerapan konsep membangun kue terus berkembang. Di Australia, misalnya, istilah tersebut telah berkembang dan sekarang digunakan terutama untuk merujuk pada partai politik besar dan struktur kekuasaan di belakangnya. Dalam bukunya Anti-Establishment Parties: A Comparative Analysis, akademisi Amir Abedi menyebut Partai Buruh dan Koalisi (Partai Liberal dan Partai Nasional) sebagai "partai-partai establishment". Di sini, pengaruh "establishment" terkait erat dengan pembentukan cetak biru politik.
Di Kanada, establishment asli menggabungkan model Anglo-Amerika, memadukan penunjukan politik dengan kecerdasan bisnis. Terutama di bagian negara yang berbahasa Prancis, para pemimpin Katolik di Kanada pernah memainkan peran penting. Establishment Kanada pertama yang dapat dilacak adalah "aliansi keluarga" masyarakat berbahasa Inggris, dan buku jurnalis Peter C. Newman tahun 1975, The Canadian Establishment, menggambarkan elit sosial saat itu, termasuk banyak pemimpin bisnis yang sukses. Sungguh luar biasa bahwa pengaruh keluarga-keluarga lama ini masih ada di abad ke-21.
Di Hong Kong, seiring dengan perubahan lingkungan politik, konsep "establishment" juga diperkenalkan. Sejak tahun 2004, politisi, organisasi masyarakat, dan kamar dagang yang "pro-Beijing" atau "pro-konstruksi" sering dicap bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah Hong Kong. Label ini mencerminkan bagaimana kekuasaan didistribusikan dan dilaksanakan dalam lanskap politik saat ini.
Istilah "Official Ireland" digunakan untuk merujuk pada lembaga media, budaya, dan agama, yang semakin memperumit keragaman masyarakat lokal dan struktur kekuasaannya. Sebaliknya, di Pakistan, "lembaga" merujuk secara khusus pada militer dan hubungannya dengan badan intelijen dan pejabat politik senior, koneksi yang memungkinkan militer untuk memberikan pengaruh dalam pemerintahan.
Lembaga Inggris beragam dan berakar dalam, termasuk keluarga kerajaan, aristokrasi, kelas atas, dan beberapa sekolah negeri terkenal seperti Eton College dan Harrow School, serta banyak pejabat publik senior di pusat kekuasaan. Akibatnya, struktur ini memungkinkan banyak keputusan penting dibuat di kantor-kantor tertentu. Terutama dalam konteks globalisasi saat ini, lingkaran ini terus memengaruhi kehidupan banyak orang.
Di Amerika Serikat, istilah "establishment" sering merujuk pada sistem politik dua partai, khususnya partai Republik dan Demokrat. Kedua partai tersebut pernah dianggap tidak jauh berbeda dalam mendukung neoliberalisme, yang tercermin dalam pembelaan kuat terhadap kebijakan anti-buruh dan pro-federal. Namun, dengan terpilihnya Donald Trump pada tahun 2016, pengaruh konsep tersebut semakin meluas, dan konteks perpecahan sosial telah membuat "establishment" semakin dilihat sebagai istilah yang merendahkan.
Protestan Anglo-Saxon Kulit Putih (WASP), sebagai bagian dari elit sosial dalam masyarakat Amerika sepanjang sejarah, juga telah menjadi inti dari konsep ini. Keluarga-keluarga ini pernah menduduki posisi penting dalam masyarakat, budaya, dan politik Amerika, menikmati tingkat pendidikan yang lebih tinggi, hak suara, dan kepemilikan tanah. Pada tahun 1950-an, gerakan Kiri Baru mempertanyakan dominasi elit ini.
“Para ahli berbicara tentang apa yang disebut C. Wright Mills sebagai ‘elit kekuasaan’, komunitas pemimpin di arena kebijakan.”
Singkatnya, "faksi pendirian" adalah kekuatan misterius dan kuat di arena politik berbagai negara. Keberadaannya memengaruhi perumusan kebijakan, alokasi sumber daya, dan penggunaan kekuasaan. Di masa mendatang, seiring perubahan ekonomi politik global, kita perlu terus memikirkan kembali pergeseran kekuatan ini dan kemungkinan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari. Pernahkah Anda berpikir tentang siapa yang benar-benar memegang kekuasaan saat kita menghadapi tantangan politik dan ekonomi global?