Indrasurya B. Mochtar
Sepuluh Nopember Institute of Technology
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Indrasurya B. Mochtar.
Jurnal Teknik ITS | 2018
Samuel Giovanni; Indrasurya B. Mochtar; Noor Endah
Tanah ekspansif merupakan salah satu jenis tanah bermasalah yang paling sering ditemui di Indonesia. Tingginya kemampuan kembang susut saat mengalami perubahan kadar air merupakan sifat yang menonjol pada tanah ekspansif. Dalam kondisi basah, volume tanah ekspansif akan bertambah dan sebaliknya di saat kering, volume tanah ekspansif akan mengecil. Perubahan volume inilah yang sering menyebabkan kerusakan pada bangunan sipil yang berdiri di atas tanah ekspansif. Surabaya Barat juga mengalami masalah akibat tanah ekspansif, oleh karena itulah dibutuhkan suatu alternative usulan penyelesaian untuk menyelesaikan masalah ini. Kontur tanah Surabaya Barat yang naik turun menyerupai bukit dan lembah membuat perencanaan perbaikan tanah untuk jalan dan gedung di 2 jenis lokasi tersebut menjadi berbeda. Hal ini disebabkan karena, daerah lembah akan sangat mungkin tergenang air pada saat musim penghujan dikarenakan air hujan secara langsung maupun air hujan yang mengalir dari bukit, oleh karena itu digunakan metode Keep it Wet untuk setiap perencanaan yang dilakukan. Sedangkan di daerah bukit tidaklah demikian, pembasahan hanya terjadi di daerah permukaan karena sifat alami air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah menyebabkan tidak mungkinnnya terjadi genangan. Namun tetap dibutuhkan perencanaan untuk memastikan agar tidak mempengaruhi kadar air dalam tanah di atas bukit. Oleh karena itu pada perencanaan di Bukit, digunakan metode Keep it Dry.
Jurnal Teknik ITS | 2017
Isti Qomariyah; Indrasurya B. Mochtar; Yudhi Lastiasih
Berbagai metode telah dikembangkan dalam analisa perkuatan talud yang menggunakan cerucuk. Salah satunya adalah Teori Cerucuk oleh Mochtar (2000). Teori ini didasarkan pada Manual Design NAVFAC DM-7 [3]. Kemudian dilakukan pembaharuan rumus oleh Mochtar & Arya [2] yang didasarkan pada pemodelan di laboratorium. Dan pembaruan rumus yang terbaru oleh Rusdiansyah (2015) yang memperoleh faktor koreksi gabungan terhadap rumus Mochtar (2000) yakni koreksi terhadap panjang tancap, spasi pemasangan, diameter, serta jumlah dan efisiensi. Namun teori cerucuk oleh Rusdiansyah (2015) [4] masih memiliki batas perhitungan. Sehingga perlu diadakan penelitian lanjut untuk memperluas batas tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara sampling tanah lalu sampel tersebut di uji geser di Laboratorium untuk mengetahui gaya maksimum yang bisa ditahan oleh tanah maupun tanah yang ditancapi cerucuk mini. Gaya inilah yang diolah menjadi persamaan pengaruh variasi cerucuk. Hasil perhitungan perumusan menghasilkan persamaan tambahan pada Rumus Cerucuk 2015. Pada variasi rasio tancap cerucuk diperoleh persamaan Yt=0.001(Xt)2 + 0.051(Xt) – 0.180. Pada variasi spasi pemasangan didapat persamaan untuk rasio spasi terhadap diameter (S/D) lebih dari 5, Ys=-0.027(Xs)+1.138. pada variasi jumlah cerucuk didapat persamaan baru yakni Yn = 0.0055(Xn)2 – 0.0892(Xn) + 1.1001. Sedangkan untuk variasi diameter diperoleh persamaan Yd=1.337(Xd)+0.869 untuk rasio diameter terhadap kekakuan (D/T) kurang dari 0.098. Dengan rata-rata koefisien pengali adalah 2.095.
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Adhi Muhtadi; Indrasurya B. Mochtar; Hera Widyastuti
TransJakarta since 2004 was expected as the backbone of the public transportation in Jakarta as well as TransMilenio in Bogota. However, the role of TransJakarta only approximately 1, 95% of the overall number of trips has reached 19 million/day. The analysis technique on this paper is descriptive analysis. TransJakarta operational perceived is still not effective, so that the necessary efforts to increase modal share sourced from BRT management best practice in other countries. Efforts could be made to increase modal share, among others, the elimination of thousands of parking and replaced by pedestrian friendly also develop a separate bike lane along 303 km in Bogota (Colombia). TransJakarta operational is still considered less in some aspects that are: total of fTransJakarta fleet, total of feeder route, Transjakarta speed and headway still need improved, overtaking lanes are built along the TransJakarta route, Integration with all public transport is absolutely necessary, integration with pedestrians and bicycle users TransJakarta ticket fares should be integrated with feeder and other public transportation such as KRL, city buses and paratransit and using smartcards. In terms of restrictions on the use of private vehicles can be done in the following ways implement a bike-sharing program, implement program of not using motor vehicles during weekdays for 1 day in a week, providing park and ride, implement fuel restriction program for gasoline purchases, implement car sharing program. If the operational performance of TransJakarta has been improved and restrictions on the use of private motor vehicles are implemented, it is expected that the modal split of road users in Jakarta can be expected to rise to be more ideal. In some other parts of the world some experts say ideal conditions of split capital between public transport and private vehicles can reach 65%: 35%. Hopefully the city of Jakarta can achieve this .
Jurnal Teknik ITS | 2018
Adrian Hartanto; Indrasurya B. Mochtar; Yudhi Lastiasih
Jurnal Teknik ITS | 2017
Hartono Hartono; Indrasurya B. Mochtar; Musta'in Arif
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Istiar Istiar; Indrasurya B. Mochtar; Wahyu Herijanto; Catur Arif Prastyanto
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Hartono Guntur R; Indrasurya B. Mochtar; Hera Widyastuti
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Wahju Herijanto; Indrasurya B. Mochtar; Achmad Wicaksono
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Wahju Herijanto; Indrasurya B. Mochtar; Achmad Wicaksono
IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017
Catur Arif Prastyanto; Indrasurya B. Mochtar