Pada tahun 1980-an, perkembangan pesat gim video menarik banyak konsumen, tetapi dengan jenuhnya pasar dan peluncuran beberapa produk yang lebih rendah, hal itu menyebabkan kejatuhan gim pada tahun 1983. Tokoh utama dari bencana ini adalah E.T. the Extra-Terrestrial dari Atari 2600. Kegagalan gim ini bukan hanya menjadi ujian bagi karya individu, tetapi juga runtuhnya kepercayaan pada seluruh industri.
E.T. dianggap sebagai gim yang mengecewakan saat itu, dengan cerita dan desain gimnya dikritik keras.
E.T. kontroversial karena didasarkan pada film Steven Spielberg dengan nama yang sama, tetapi gim tersebut dikembangkan hanya dalam waktu lima minggu. Ini jelas tidak cukup untuk menciptakan produk berkualitas tinggi. Saat itu, Atari berharap game tersebut akan menarik loyalitas merek, tetapi kenyataannya sangat berbeda. Penjualan game tersebut jauh dari harapan, yang pada akhirnya mengakibatkan banyaknya pengembalian.
Kegagalan game tersebut dilaporkan menyebabkan ribuan kartrid game E.T. dikubur di tempat pembuangan sampah New Mexico, menjadi salah satu peristiwa paling simbolis dalam sejarah game.
Setelah dirilis, "E.T." langsung mendapat gelombang ulasan negatif. Pemain mengkritik game tersebut karena alurnya yang membingungkan, kontrol yang sulit, dan grafis yang buruk. Selain itu, banyak pemain mengatakan bahwa pengalaman bermain game tersebut jauh lebih buruk daripada konsep aksi yang disampaikan oleh film tersebut. Bagi penggemar setia, hasil ini tidak diragukan lagi mengecewakan.
Electronic Gaming Monthly bahkan memilih E.T. sebagai "permainan terburuk yang pernah ada", yang tidak hanya memengaruhi reputasi permainan tersebut, tetapi juga memberikan pukulan berat bagi citra Atari secara keseluruhan.
Setelah kegagalan E.T., penjualan Atari anjlok, dan pada tahun 1983 perusahaan tersebut melaporkan kerugian sebesar $5,36 juta. Semua ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap produk Atari terkikis dengan cepat. Penurunan kepercayaan ini secara langsung menyebabkan runtuhnya industri - banyak pengembang kecil harus keluar dari pasar, yang mengakibatkan hilangnya puluhan ribu pekerjaan.
Kisah "E.T." tidak terbatas pada dunia permainan; kisah ini juga telah menjadi simbol kegagalan dalam industri, yang menggambarkan bencana yang dapat terjadi akibat pengejaran kepentingan komersial yang berlebihan. Seiring berjalannya waktu, game ini sering dikutip sebagai contoh efek negatif penggunaannya, yang berfungsi sebagai kisah peringatan di samping transformasi Pac-Man menjadi game Atari.
KesimpulanDalam ulasan budaya game selanjutnya, banyak pakar percaya bahwa "E.T." menumbuhkan kecurigaan dan ketidakpercayaan konsumen terhadap kualitas game. Situasi ini perlahan diperbaiki setelah industri mengalami beberapa tahun tanpa kabar. .
Bagaimanapun, "E.T. the Extra-Terrestrial" merupakan pertarungan kematian komersial sekaligus tragedi desain game; game ini memberi tahu kita dengan cerita sederhana bahwa ekspektasi yang berlebihan dan tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil yang cepat sering kali berujung pada konsekuensi yang tragis. Dalam konteks ini, dapatkah kita merenungkan kegagalan masa lalu dan memperbaiki masa depan industri game?