Irwan Abdullah
Gadjah Mada University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Irwan Abdullah.
Humaniora | 2018
Irwan Abdullah
Indonesian anthropology was founded in 1957 and developed since then in various universities. After more than fifty years of inhabiting these lecture halls, anthropology’s orientation as a science has transformed from a discipline that bestows on graduates the ability to think into one in which graduates are prepared for a career of conductingfield research ordered by others. This article reflects on the shifts that have occurred in anthropology, focusing on three of the field’s central figures in Indonesia: Koentjaraningrat, Masri Singarimbun, and Parsudi Suparlan. During the lives of these three pioneers, anthropology playeda central role in critically evaluating humanitarian projects, and as such anthropologists frequently served to protect the weak and marginal. Anthropologists were on the frontlines of every discussion regarding the future of the nation, enabling anthropological perspectives to be accommodated in policy. Today, anthropologists seem locked into their own academic spaces. The results of anthropological field research are often said to provide unique and interesting—but irrelevant—stories. This article recommends a fundamental transformation in the curriculum, allowing the politics of science to be reconsidered and reformulated to ensure anthropology maintains a central role in resolving future humanitarian problems.
Jurnal Pemikiran Sosiologi | 2017
Ibnu Mujib; Irwan Abdullah
Tulisan ini menunjukkan proses renegosiasi identitas lokal dalam praktik komersialisasi dan konsumerisme di Aceh. Dua praktik sosial ini muncul di Aceh sebagai akibat dari proses ekspansi pasar yang meluas pasca tsunami. Di mana faktanya telah didukung oleh egen-egen globalisasi yang merepresentasi pemikiran-pemikiran dan etos kapitalisme. Tidak saja itu, bahkan praktiknya berlangsung sebagai ideologi gerakan, bukan sekadar sebagai bentuk-bentuk praktik ekonomi politik yang berlangsung secara normal dan seimbang. Di sinilah bentuk dominasi pasar faktanya telah terlalu kuat mendominasi masyarakat terutama bagi yang tidak memiliki kekuatan modal ekonomi, politik, dan akses distribusi yang cukup, negara telah begitu saja perannya dapat dibeli dengan kekuatan-kekuatan kapital yang berkuasa. Bahkan dampaknya sampai melahirkan pergeseran pada identitas Keacehan, seperti bagaimana masyarakat Aceh yang sebelumnya memegangi prinsip-prinsip kekeluargaan, kebersamaan, kesetiakawanan, kepedulian, dan bahkan egaliter, kemudian dipaksa dan dibenturkan pada tradisi baru yang meletakkan etos transaksional dengan mengedepankan prinsip-prinsip individual, serta bergantung pada sistem ekonomi kapitalistis.
Humaniora | 2012
Irwan Abdullah
Archive | 1999
Christian Budiman; Irwan Abdullah
Humaniora | 2012
Irwan Abdullah
Archive | 2015
Muhammad Fahmi; Irwan Abdullah; Ratna Noviani; Wening Udasmoro
Archive | 2018
P Pratama Dahlian; Irwan Abdullah; S. Bayu Wahyono
Al-Ulum | 2018
Suparto Iribaram; Irwan Abdullah; Ulung Pribadi
Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan | 2017
Irwan Abdullah
Jurnal Studi Gender dan Anak | 2017
Irwan Abdullah