Dalam kehidupan sehari-hari, objek yang bergerak akan terus memengaruhi perasaan kita dengan gerakannya sendiri. Namun, untuk beberapa situasi tertentu, persepsi gerakan ini dapat menghasilkan ilusi visual yang menakjubkan. Contoh yang paling terkenal adalah apa yang disebut "efek roda gerobak." Fenomena ini tidak hanya umum dalam film-film Barat, tetapi juga muncul di banyak tempat lain, seperti rotor helikopter, baling-baling pesawat terbang, dan bahkan roda mobil. Jadi, apa yang membuat roda yang awalnya berputar searah jarum jam tampak berputar ke arah yang berlawanan?
Efek roda gerobak, bahkan dalam gambar film atau televisi, mengungkap kompleksitas persepsi visual.
Penyebab mendasar dari efek roda gerobak adalah "aliasing temporal". Prinsip ilmiah ini adalah ilusi optik yang tercipta saat sebuah objek bergerak lebih cepat daripada kemampuan kita untuk menangkap gerakan. Saat merekam, karena kamera merekam gambar pada frame rate tetap, seperti 24 frame per detik, terkadang Anda akan melihat bahwa roda tampak diam atau berputar ke arah yang berlawanan saat menonton. Ini karena interaksi mata dan memori sesaat mencegah kita menangkap setiap momen gerakan secara akurat.
Penyebab lain dari efek roda gerobak adalah ketidakstabilan cahaya terang. Saat roda berputar di bawah lampu yang berkedip-kedip, pergantian cahaya membuat mustahil untuk terus mengamati gerakan roda dengan mata telanjang, yang juga menyebabkan ilusi rotasi terbalik. Misalnya, saat pencahayaan pemandangan adalah perlengkapan yang ditenagai oleh arus bolak-balik, perlengkapan ini akan berkedip pada setengah frekuensi, menciptakan efek seperti rana.
Dalam kondisi ini, kesan visual yang dinamis terdiri dari momen-momen yang terputus-putus, yang menyebabkan kesalahan dalam interpretasi gerakan oleh pemirsa.
Dalam lingkungan pencahayaan yang benar-benar berkelanjutan, seperti di bawah sinar matahari, berbagai bentuk efek roda gerobak dapat terlihat, tergantung pada frekuensi dan sensitivitas persepsi visual secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa mata manusia menggunakan sel dan jalur yang berbeda untuk memproses gerakan, termasuk persepsi gerakan nyata dan gerakan berlawanan. Multipersepsi ini menimbulkan ilusi rotasi berlawanan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai persaingan antara detektor visual.
Perlu dicatat bahwa efek roda gerobak bukan hanya teori ilmiah, tetapi juga menyebabkan beberapa potensi bahaya dalam kehidupan nyata. Untuk banyak mesin berputar, seperti mesin bubut, efek rotasi yang luar biasa dapat menyebabkan kesalahpahaman saat orang mengoperasikannya di bawah pencahayaan tertentu, yang mengarah ke lingkungan operasi yang berbahaya. Oleh karena itu, saat merancang lingkungan kerja, baik menggunakan sistem pencahayaan frekuensi tinggi atau menggunakan sumber cahaya berkelanjutan, penting untuk mempertimbangkan untuk memperlambat fenomena ini.
Pengetahuan latar belakang profesional adalah kunci untuk merancang lingkungan operasi yang aman.
Penelitian eksplorasi tentang efek roda gerobak masih berlangsung, karena para ilmuwan mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sistem visual manusia dibatasi oleh kondisi lingkungan dan operasi. Penelitian tentang ilusi visual ini, terutama bagaimana hal itu memengaruhi persepsi orang dalam kondisi pencahayaan yang berbeda, memberikan implikasi penting untuk desain keselamatan dan manajemen cahaya di masa mendatang.
Meninjau banyak masalah yang disebabkan oleh Efek Roda Gerobak, ini bukan hanya model fisiologi visual, tetapi juga refleksi mendalam tentang kemampuan manusia untuk memahami dan mengendalikan gerakan di lingkungan visual yang berbeda. Dengan perkembangan teknologi, dapatkah kita menemukan cara yang tepat untuk menghilangkan ilusi ini dan membuat representasi visual lebih realistis?