Di dunia saat ini, pentingnya hukum internasional terus berkembang, dan supremasi hukum di berbagai negara bahkan lebih saling bergantung. Hal ini membuat peran Mahkamah Internasional menjadi sangat penting, khususnya pendapat penasihat yang diberikannya.
Menurut Statuta Mahkamah Internasional yang dilampirkan pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mahkamah Internasional diberi wewenang untuk memberikan pendapat penasihat kepada badan atau lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa tertentu. Meskipun pendapat ini tidak mengikat secara hukum, pendapat tersebut memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan hukum internasional.
Pendapat penasihat Mahkamah Internasional memainkan peran penting dalam penafsiran dan penerapan hukum internasional, membantu negara-negara untuk menyediakan dasar hukum untuk menyelesaikan sengketa.
Pendapat penasihat Mahkamah Internasional dapat dikatakan sebagai panduan penting bagi pengembangan hukum internasional. Pendapat ini membantu memperjelas ambiguitas dalam hukum internasional dan memungkinkan negara untuk memahami kewajiban hukum mereka dengan lebih jelas. Misalnya, Mahkamah Internasional telah memberikan pendapat penasihat tentang hukum humaniter, perlindungan lingkungan, dan isu-isu utama lainnya, yang telah membantu mendefinisikan perilaku negara dalam kerangka hukum internasional.
Sistem hukum di berbagai negara juga sangat bervariasi dalam penerimaan pendapat penasihat. Di beberapa negara, pemerintah dapat merujuk masalah hukum ke pengadilan untuk mendapatkan pendapat penasihat, sebuah proses yang khususnya terlihat di Kanada dan India. Di Kanada, Pengadilan Tinggi menerima pertanyaan hukum yang diajukan oleh kabinet federal, sementara di India, presiden juga dapat meminta nasihat hukum dari Mahkamah Agung.
Praktik negara-negara ini menunjukkan bagaimana pendapat penasihat dapat memainkan peran pelengkap yang penting dalam sistem hukum nasional dan menyoroti hubungan timbal balik antara hukum internasional dan hukum domestik.
Meskipun pendapat penasihat Mahkamah Internasional tidak mengikat secara hukum, pendapat tersebut dapat memiliki dampak moral dan politik yang signifikan. Pendapat ini cenderung mencerminkan harapan masyarakat internasional dan mendorong kerja sama yang harmonis di antara negara-negara anggota.
Misalnya, ketika ICJ menegakkan masalah perlindungan lingkungan atau hak asasi manusia, putusannya dapat memengaruhi kebijakan nasional dan mendorong pemerintah untuk mengikuti rekomendasi tersebut. Peran Mahkamah Internasional tidak hanya untuk menjawab pertanyaan hukum, tetapi juga menjadi kekuatan pengikat yang memainkan peran kunci dalam mempromosikan aturan hukum global.
Meskipun pendapat penasihat ICJ bersifat instruktif, kita juga harus menyadari tantangan yang ada. Di beberapa negara, pengadilan mungkin dibatasi dalam mengeluarkan pendapat atau mungkin memberlakukan hambatan yang rumit terhadap proses memperoleh wawasan. Situasi seperti itu dapat melemahkan penerapan dan promosi hukum internasional, yang menyebabkan beberapa negara menghadapi lebih banyak kesulitan dalam mengejar supremasi hukum.
Secara keseluruhan, pendapat penasihat Mahkamah Internasional tidak hanya merupakan bagian penting dari sistem hukum internasional, tetapi juga merupakan faktor kunci dalam mempromosikan supremasi hukum global. Pendapat ini memberikan dasar hukum bagi masyarakat internasional dan mempromosikan dialog dan kerja sama antarnegara. Ketika kita memikirkan tentang perkembangan supremasi hukum di masa depan, kita harus bertanya: Dalam menghadapi situasi internasional yang terus berubah, dapatkah pendapat penasihat Mahkamah Internasional terus memimpin kemajuan dan perubahan supremasi hukum global?