Etana (C2H6) adalah senyawa organik yang terbentuk secara alami dan, sebagai komponen gas alam terbesar kedua, pentingnya senyawa ini tidak perlu diragukan lagi. Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau ini terutama digunakan dalam industri sebagai bahan baku untuk produksi etilena, dan juga dapat diperoleh dari proses penyulingan minyak bumi. Ketika membahas pentingnya etana dalam gas alam, kita tidak hanya harus mempertimbangkan sifat kimia dan kegunaannya, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi.
Etana biasanya membentuk antara 1% dan 6% volume gas alam, menjadikannya komponen terbesar setelah metana.
Pada tahun 1834, Michael Faraday pertama kali mensintesis etana, mengira senyawa itu sebagai metana. Dalam beberapa dekade berikutnya, para ilmuwan melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang struktur dan sifat kimianya, dan akhirnya menentukan identitas sebenarnya dari senyawa ini.
Sifat fisik etana meliputi titik didih dan titik lelehnya masing-masing sebesar -88,5°C dan -182,8°C. Etana sangat sedikit larut dalam air pada suhu dan tekanan standar, dan struktur molekulnya menunjukkan halangan rotasi yang menarik, yang memberikan perspektif unik pada reaksi kimianya.
Reaksi kimia terutama bergantung pada reaksi radikal bebas, terutama dalam reaksi senyawa halogen, perilaku etana cukup signifikan.
Meskipun etana merupakan gas rumah kaca, konsentrasinya di atmosfer relatif rendah dan masa hidupnya hanya beberapa bulan. Perlu dicatat bahwa etana diubah menjadi metana di atmosfer, sebuah proses yang berarti perannya dalam pemanasan global menjadi lebih rumit.
Di bulan Saturnus, Titan, keberadaan etana bahkan telah membentuk danau cair yang sangat besar, yang memberikan petunjuk baru bagi pemahaman kita tentang lingkungan kimiawi benda-benda angkasa lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, produksi etana juga telah didorong oleh meningkatnya permintaan etilena absolut. Produksinya terutama berasal dari penyulingan gas alam. Saat ini, etana banyak digunakan dalam proses steam cracking untuk mengubahnya menjadi etilena, dan selektivitas tinggi dari proses ini menjadikannya bahan baku utama dalam industri petrokimia.
Dalam penelitian, etana cair digunakan untuk membekukan sampel yang kaya air dengan cepat untuk pemeriksaan di bawah mikroskopi krio-elektron. Hal ini menekankan pentingnya etana dalam penelitian ilmiah modern.
Etana adalah gas yang sangat mudah terbakar dalam situasi sehari-hari. Jika tercampur di udara dengan rasio 3% hingga 12,5%, ia akan membentuk campuran yang mudah meledak. Oleh karena itu, penggunaan etana yang aman tidak dapat diabaikan.
Sebagai komponen penting gas alam, keberadaan etana sangat penting bagi banyak proses industri dan lingkungan. Ketika kita berpikir tentang pengembangan energi di masa depan, peran etana tidak diragukan lagi membutuhkan lebih banyak perhatian dan penelitian. Ketika Anda mendengar tentang etana, pernahkah Anda memikirkan tentang kisah-kisah yang tidak diketahui dan dampak potensial di baliknya?