Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) adalah serangkaian tujuan yang diupayakan bersama oleh negara-negara di seluruh dunia, di mana tujuan keempat (SDG 4) sangat penting bagi masa depan umat manusia. Tujuan utama SDG 4 adalah memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke pendidikan berkualitas tinggi yang inklusif dan merata serta untuk mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup. Tujuan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesempatan belajar bagi semua orang, tetapi juga mengakui peran utama pendidikan dalam mengurangi ketimpangan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Pendidikan adalah fondasi pembangunan berkelanjutan, yang memungkinkan individu memiliki masa depan yang lebih baik dan rasa tanggung jawab sosial yang lebih kuat.
Menurut statistik, pada tahun 2017, sekitar 2,62 juta anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun di seluruh dunia tidak menerima pendidikan, dan lebih dari separuh anak-anak dan remaja tidak memenuhi standar kecakapan dasar dalam membaca dan matematika. Kurangnya pendidikan membuat kelompok masyarakat ini menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang lebih besar, dan epidemi COVID-19 yang sedang melanda telah memperburuk ketimpangan ini. Penutupan sekolah telah menghilangkan kesempatan belajar bagi jutaan anak-anak dan kaum muda, sehingga banyak yang tertinggal dari teman sebayanya.
Pendidikan dipandang sebagai pendorong yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan. Tujuan SDG 4 tidak hanya menyediakan kesempatan pendidikan, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan, yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar yang adil bagi setiap pelajar tanpa memandang jenis kelamin, usia, atau latar belakang ekonomi. SDG 4 memiliki sepuluh tujuan khusus, yang berfokus pada pendidikan wajib gratis, menghilangkan diskriminasi gender, dan mempromosikan pendidikan teknis dan kejuruan.
Meskipun banyak negara telah membuat kemajuan dalam mempromosikan akses ke pendidikan, masih banyak tantangan yang tersisa. Di Afrika sub-Sahara, misalnya, 88% anak tidak cakap membaca, sementara 84% tidak memenuhi standar minimum dalam matematika. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun angka pendaftaran meningkat, kualitas pendidikan belum tentu membaik.
Tujuan pendidikan seharusnya berfokus pada pengembangan menyeluruh dan pengembangan keterampilan, bukan hanya peningkatan pendaftaran.
Pandemi COVID-19 telah menutup sekolah-sekolah di seluruh dunia, yang memengaruhi lebih dari 90% pelajar. Krisis ini tidak hanya mengungkap kerapuhan sistem pendidikan, tetapi juga pentingnya teknologi digital dalam pendidikan. Diperkirakan sepertiga anak tidak memiliki akses ke alat pembelajaran digital yang diperlukan selama epidemi, yang telah menyebabkan kesenjangan lebih lanjut dalam kesempatan pendidikan.
Untuk menanggapi tantangan ini, UNESCO meluncurkan "Aliansi Pendidikan Global COVID-19" pada tahun 2020, dengan tujuan untuk mempromosikan kerja sama global, menemukan solusi pendidikan baru, dan memastikan bahwa pendidikan tidak akan terganggu karena epidemi.
Untuk mencapai SDG 4, negara-negara harus meningkatkan investasi dalam pendidikan, terutama negara-negara berkembang. Selain itu, kerja sama dan kemitraan internasional sangat penting. Hanya melalui upaya kolaboratif, kita dapat benar-benar menghilangkan ketimpangan dalam pendidikan.
Pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga landasan untuk menumbuhkan warga negara dan pemimpin masa depan. Melalui pendidikan, siswa tidak hanya dapat memiliki keterampilan profesional, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang secara langsung akan memengaruhi kesuksesan karier dan status sosial mereka.
Mempromosikan pendidikan pembangunan berkelanjutan sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mempromosikan dunia yang lebih setara dan berkelanjutan.
Secara umum, pendidikan memegang peranan yang tidak tergantikan dalam pembangunan berkelanjutan global. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial, pendidikan di masa mendatang akan semakin beragam dan fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan. Yang perlu kita pikirkan adalah: Apakah sistem pendidikan saat ini benar-benar dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan setiap anak?